11. RASA YANG DITERIMA

111 10 0
                                    

HAI? UTARA AKHIRNYA KEMBALI. SILAHKAN TINGGALKAN JEJAK DI SINI.

Selamat membaca❤

**

"Mau jadi pacar sungguh-sungguh gue nggak Ra?"

Fallora terdiam, atmosfer tiba-tiba berubah drastis. Ia benar tidak salah dengar, Utara mengajukan pertanyaan itu padanya.

"Hm."

"Ha?"

"Kenapa diam?"

Fallora mengedipkan kedua matanya dua kali, menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Jawab."

"Jawab apa?"

Utara berdecak kesal, bicara dengan gadis ini memang selalu mengundang emosinya.

"Gue nggak mau ulang." ujar Utara. "Jawab iya."

"Kok maksa sih?"

"Lo benar-benar ngundang emosi gue yah?" timbal Utara.

"Kak Utara maksa."

Utara menghembuskan napas kasar, ia melangkah dua kali ke depan gadis itu. Sehingga jarak yang ada tadi terkikis, hanya ini satu-satunya cara agar gadis ini bungkam.

Namun Fallora mundur dua langkah ke belakang, ia tahu laki-laki itu sengaja membuat jantungnya ini tidak aman kan.

"Lo mau gue ulang kayak malam waktu itu?" Utara menaikkan satu alisnya.

"Malam yang mana?" tanya Fallora.

"Malam waktu gue dan lo ketemu." jawab Utara. "Waktu itu gue masih nunda, malam ini gue nggak akan nunda."

Fallora melototkan kedua matanya dengan sempurna, ia tidak habis pikir dengan laki-laki yang ada di hadapannya saat ini.

"Gue nggak mau nanya lagi, jadi jawab sekarang. Jangan buat gue emosi."

Dasar pemaksa. batin Fallora.

"Kok jadi maksa yah?"

"Gue nggak maksa, lagian lo juga suka kan sama gue." ucap Utara santai.

"Kak Utara terlalu kepedean." ujar Fallora.

"Jawab aja, udah malam lo harus tidur. Dan gue juga ada urusan penting." ujar Utara.

"Nemuin gadis tadi." ujar Fallora.

"Lo cemburu?"

"Nggak." elak Fallora. "Aku nanya aja."

Utara tertawa kecil, selain membuat kesal, gadis ini sangat pandai membuatnya merasa gemas. Sejak gadis ini membuatnya segila ini, ia benar-benar tidak tahu.

"Ayo jawab 'iya' Ra."

"Jawab iya untuk apa?"

"Jadi pacarnya Utara Naufal Narendra."

Fallora kembali terdiam, ia menatap laki-laki itu beberapa menit lalu kemudian sedikit menundukkan kepalanya.

"Cara jatuh cinta gue emang kayak gini Ra, kalo nggak malam ini, balas kapan-kapan aja." ujar Utara lalu melangkah pergi ke motornya itu.

"Ih, tunggu dulu." cegat Fallora yang berlari kecil ke arah laki-laki itu.

"Apa?" tanya Utara.

"Iya."

"Iya apa?"

"Gimana sih, katanya jawab iya. Sekarang pakai acara nanya," kesal Fallora.

"Iya itu artinya aku mau."

UTARAWhere stories live. Discover now