21. Eagerness

7.2K 441 110
                                    

JANGAN LUPA DI VOTE & KOMEN YA SAYANG

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JANGAN LUPA DI VOTE & KOMEN
YA SAYANG


ꕤꕤ

Senyuman dari pria itu tak pernah luntur sedikit pun memandang wajah indah berseri milik wanita di sampingnya seakan tidak pernah bosan.

Jeon mengenang kenangan indah beberapa bulan lalu saat pertama kalinya Jeon makan siang bersama Jesslyn di restoran Prancis. Kini Jeon bisa kembali mengajak Jesslyn untuk makan malam bersamanya. Bukankah ini keberuntungan untuknya sebab Jesslyn tidak menolak.

Semakin banyak kenangan indah yang di buat bersama, itu akan semakin mempererat hubungan di antara keduanya. Mungkin saja nantinya dapat mengerakan hati Jesslyn untuk menerima Jeon dan berubah pikirannya untuk menerima ajakan nikah Jeon.

Sama halnya dengan sebuah kisah cinta yang memiliki cerita awal dan di akhiri oleh ending yang memuaskan atau sebaliknya akhir tanpa sebuah cerita awal itu tidak akan pernah terjadi jika tidak ada awal. Semua cerita pasti memiliki awal dan akhir, sama halnya seperti hubungan.

“Jesslyn!” panggil Jeon dengan tangan sibuk menyetir.

“Kau mau makan apa?” tanya Jeon.

Jesslyn menoleh melihat Jeon. “Terserah Jeon, tapi cari saja restoran di dekat sini karena aku sudah sangat lapar," jawab Jesslyn.

"Baiklah."

Seseorang pernah berkata bahwa kota Paris adalah tempat yang paling romantis. Akan tetapi jika di lihat saat ini kota London tak kala romantis dengan kota Paris. Apalagi berkeliling bersama dengan seseorang yang spesial.

Untuk yang kesekian kalinya Jeon melakukan princess treatment kepada Jesslyn. Dia membukakan pintu mobil untuk Jesslyn. Jesslyn hanya mengikuti arus yang pria itu berikan sebagai wujud menghargai, tapi dia juga senang entahlah Jesslyn mulai bimbang setiap harinya.

“Apa sebaiknya kita tetap di sini?” seru Jeon sambil memeluk pinggang Jesslyn.

“Jika kau lelah menyetir sebaiknya kita mencari hotel di sekitar sini saja, kemudian keesokan harinya kita pulang.”

“Baiklah, kita akan bermalam di sini lalu besok kita pulang," jawab Jeon.

“Jeon, kau mau ke mana?” tanya Jesslyn sudah duduk di restoran itu.

“Aku pergi sebentar Jesslyn, kau pesan saja makanannya. Pesankan aku makanan yang sama denganmu."

Jesslyn heran melihat Jeon terburu-buru keluar dari restoran, jangan-jangan dia mau meninggalkannya di restoran ini seorang diri.

Jesslyn menghela nafas sejenak sebelum memanggil pelayan. “Permisi!” Jesslyn melambaikan tangannya kepada salah satu pelayan.

.

SINGLE MOOM'S?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang