Bagian delapan

608 101 8
                                    

RAUT wajah yang tidak lagi seramah biasanya mungkin tidak perlu dipertanyakan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

RAUT wajah yang tidak lagi seramah biasanya mungkin tidak perlu dipertanyakan. Juga tentang bagaimana keheningan melingkupi suasana yang terbangun secara spontan karena tidak satupun dari mereka berusaha membuka obrolan.

Mereka—Taehyung dan Jeongguk, dengan setia membisu. Sesuai janji, Jeongguk menyempatkan diri untuk menjemput Taehyung. Harusnya ini menjadi momen yang menyenangkan untuk Jeongguk karena Taehyung bahkan menghubunginya lebih dulu—seperti yang Jeongguk minta.

"Mau mampir?" Hanya pertanyaan itu yang mengisi ketika mobil Jeongguk tepat berhenti di depan gedung apartemen Taehyung.

Sebuah gelengan Jeongguk berikan dengan senyum yang mengembang tipis, "gue langsung balik." Katanya sebagai penolakan.

Taehyung hanya mengangguk, kemudian keluar dari mobil milik Jeongguk. Tidak ada penjelasan seperti yang Jeongguk harapkan. Moodnya kian buruk karena sejak tadi Jeongguk telah menunggu Taehyung untuk membuka mulut. Sedikit tidak percaya soal bagaimana Taehyung yang memilih untuk turut diam, lebih tepatnya Jeongguk tengah kecewa. Konyol!

Setidaknya penjelasan singkat berupa status dari orang tadi. Jeongguk akan puas meski Taehyung hanya sekedar menyebutkan satu kalimat. Sayangnya Taehyung memilih untuk tetap diam. Ah, ini juga mungkin karena Taehyung tidak merasa perlu untuk memberi penjelasan kepada Jeongguk.

Entahlah, Jeongguk berusaha melupakannya dengan menerima ajakan bermain dari teman-temannya. Sekedar bertanding futsal seperti yang sudah-sudah. Selanjutnya akan dibiarkan berjalan mengikuti arus keinginan. Tapi biasanya mereka akan menghabiskan waktu untuk sekedar minum kopi sembari membahas topik hangat yang sekiranya bermanfaat untuk didiskusikan.

Terkesan kaku ya? Tidak juga. Itu karena candaan selalu menghidupi suasana. Ketika lelah bertukar pandangan masing-masing, mereka akan mulai main game online bersama. Mulai berisik dengan umpatan-umpatan yang tidak pernah absen.

"Gila sih, gue pake acara ditelpon ayang lagi." Keluhan Mingyu ini disebabkan panggilan suara yang datang dari Wonwoo, kekasihnya.

Yah, sayangnya mereka kalah karena sepertinya si jagoan sedang tidak fokus. Alias, Jeongguk tidak selihai biasanya dalam bermain. Didukung dengan Mingyu yang sempat kehilangan signal. Kalah sudah karena tim lawan juga diisi oleh gamers yang handal.

"Kenapa deh bengong mulu." Ini adalah komentar Jaehyun selaku yang diam-diam memperhatikan perubahan Jeongguk yang cukup jelas.

"Lagi coba-coba." Bukan Jeongguk yang menjawab, melainkan Mingyu si happy virus.

"Coba-coba apa?"

"Coba-coba gila." Maka satu injakan maut dapat Mingyu rasakan di kakinya. Yugyeom yang duduk disebelahnya adalah pelakunya.

"Udah serius anjing." Umpatan sayang bahkan diberikan secara cuma-cuma.

"Tapi bener deh, lo kenapa Gguk? Kaya banyak cobaan hidup padalah rekening full duit." Kali ini Yugyeom yang mengajukan pertanyaan. Sedang yang dijatuhi pertanyaan tampak sibuk dengan kopi dan rokoknya.

XOXO [KV]Where stories live. Discover now