5. What's wrong with Jeon?

6.1K 324 32
                                    

JANGAN LUPA DI VOTE & KOMEN YA SAYANG

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

JANGAN LUPA DI VOTE & KOMEN
YA SAYANG

🎵 Daniel Di Angelo - Drive you insane

ꕤꕤ

Tidak ada dalam jadwal Jesslyn, pagi penuh dengan bermalas-malasan, atau bangun kesiangan walaupun di hari libur. Justru waktu libur Jesslyn akan begitu sibuk oleh pekerjaan yang belum dia kerjakan pada hari biasa. Wanita itu sudah bangun sejak pagi buta untuk memeriksa laporan fisik maupun non fisik yang masuk. Emailnya begitu menumpuk dari bisnis Penthouse yang ada di Eropa, Jesslyn bukan hanya menghandle perusahaan milik papanya yang berada di Korea tapi dia juga memegang tanggung jawab yang satu ini juga. Cukup lelah tapi inilah Jesslyn setiap harinya begitu sibuk bergelut dengan pekerjaan.

“Bau apa ini harum sekali,” seru Jesslyn saat sebuah aroma makanan menggelitik indra penciumannya.

Kedua mata Jesslyn terpejam menikmati aroma masakan begitu harum hingga perutnya berbunyi meronta-ronta. Konsentrasi Jesslyn buyar seketika, wanita itu sudah mengerjakan setengahnya tinggal beberapa lagi. Jesslyn meletakan laptopnya pada sisi ranjang, wanita itu turun mengikuti aroma harum semakin kuat dari bawah. Jesslyn melihat sang mama tengah memasak sesuatu di dapur bersama pembantu rumahnya. Sudut bibir Jesslyn terangkat, jika sudah melihat mamanya tengah memasak Jesslyn pasti akan langsung turun dan siap untuk menyambut hasil masakan dari mamanya.

“Mama masak apa? Harum sekali sampai masuk ke kamar Jes.”

“Duduklah, mama sudah masak makanan kesukaanmu sayang,” jawab mama Jesslyn tak lupa dengan senyuman manis bagai energi bagi Jesslyn.

Jesslyn ikut tersenyum di buatnya. Dia memilih untuk duduk dan juga menyiapkan piring-piring di atas meja makan. Jesslyn sudah tidak sabar untuk memakan masakan mamanya, bahkan bayinya juga sudah memberontak untuk di beri makan. Sebenarnya Jesslyn tidak bisa makan pagi, tapi sejak dia mengandung justru makan pagi dia lakukan karena selalu saja merasa lapar di pagi hari.

Kedua manik Jesslyn berbinar melihat makanan di depannya baru saja di sajikan oleh sang mama. “Nasi goreng ma?” ucap Jesslyn begitu bersemangat.

“Bukankah kau menginginkan ini kemarin, jadi mama masakan hari ini sayang. Makanlah sepuasnya.”

Jesslyn mengambil sebanyak yang dia inginkan. Dia sudah melupakan diet yang selama ini dia jalankan, lupakan saja badan kurus itu yang terpenting sekarang adalah sebuah nyawa baru saja tumbuh di perutnya sehat. Walaupun masih belum terlihat sebab usianya masih beberapa minggu. Namun Jesslyn sudah begitu menyayanginya itu melebihi apapun juga.

Di sisi lain, pria itu masih bergelut dengan selimut tebal yang membungkus dirinya. Tubuh Jeon begitu pegal dan juga dia merasa kedinginan. Dahi Jeon mengerut, dia sangat tidak nyaman dengan dirinya saat ini. Ac sudah dia matikan tapi kenapa dia masih merasa dingin, kepalanya bahkan bedenyut pusing.

SINGLE MOOM'S? Where stories live. Discover now