𝗖𝗵𝗮𝗽𝘁𝗲𝗿 𝟰: 𝘛𝘢𝘬𝘥𝘪𝘳 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘱𝘦𝘳𝘵𝘦𝘮𝘶𝘬𝘢𝘯

62 14 12
                                    

𝗔𝘀𝘀𝗮𝗹𝗮𝗺𝘂𝗮𝗹𝗮𝗶𝗸𝘂𝗺🌸

𝗚𝗶𝗺𝗮𝗻𝗮 𝗸𝗮𝗯𝗮𝗿 𝗸𝗮𝗹𝗶𝗮𝗻 𝗵𝗮𝗿𝗶 𝗶𝗻𝗶?

𝗝𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗹𝘂𝗽𝗮 𝘃𝗼𝘁𝗲 𝗱𝗮𝗻 𝗰𝗼𝗺𝗺𝗲𝗻𝘁 𝘆𝗮

𝗝𝗶𝗸𝗮 𝗮𝗱𝗮 𝘁𝘆𝗽𝗼 𝗺𝗼𝗵𝗼𝗻 𝗱𝗶𝗽𝗲𝗿𝗯𝗮𝗶𝗸𝗶👍

                            _𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜_

Malam semakin larut, membuat perasaan Rasya semakin tenang. ditambah dengan hempusan angin yang begitu dominan bisa menjadi teman perjalanan dirinya menuju ke rumahnya.

Sepanjang perjalanan, dirinya tak berhenti tersenyum ketika ia mengingat kembali kemenangan yang tadi ia raih bersama teman-temannya semasa ia balapan tadi.

"𝘈𝘥𝘶𝘩, 𝘮*𝘮𝘱𝘶𝘴 𝘥𝘦𝘩 𝘨𝘶𝘦 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘶𝘢 𝘨𝘶𝘦 𝘯𝘺𝘢𝘳𝘪𝘪𝘯 𝘨𝘶𝘦 𝘯𝘪𝘩" batinnya, mengingat jika ia sudah terlalu lama berada di luar. Rasya langsung menancapkan gas pada motornya dan mulai membawa motornya dengan kelajuan diatas rata-rata.

Jalanan semakin sepi dan tak banyak orang yang berlalu lalang disana, membuat Rasya semakin melajukan kecepatan pada motornya.

Saat dirinya hendak berbelok, ada sebuah mobil dari arah berlawanan mengarah kearahnya. dengan kecepatan tinggi hingga dengan cepat, Rasya langsung mengstang-motornya kearah kiri dan selamat dari kecelakaan itu.

"Huft, hampir aja gue gak kena" ucapnya, mengelus dadanya aman dan mulai menjalankan motornya lagi. Namun, baru saja Rasya menghindari dari mobil tersebut.

Dari arah barat, ada sebuah mobil hitam melaju kearah-nya dengan kecepatan diatas rata-rata dan tepat, saat mobil itu semakin melaju kencang membuat motor Rasya pun tiba-tiba saja mati dan mogok mendadak di jalan.

"Sh*t" umpatnya, berusaha untuk menyalakan mesin motornya.

"Neng, awas ada mobil!" teriak orang-orang membuat Rasya langsung menoleh kearah belakang dan seketika..

Rasya terdiam sejenak dan cepat-cepat menyalakan motornya dengan raut wajah yang terlihat panik. Namun, takdir tak berpihak kepadanya. Ia justru terpental cukup jauh, ketika mobil tersebut berhasil mengenai bagian belakang motornya.

𝘉𝘳𝘶𝘬𝘩𝘩𝘩

Rasya terpental beberapa meter dari motornya dengan berguling-guling yang masih mengenakan helm di kepalanya. Ia merasakan rasa nyeri yang ada di sekujur-tubuhnya membuat dirinya kesusahan bernafas.

"Ssthh, s-sakit" rintihnya, mencoba menahan rasa nyeri yang menyerang di kepalanya.

Rasya mencoba mengatur nafasnya kembali dan beristighfar menenangkan dirinya. Namun, usahanya tak berhasil hingga ia hanya bisa menunggu bantuan datang kepadanya.

"𝘈𝘱𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱 𝘨𝘶𝘦?" batinnya, Rasya mencoba menepis pelan pikiran negatif yang muncul di otaknya. Ia berusaha semaksimal mungkin untuk tetap bisa bertahan demi orang tuanya.

Matanya, tertuju pada motor yang sudah rusak parah dan hancur akibat mobil hitam itu. Membuat Rasya mengukir senyum tipis melihatnya.

"H-harusnya, gue gak kabur kayak gini" ucap Rasya, menyesali perbuatannya. Ia mengingat jika orang tuanya akan marah padanya jika ia tak pulang ke rumahnya.

"B-bunda, a-ayah, bang C-Calvin" gumamnya pelan, Rasya melihat bayang-bayang manusia menghampirinya dengan mengecek kondisinya dan kemudian... Menutup matanya hingga tak sadarkan diri.

PERTEMUAN ABADIUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum