Bagian Kedua

1K 112 7
                                    

HARI rabu sore adalah latar waktu ketika pertama kali Jeongguk menemukan seseorang di kepanitian yang sama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

HARI rabu sore adalah latar waktu ketika pertama kali Jeongguk menemukan seseorang di kepanitian yang sama. Jeongguk bergabung dengan kepanitian event yang cukup besar di kampusnya. Kemudian menemukan pemuda yang dimatanya tampak 'sedikit lebih menarik' diantara yang lainnya.

Mengapa demikian? Entahlah. Parasnya tidak luar biasa cantik karena Jeongguk juga telah melihat banyak yang memiliki paras cantik yang beberapa diantaranya bahkan seperti tidak nyata. Kulitnya tidak putih dan jelas telah keluar dari tipe ideal Jeongguk yang mencintai kulit putih mulus dan indah.

Hanya saja, dia menarik. Dari caranya bicara karena menjadi koordinator bagian sponsor yang jelas perlu orang-orang dengan skill baik untuk mendapatkan sumbangan dana dari pihak yang dituju. Atau dari bagaimana Jeongguk tidak menemukan adanya binar ketertarikan yang diberikan untuknya dari sepasang mata indah itu!

Yang kedua sepertinya menjadi yang paling penting. Jeongguk telah mengajaknya berbicara beberapa kali untuk memastikan ketidakpercayaan dalam batinnya. Hanya saja, sebanyak apapun Jeongguk bicara dan menatap matanya, sebanyak itu Jeongguk menemukan jawaban yang sama. Dia jelas tidak tertarik sama sekali pada Jeongguk.

Apa ini sebuah keajaiban? Biasanya Jeongguk dapat mengubah itu dalam satu jentikan jari. Tapi dia? bahkan Jeongguk telah seringkali mengajaknya bicara atau melakukan sesuatu yang dapat membuatnya terkesan. Meski Jeongguk akui sulit. Laki-laki itu adalah sosok yang sangat terlihat sekali cerdas dan pintar. Sepertinya memiliki kemampuan yang baik di bidang akademis dan non-akademis.

Public speaking nya apalagi. Jeongguk suka sekali. Tapi jadi tidak suka karena pemuda itu tidak menunjukkan ketertarikan sedikitpun padanya. Karena hari rabu itulah Jeongguk jadi mencoba banyak hal untuk dekat. Sekitar sebulan lebih berlalu bahkan Jeongguk dengan gilanya berani mengajak pemuda itu berkencan di hadapan banyak orang!

Gila sekali dan luar biasa meledak pada masanya. Itu karena Jeongguk harusnya menjadi pihak yang didatangi untuk diberi bunga, bukan mendatangi dan mengemis perhatian.

"Lo mau jadi pacar gue?" Kata-katanya meluncur halus. Seperti telah terbiasa padahal ini termasuk hal yang luar biasa.

Ada hening. Bahkan seluruh penghuni cafetaria kampus turut menahan nafas karena kaget. Beberapa diantaranya tau apa yang Jeongguk lakukan, beberapa diantaranya lagi tau apa yang Jeongguk katakan.

Dan ya, Jeongguk menjemput karmanya dengan segera. Tidak ada jawaban dari suara yang Jeongguk nantikan. Hanya ada anggukan kepala sebelum ia ditinggalkan begitu saja. Itu benar-benar menyakiti harga diri Jeongguk. Tetapi senyum hadir karena ada sisi lain yang merasa menang.

Jeongguk merasa menang karena, lihat, dia telah membuktikan bahwa tidak ada yang tidak tertarik dengan Jeon Jeongguk. Mungkin pemuda yang diketahui bernama Kim Taehyung itu hanya terlalu malu untuk mengatakan padanya. Juga terlalu payah dalam mengekspresikan perasaan. Intinya sekarang, Jeongguk hanya perlu menunggu Taehyung lebih banyak menunjukkan rasa sukanya. Kemudian biarkan begitu saja karena Jeongguk tidak serius dengan kata-katanya.

XOXO [KV]Where stories live. Discover now