can we?

520 30 5
                                    






















"Bonon hyung.. Apa kau pernah berciuman?"

"Pfffftttt.... " Sontak cola yang diminum Vernon tersembur keluar membasahi meja ruang TV yang ada di depannya. Melihat hyungnya yang tersedak cola tersebut wajah polosnya itu sontak kaget dan langsung mengambil tisu untuk untuk Vernon. Tangan yang basah dengan cola itu menerima tisu dan mengelap baju nya yang basah.. Begitupun dengan Dino yang membantu hyungnya membereskan meja yang basah karena cola.

"Aissh basah semua.. Kau kenapa bertanya seperti itu?"

"Ya aku hanya bertanya hyung memangnya salah?"

"Ya tak salah tapi kenapa tiba-tiba? Aish kau ini"

Dino mempoutkan bibirnya sambil menggaruk kepalanya yg tak gatal, berdiri dengan wajah yang polos dan lugu.. keliatannya dia seperti benar-benar belum tau apapun.

Vernon bangkit dari duduknya lalu berlalu ke kamar untuk ganti bajunya sekaligus membersihkan dirinya karena tangannya sudah lengket terkena cola .. Sedangkan Dino masih membereskan makanan dan minuman yg berserakan di meja sambil berdialog sendiri, mengoceh sendiri akibat dari pertanyaan yang dia lontarkan.

"Ck emangnya kenapa? Aku kan cuma bertanya.. Tinggal jawab saja apa salahnya sih. Emangnya itu pertanyaan yang susah untuk dijawab apa? Kita juga sama-sama sudah tak anak-anak lagi. Menyebalkan sekali" Begitulah kira-kira yang Dino katakan

.
.
.

.

Setelah beberapa menit Vernon pun keluar dari ruang ganti dan kembali duduk di sebelah Dino yang dia lihat sudah selesai membereskan kekacauan tadi. Dino melihat Vernon sekilas lalu kembali terpaku pada televisi yang menyala di depannya.

"Sudah selesai ganti nya?" Tanya Dino

"Hm ya.. " Jawab Vernon ikut melihat ke arah acara TV yang mereka tonton

Suasana tenang hanya terdengar suara dari TV. Keduanya diam dalam ruang TV itu dan tak ada yang bersuara. Vernon menoleh ke arah Dino yang masih fokus melihat TV dengan posisi melipat kaki di atas sofa sambil memegang remote TV..

Vernon sedikit menghela napas karena tak ada yg bersuara.. Suasana seperti berubah saat pertanyaan Dino tadi dilontarkan tiba-tiba.

"Dino-ya"

"Hm eoh? Wae hyung?" Jawab Dino dengan mata terfokus pada acara televisi.

"Hahh.. Soal pertanyaan mu yang tadi .. Ya sebenarnya aku juga bisa dibilang belum sih.. Atau mungkin sudah tapi mungkin saat aku mencium Sofia waktu masih bayi. Selain itu aku selebihnya tak pernah.. Ku rasa begitu. Ku rasa ciuman seperti itu normal untuk kerabat keluarga benarkan? " Dengan penjelasan yang cukup rinci dan jelas dari Vernon, dia harap bisa menjelaskan semua kepada Dino apapun yang dia tau soal pertanyaan Dino.

Tapi sayang sekali penjelasannya sepertinya sia-sia karena Dino sedikit pun tak mendengar Vernon dan masih asik menonton acara televisi yang lebih menarik perhatian laki-laki yang satu tahun lebih mudah darinya itu.

"Dino.. Dino-ya."

"Iya Hyung ada apa?"

"Kau tadi dengar aku bicara tidak? Aku sedang bicara pada mu."

"Ahahahaaha Hyung setelah ini ada adegan seru.. Ahaha liat Hyung lucu sekali" Jawab Dino langsung dengan ketawa renyahnya saat adegan di film menampilkan sesuatu yang lucu yang membuat Dino tertawa.

Vernon hanya diam melihat Dino yang tidak memperhatikan nya. Apakah dia marah? Tentu marah.. karena dia sangat tak suka kalau ada orang yang tak mendengarkannya saat berbicara. Itu hal yang berlaku bagi siapa saja kalau sedang diajak bicara sama Vernon.

JUST MY BUDDY? REALLY?  [VerChan]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz