𝗖𝗵𝗮𝗽𝘁𝗲𝗿 𝟮: 𝘏𝘢𝘳𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘣𝘢𝘭𝘬𝘢𝘯

84 17 14
                                    

"Emang ada apaan si-- ucapan Rasya terpotong, ketika ia melihat ada kakaknya yang sedang berfoto bersama teman-temannya. Gadis itu langsung menghampiri kakaknya dan meninggalkan Mela yang hanya terdiam disana

"kak Calvin" panggilnya, membuat semua orang yang berada disana juga termasuk Calvin menoleh kearah-nya dan terkejut melihat wajah adiknya yang terlihat kesal kearah-nya

"Rasya," gugup Calvin, ketika Rasya mendekat kearah-nya sambil menatap dirinya datar

"Eh, itu serius kakak-nya Rasya?" tanya salah satu di antara mereka.
"Gak tau, keknya emang iya deh"
"Tapi, masa sih mereka adik-kakak orang mukanya aja beda ko" ucap mahasiswi menatap kearah Rasya dan Calvin secara bergantian

Rasya merasa, ada yang sedang membicarakan dirinya dan Calvin. Tetapi, gadis itu tak menggubris apa yang mereka katakan dan memilih untuk tetap diam dan tersenyum hangat kearah Calvin yang menatapnya dengan heran

"Makasih ya, bang Calvin udah mau dateng buat anterin bekal Rasya ke kampus" ucapnya pada Calvin yang terheran dengan sikapnya

Pria itu menoleh kearah Mela, yang juga sama terheran-nya dengan dirinya dan menggeleng tak tau pada Rasya yang tiba-tiba saja baik terhadapnya.

𝘛𝘶𝘮𝘣𝘦𝘯 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘦𝘵 𝘴𝘪, 𝘙𝘢𝘴𝘺𝘢 𝘉𝘢𝘪𝘬 𝘬𝘦 𝘨𝘶𝘦 𝘣𝘪𝘢𝘴𝘢𝘯𝘺𝘢 '𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘢 𝘨𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮 𝘬𝘦𝘬 𝘨𝘪𝘵𝘶. 𝘔𝘢𝘯𝘢 𝘴𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘢𝘯𝘪𝘴 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘦𝘵 𝘭𝘢𝘨𝘪 batinnya, gemas dengan Rasya yang tersenyum tanpa henti kearah-nya. Di dalam hatinya, Rasya ingin sekali menghilang dari bumi ketika dirinya melakukan yang tak seharusnya ia lakukan

"Kamu kenapa? Kamu pasti kangen ya sama abang" ucapnya, sambil terus mencubit pipinya

𝘚𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪 𝘬𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘨𝘶𝘦 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘴𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮 𝘬𝘦𝘬 𝘨𝘪𝘯𝘪 batinnya, menggerutu kesal saat Calvin mencubit pipinya gemas dan ikut juga tersenyum kearah-nya

"Kamu ko lucu banget sih, Ras." ucapnya, tak henti mencubit pipinya dan mengunyil dengan keras. membuat Rasya spontan langsung menjerit kesakitan.

"Aw, abang sakit tau pipi aku" ringisnya dan membuat Calvin terkekeh pelan mendengarnya

"Kalian so sweet banget sih, jadi pengen deh punya abang" ucap Mela iri, ingin rasanya dirinya mempunyai kakak seperti itu. Rasya yang mendengar-nya pun langsung memutar bola matanya malas

"Sebentar, abang mau ambil bekal kamu dulu" ucapnya, membuat Rasya dan Mela saling pandang. Lalu, Calvin bergegas menuju mobilnya untuk mengambil kotak bekal-milik Rasya

Tanpa Rasya dan Mela sadari, ada seseorang yang sedang memerhatikan mereka dengan tatapan mengarah ke Rasya sambil menghela nafas dan seorang dosen perempuan yang melihat itu langsung menghampirinya dengan nama yang ada di tag-bertuliskan Alya

"Pak Azhar sedang apa disini?" ucapnya, membuat Azhar kaget sambil mengelus dadanya dan menoleh kearah-nya.

"Tidak, saya hanya melihat pemandangan saja bu. kalo bu Alya sendiri sedang ada keperluan apa mencari saya?" tanya Azhar melihat sebuah amplop yang ada di tangan Alya dengan tertulis kan 'Azhar' disana

"Ini, tadinya saya ingin keruangan pak Azhar untuk memberikan suratnya. cuma karna sudah bertemu pak Azhar disini jadi saya kasih saja sekarang" Azhar menerima amplop yang Alya kasih kepadanya, dengan Alya yang tersenyum saat menatap dirinya.

"terimakasih bu Alya, kalo begitu saya ke ruangan saya dulu" angguk Alya, membuat Azhar berlalu menuju ruangannya meninggalkan Alya yang tersenyum sendiri disana dan bergegas untuk mengajar ketika jam pelajaran sudah dimulai.

PERTEMUAN ABADIWhere stories live. Discover now