𝗖𝗵𝗮𝗽𝘁𝗲𝗿 𝟲: 𝘔𝘦𝘯𝘰𝘭𝘰𝘯𝘨 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨

55 13 13
                                    

𝗔𝘀𝘀𝗮𝗹𝗮𝗺𝘂'𝗮𝗹𝗮𝗶𝗸𝘂𝗺🌸

𝗔𝗸𝘂 𝗸𝗲𝗺𝗯𝗮𝗹𝗶 𝗴𝘂𝘆𝘀, 𝗽𝗲𝗻𝗮𝘀𝗮𝗿𝗮𝗻 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗰𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮𝗻𝘆𝗮?

𝗝𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗹𝘂𝗽𝗮 𝘃𝗼𝘁𝗲 𝗱𝗮𝗻 𝗰𝗼𝗺𝗺𝗲𝗻𝘁 𝘆𝗮

𝗝𝗶𝗸𝗮 𝗮𝗱𝗮 𝘁𝘆𝗽𝗼 𝗺𝗼𝗵𝗼𝗻 𝗱𝗶𝗽𝗲𝗿𝗯𝗮𝗶𝗸𝗶👍

                         _𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜_

terdapat seorang wanita yang tengah menonton di ruang tengah sambil memakan cemilan yang tersaji diatas meja. Dia adalah Rasya, wanita itu yang baru saja pulang setelah dirawat dua hari dirumah sakit.

Rasya tertawa ketika melihat ada adegan lucu yang ada di film itu, membuat dirinya sedikit merasa terhibur dengan film yang ia nonton.

"Ahahaha, lucu banget sih" ucapnya tak henti tertawa, dan mengambil minuman yang ada di meja lalu menengaknya sampai menyisakan setengah dari minuman tersebut.

Calvin yang ingin pergi ke dapur pun, tak sengaja melihat kearah Rasya yang sedang asyik menonton sembari memakan cemilan yang ada disana dengan suara tawa yang ia dengar.

"Seru banget nih nontonnya, sampe kedengeran lagi" wanita itu menoleh kearah sumber suara, dan mendapati Calvin sedang berjalan menghampirinya.

"Iya, habis filmnya lucu jadi aku nonton aja deh" Calvin hanya manggut-manggut saja, dan ikut duduk di sebelah adeknya.

Pria itu melihat, ada cemilan yang begitu banyak diatas meja dan langsung mengambil cemilan itu lalu memakannya. membuat Rasya berdecak sebal dengan Calvin yang tiba-tiba mengambil makanannya.

"Loh, ko diambil sih" ucap Rasya, membuat Calvin menatap kearahnya sekilas dan langsung memakannya santai.

"Emang kenapa? Lagian juga itu masih banyak cemilannya ko" balas Calvin, sambil memasukkan makanan itu lagi ke dalam mulutnya. Rasya hanya mendengus pelan seraya bersedekap di depan dada.

"Iya deh, Oh ya. bang Calvin tau gak?"

"Enggak, orang kamu aja belum cerita sama abang" ucapnya, seraya membenarkan posisi duduknya dan siap mendengarkan wanita itu berbicara.

"Kemarin itu aku semp- ucapan Rasya terpotong, ketika ada suara yang mampu membuat mereka menoleh kearah belakang.

"Bunda cariin kalian taunya disini" Verni menghampiri anaknya yang ada disana, lalu duduk menatap mereka berdua.

"Bunda ngapain cariin kita?" tanya Calvin menaruh cemilan tersebut, dan menjilati tangannya membuat Rasya menatap jijik kearah Calvin.

"Ih, abang jorok tau" pria itu tak peduli dengan ucapan Rasya, dan terus menjilati tangannya sampai bersih. Verni hanya geleng-geleng saja dan mengeluarkan selembar kertas yang sudah ia tulis tadi lalu menaruhnya diatas meja.

"Itu bagus tau, dek. Soalnya 'kan menjilati tangan itu termasuk sama sunnah Rasul" jelas Verni, membuat pria itu mengangguk setuju.

"Emang iya ya, bun?" angguk Verni dan Rasya hanya manggut-manggut saja.

Calvin mengambil secarik kertas dan membukanya, terdapat beberapa tulisan bahan makanan yang tertera di kertas itu. Ia langsung menatap bunda-nya secara bergantian dengan kertas yang dipegangnya.

"Ini, kita harus beli bun?"
"Iya, itu kalian harus beli buat kebutuhan rumah" tutur Verni, Calvin hanya mengangguk seraya memasukkan kertas itu ke dalam saku celananya.

PERTEMUAN ABADIOù les histoires vivent. Découvrez maintenant