ADAM

10

Memasuki tiga bab terakhir cerita ADAM.

Terima kasih untuk semua yang sudah baca dan ngasih feedback.

Jangan lupa ninggalin jejak komentar ya. Kalau bisa sih sekalian follow, hehe.

Selamat membaca.

***

Sudah satu minggu sejak hubungan badan di ruang tamu, hubungan antara Adam dan Hadi seketika langsung berubah. Hubungan keduanya yang tadinya hanya sebatas bapak mertua dan menantu, kini berubah seketika macam sepasang suami istri.

Ya, suami istri. Adam dan Hadi kini rutin melakukan hubungan badan sesama jenis mereka hampir setiap hari jika Raja sedang sibuk melakukan hubungan badan dengan Pak Kades.

Ya, Pak Kades. Kini sosok pimpinan tertinggi di desa yang sebenarnya bernama Pak Rahmat, seolah menjadi bagian dari aksi rahasia di keluarga Adam. Sosok laki-laki berperawakan gembul dengan usia lima puluh tahun ini selalu menyempatkan waktu untuk mengunjungi rumah dari orang yang menampung Raja, anak dari seorang dukun santet. Tentu untuk melakukan hubungan badan dengan sesama jenis.

Dalam satu minggu ini, Adam sudah mencicipi bagaimana kegagahan dari tiga penis laki-laki, mulai dari Raja, Hadi, dan Pak Kades. Ketiganya sungguh amat sangat begitu nagih. Ia sampai tidak rela keluar dari rumah karena lubang pantatnya terasa hampa jika tidak segera diisi.

Adam kini macam betina. Ia tidak lagi bisa merasakan bagaimana rasanya terangsang terhadap perempuan, bahkan pada Lastri sekalipun. Posisinya di rumah seolah jadi tidak berkuasa. Selain pada Raja yang mutlak sebagai sosok yang mengatur segala hal yang ada di rumah, ia juga patuh terhadap Hadi.

Ya, Hadi. Adam kini mau saja setiap diperintah oleh sang menantu. Apalagi kini dia dan Lani pindah untuk satu rumah dengannya.

Ya, pindah. Hadi dan Lani sekarang pindah dari rumah mereka untuk jadi satu rumah dengan orangtua dan mertua mereka. Tentu alasannya agar bisa menghabiskan setiap waktu dengan berhubungan badan.

Berbeda dengan Adam dan Raja yang memang hanya berhubungan badan dengan sesama jenis, Hadi dan Pak Kades masih melakukan hubungan badan dengan perempuan.

Jika Pak Kades masih berlagak macam orang normal di kehidupan sehari-hari dengan masih melakukan hubungan badan dengan sang istri saja, berbeda dengan Hadi yang kini bisa seenaknya melakukan hubungan badan tidak hanya dengan Lani, istrinya, juga dengan Lastri, ibu mertuanya sendiri yang juga adalah istri dari Adam.

"Biarkan Hadi melakukan hubungan badan dengan Bude Lastri! Kali saja dia bisa hamil lagi." Raja berucap sambil terkikik geli, seolah itu adalah hal yang normal untuk dikatakan. Adam yang mendengar hanya bisa menganggukkan kepala tanda setuju. Ya, biarkan. Kali saja Lastri nanti bisa hamil lagi. Tapi, jika nanti hamil, anaknya itu jadi anaknya, atau cucunya?

Tidak mau ambil pusing, Adam masa bodoh kemudian.

"Kami minta Raja diusir dari desa ini sekarang juga!" ucap seorang laki-laki paruh baya  berperawakan tinggi dan kekar dengan kumis lebat, topi koboi, dan banyak cincin yang terselip di setiap jari tangan. Itu adalah Pak Manto. Tampangnya amat sangat begitu sinis penuh permusuhan. "Kalian semua setuju bukan?!"