Bab 3 - Perlawanan

203 18 0
                                    

Syung

Sebuah anak panah terhunus di target yang sudah diletakkan sejauh 20 meter didepannya dan menancap tanpa melesat sedikitpun,"Hebat Jean,kamu harus sering berlatih jangan sampai musuhmu membuatmu lemah."

Jean,gadis yang terkenal pandai dalam memanah orang mengenalnya adalah putri kerajaan sekaligus atliet pemanah hebat. Namun siapa sangka ternyata Jean adalah adik dari mafia besar yang ada di Jerman,"tolong ambilkan anak panah lagi."

Syung
Jean melesatkan anak panah itu tepat di targetnya,"istirahat lah kamu adekku." Jean menatap kakaknya lalu menuruti semua perkataan sang kakak.

Jean mengambil air minum yang sudah ia bawa dari rumah,"Apa papah masih memaksamu untuk kembali Ke Indonesia?"

Jean menutup botol minum lalu ia letakkan disampingnya,"aku akan ke Indonesia setelah ajang perlombaan disini selesai,urusi saja mafia milikmu Kak. Kalau butuh bantuan hubungan Jean saja."

Jean kembali berdiri dan berlatih memanah,perlombaan yang akan Jean ikuti tinggal 2 hari lagi. Membuat Jean tidak akan berhenti untuk berlatih memanah.

Malam hari nya,"Jean,ke cafe yuk Kak Juan bosen dirumah Kakek." Jean tidak menghiraukan suara kakaknya itu malah asik membaca email yang masuk,"Dek,ikut aku sekarang."

Juan menarik paksa Jean,"ih apaan sih kak,kamu kan bisa kesana sendiri ngapain ajak Jean."

Juan mendekat kearah adiknya lalu membisikkan sesuatu,"akan ada permainan yang seru,kamu harus ikut aku sekarang."

Dengan terpaksa Jean mengikuti sang kakak,setiba di depan Cafenya. Juan melepaskan helm yang mereka gunakan,namun siapa sangka Jean melihat ada orang yang mengintai mereka,"aku tau maksudmu kak."

Juan menggandeng tangan adiknya untuk masuk kedalam cafe itu dan duduk setelah memesan,"apa yang harus aku lakuin? Kenapa mereka tidak jera sih? Aku harus menghindari buat membunuh orang saat ini sampai perlombaan selesai."

Juan meminum kopi yang sudah diantar pegawai cafe itu,"itu tujuanku,aku denger dari anak buahku. Jika orang yang mengintai kamu sekarang adalah orang yang dibayar untuk membunuhmu agar kamu tidak bisa mengikuti lomba tersebut."

Jean menangkap satu orang yang sedang duduk tidak jauh darinya,Jean berdiri lalu mendekat kearah meja tersebut,"Hai ganteng,kenapa melihatku dari jauh kenapa tidak melihatku dengan dekat saja? Tenang saja itu kakakku kok." Ucap Jean sambil mengelus dada orang tersebut,namun siapa sangka orang disebelahnya mengeluarkan pisau namun Jean menangkapnya dengan cepat.

"Oh,ada yang mau main-main sama kita kak. Tutup cafe dengan cepat lalu matikan lampunya." Perintah Jean kepada semua karyawan cafe yang ternyata cafe tersebut adalah miliknya yang sengaja ia gunakan untuk memancing musuhnya.

Jean berdiri,"oh anda mau main-main dengan saya tuan?"

Orang tua menghampiri Jean dengan pisau ditangan kanannya,"oh rupanya anda sudah mengetahui keberadaan saya Nonna Owais?"

"Tentu saja,apa yang tidak saya tau tentang musuh saya. Ternyata cukup pengecut seorang Laura musuh perlombaanku mencoba membunuh lawannya dengan orang suruhan kesal bawah." Ucapan Jean membuat orang diseberang ya kesal,dengan cepat ia melawan Jean namun siapa sangka Jean langsung sigap melawan orang yang ada didepannya itu dengan lampu yang sangat gelap.

Jean dan Juan,sangat terbiasa melawan musuhnya dengan pencahayaan yang super gelap. Untuk saat ini,tugas Juan hanya memancing musuhnya keluar karna ini urusannya dengan Jean jadi Jean yang harus mengakhirinya.

Bugh
Bugh

Jean memukul orang yang badannya 2x besar darinya itu,sudah terlihat jelas darah segar mengalir dari hidungnya itu,"gimana? Segini saja kemampuanmu? Sangat tidak layak dikatakan gentleman masa musuh nya perempuan sih."

"Banyak omong ya kamu."

"Jean tangkap." Juan melemparkan panah miliknya

Syung

"Argh,kurang ajar ya kau."

"Kamu yang mengawali,aku yang harus mengakhirinya."

Syung
Syung
Syung
Syung

Sudah ada 5 anak panah menancap dibadan besarnya itu membuatnya terjauh,"Apa kita akan habisi dia disini Jean?"

"Tidak perlu,kamu panggil anak buah mu untuk membawanya ke markas,sekarang giliran kamu kak buah habisin dia. Tidak mungkin kan aku akan merenggut nyawa orang saat aku akan memulai perlombaan?"

Juan mengerti apa yang Jean katakan, secepatnya Juan memanggil anak buahnya untuk membawa paksa orang suruhan itu ke markas mereka.

Disisi lain,Laura gadis yang merupakan musuh Jean dalam pertandingan Memanah sangat kesal karna orang suruhannya tidak kunjung kembali.

"Apa dia gagal membunuh Jean? Argh aku bisa gila ini."

Princess and King Of MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang