26. Lie

5.1K 468 155
                                    

JANGAN LUPA DI VOTE & KOMENYA SAYANG

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JANGAN LUPA DI VOTE & KOMEN
YA SAYANG


ꕤꕤ

"Sebenarnya saya tidak apa-apa dok," ucap nenek Jesslyn meraih pergelangan tangan dokter itu yang hendak memeriksa dirinya.

Dokter itu keheranan melihat pasien yang akan dia periksa itu. "Saya perlu memeriksanya saja nyonya, mungkin saja ada yang tidak beres."

Dengan sangat terpaksa nenek Jesslyn bersedia di periksa dan memang benar nenek Jesslyn sanggatlah sehat.

"Dok bisakah Anda membantu saya. Cucu saya ada di luar, bilang saja jika saya terkena serangan jantung hingga membuat saya harus di rawat. Saya mohon dokter, ini semua demi kebaikan cucu saya." Dia menatap dokter itu memohon.

Dokter itu menghela nafas samar, dia begitu bingung menghadapi situasi yang terjadi saat ini. Baru pertama kali dia menemukan yang seperti ini.

"Ada apa dengan cucu nenek, hingga membuat nenek berpura-pura sakit?" tanya dokter butuh alasan pasti.

"Cucu saya berbohong mengenai kehamilannya" lirihnya.

"Bukankah pria yang mengantar nyonya,, dia suami cucu Anda?"

"Bukan, dia bukan suami cucu saya. Karena inilah saya ingin mencari tahu lebih banyak lagi. Jadi bantulah saya."

Dokter itu menepuk jidatnya sendiri lalu berkata. "Saya akan melakukannya, ini keinginan Anda nyonya. Saya akan membantu Anda."

Sebuah suara dari pintu bergeser, sontak membuat Jesslyn dan Jeon menoleh. Berjalan begitu cepat mendekat dan bertanya kepada dokter baru saja keluar.

"Bagaimana keadaan nenek saya?" tanya Jesslyn begitu khawatir.

Jeon hanya diam, menanti jawaban dari dokter. Degupan hati Jeon dan Jesslyn tidak main-main berdebar begitu cepat dan tegang.

"Nenek Anda terkena serangan jantung," ucap dokter itu.

Tubuh Jesslyn terhuyung sesaat, Jeon yang ada di sampingnya dengan sigap menangkap tubuh Jesslyn. Jesslyn tak kuasa membendung air matanya, dia begitu takut kehilangan neneknya yang sudah dia anggap sebagai ibu kandungnya.

"Jesslyn tenanglah, semuanya pasti akan baik-baik saja" seru Jeon dengan kedua tangannya mendekap tubuh Jesslyn begitu rapat.

"Silahkan masuk, nenek Anda sudah menanti. Beliau sudah siuman."

"Terima kasih dokter" ucap Jeon, lalu berjalan mengikuti Jesslyn dari belakang.

Dengan tergesa-gesa Jesslyn masuk begitu saja ke dalam. Kedua matanya tertuju kepada seseorang tengah terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit.

"Nenek, maafkan aku." Teriak Jesslyn lalu memeluk tubuh itu begitu erat.

Sebuah akting yang tersaji di perankan oleh nenek Jesslyn begitu sangat alami. Bukan main mimik yang di tujukkannya. Nenek Jesslyn patut untuk di beri gelar sebagai ratu drama. Semua ini memanglah bakat dari nenek Jesslyn yang dulunya adalah seorang publik figur. Bahkan dia mendapatkan penghargaan aktris dengan akting paling alami.

SINGLE MOOM'S?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang