Bagian Pertama

1.7K 126 6
                                    

RIUH suara penonton mengisi ajang penghargaan olahraga yang diadakan antar fakultas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

RIUH suara penonton mengisi ajang penghargaan olahraga yang diadakan antar fakultas. Bagaimana para pemain tampak mahir menggiring bola basket dengan beberapa taktik untuk menang. Namun dari kian banyaknya jejeran penonton yang memegang kertas berwarna-warni dengan slogan di dalamnya, isi dari slogan-slogan yang penuh rayuan itu didominasi dengan nama Jeon Jeongguk.

Generasi sekarang punya sebutan red flag yang menjadi sinonim untuk para mereka dengan sifat dan kebiasaan buruk. Namun entah mengapa sering kali menjadi idola yang dikagum-kagumi. Syaratnya jelas wajah yang sempurna. Didukung dengan banyaknya uang di rekening.

Sang pemain yang tengah bertanding di lapangan menjadi salah satunya, Jeon Jeongguk namanya. Handal dalam permainan apapun yang digelutinya. Tidak hanya di dalam lapangan. Jeongguk handal di setiap tempat dalam konteks membuat seseorang terpesona. Terbukti dengan banyaknya 'pacar' yang rela 'mengantri giliran'.

Bahkan dari ratusan penonton, mungkin hampir setengahnya telah pernah dikencani. Bukan untuk mencari pengakuan atas ketampanannya, hanya saja Jeongguk sering kali menerima ajakan berkencan meski sudah punya pacar. Walaupun demikian, jika salah satu kekasihnya mengetahui kelakuan buruk Jeon Jeongguk, mereka akan tetap tutup mulut. Tutup mata dan telinga seolah Jeongguk adalah kekasih terbaik nomor satu di dunia.

Faktanya bahkan berbanding terbaling. Terlalu jauh sampai rasanya mustahil jika gelar kekasih terbaik tiba-tiba dipegang oleh seorang Jeon Jeongguk. Jeongguk itu pemuda kaya raya —klasik memang— pesonanya kelewat batas dengan berbagai talenta yang menjadi faktor utamanya.

Bahkan hari ini setelah keluar dari lapangan untuk pergi ke satu ruangan yang digunakan sebagai ruang tunggu, Jeongguk baru saja menerima satu lagi ajakan berkencan dengan mudah. Hanya menganggukkan kepala ketika seorang gadis dengan slogan warna-warni di tangan datang dan mengatakan hal yang terlalu biasa Jeongguk dengar seperti 'aku suka kakak.' dan 'kakak mau jadi pacarku?'

Dengan anggukan kepala itu, maka mereka akan melabeli diri sebagai kekasih dari si Jeon yang kaya raya dan bertalenta. Tampan, tinggi dan sempurna. Tidak heran jika ruang tunggu yang seharusnya luas dan lega kini malah penuh tumpukan bunga dan kardus-kardus minuman. Beberapa box minuman dingin juga junkfood atau bahkan bekal makanan.

"Gguk lo anjing tapi makasi ya." Omel salah satu rekan se-tim Jeongguk, Kim Mingyu namanya. Menjadi anggota paling tinggi dengan badan sebesar tong air berukuran jumbo.

Omelannya karena tempat mereka menjadi penuh, ucapan terimakasihnya karena dapat makanan dan minuman gratis tanpa perlu banyak berusaha. Hanya perlu mengandalkan nama Jeongguk dan bbom! berbagai jenis hadiah akan dikirim dengan segera.

Tapi herannya, ini kali pertama Jeongguk memeriksa semua hadiah yang ia dapatkan. Biasanya dari hadiah-hadiah tersebut akan ditempelkan sepucuk surat cinta yang jujur saja terlalu menggelikan untuk dibaca. Jeongguk sendiri tidak pernah memiliki keinginan untuk sekedar membuka, tapi seringkali dibacakan ketika temannya ada dan menemukan surat yang terlalu menggelitik perut.

"Langka bener, lo cari apa Gguk?" Itu adalah komentar dari Bambam selaku koordinator tim yang seharusnya menjaga ruangan ini agar tetap menjadi ruang tunggu yang seharusnya —bukannya dengan tiba-tiba menjadi toko bunga dengan makanan dan minuman.

Jeongguk sendiri abai, terlihat sibuk memilah tiap bucket bunga asli dan palsu. Ada pula bucket uang dengan nominal won paling besar. Namun jelas tetap tidak mendapat perhatian. Bahkan Jeongguk terlihat mendecih ketika tidak berhasil menemukan yang dicari. Berjalan keluar dengan jersey yang sudah basah akan keringat dan handuk di pundak.

Rambut panjangnya sedikit lepek namun tetap menarik. Berjalan begitu saja melewati orang-orang yang mengaguminya. Jeongguk bahkan tidak tau siapa saja yang sudah melabeli diri mereka sebagai kekasihnya. Mereka hanya terlihat 'sama' di mata seorang Jeon Jeongguk.

Sampai dengan tiba-tiba berpapasan dengan pemuda berkacamata yang Jeongguk tau adalah kekasih Mingyu yang super tsundere. Laki-laki pendiam yang entah bagaimana bisa memiliki hubungan spesial dengan Kim Mingyu yang kelewat cerewet.

"Hai Wonwoo." Sapaan ramah Jeongguk hanya terbalas tatapan mata bertanya. Wonwoo berhenti karena Jeongguk berdiri di depannya, jelas menghalangi jalan.

Jeongguk sendiri sibuk menatap satu pemuda yang berdiri sedikit dibelakang Wonwoo. Terlihat sekali tidak tertarik dengan eksistensi Jeongguk. Bagaimana mungkin? Itu adalah pertanyaan besar di kepala si Jeon yang merasa kalah.

"Mingyu ada di ruang tunggu sebelah barat, paling pojok." Jelas Jeongguk yang sepertinya sama sekali tidak dibutuhkan oleh Wonwoo. Sebab, Mingyu itu kelewat 'bucin', sedikit-sedikit mengabari dengan kirim foto atau mengadu tentang rasa rindunya kepada sang kekasih.

"Thanks." Singkat, padat dan jelas. Jeon Wonwoo tampak sekali tidak ingin banyak terlibat obrolan dengan Jeongguk. Karena hey! mereka terlihat seperti idola yang dikerubungi banyak penggemar. Atau hanya Jeongguk saja?

Yang pasti, Wonwoo tidak suka menjadi pusat perhatian. Itulah mengapa ketika Jeongguk masih tidak bergerak seperti orang idiot, Wonwoo menggeser tubuh tinggi itu hingga Jeongguk sedikit terhuyung. Memberi akses jalan untuknya hingga Wonwoo bisa lewat sembari diikuti oleh adik tingkat dari club kesenian yang sama.

Jeongguk masih bisu bahkan ketika Wonwoo dan adik tingkatnya telah masuk dan menghilang ditelan pintu ruang tunggu yang Jeongguk katakan tadi. Hingga satu sentuhan terasa di pundak.

"Kak Jeongguk, aku—" dan Jeongguk melesat pergi. Sepertinya tidak sadar tengah diajak bicara atau memang sengaja karena tidak peduli. Yang pasti Jeongguk telah membuat laki-laki ramping yang tengah memegang bunga dengan wajah memerah malu itu kecewa. Juga semakin malu dalam level yang berbeda.

Jeongguk menemukannya, dan harus mendapatkan atensinya demi memberi makan egonya yang tinggi.

Bagaimana bisa pemuda tampan dan nyaris sempurna seperti Jeon Jeongguk diabaikan? Bahkan ketika Jeongguk sendiri yang telah mengajaknya berkencan. Itu tidak benar dan tidak bisa dipercaya. Harus segera diperbaiki dan Jeongguk telah membuat janji pada dirinya sendiri. Ia harus meluruskan 'keanehan' tersebut karena tidak mungkin ada yang tidak tertarik dengan seorang Jeon Jeongguk.

 Ia harus meluruskan 'keanehan' tersebut karena tidak mungkin ada yang tidak tertarik dengan seorang Jeon Jeongguk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Heyo wan! Aku back bawa book baru. Tapi sebelum itu aku mau tau dulu pendapat dari kalian.

So guys, yes or nah?

XOXO [KV]Where stories live. Discover now