Bagian Tigabelas

638 109 10
                                    

PERNAH terlintas dibenaknya tentang bagaimana jika tiba-tiba mereka asing kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PERNAH terlintas dibenaknya tentang bagaimana jika tiba-tiba mereka asing kembali. Ini tentang Taehyung dan Jeongguk dalam pikiran pemuda Kim. Mereka terlalu mendadak untuk disebut kekasih, namun semua afeksi yang Jeongguk berikan terlihat terlalu nyata untuk sebuah permainan belaka.

Tentang hati yang jatuh atau tidak, biar hanya dirinya saja yang tau. Bahkan ketika gulita malam menyelimuti langit, objek pikiran Taehyung kini adalah Jeon Jeongguk. Iya, pemuda Jeon yang dicuekinya hari ini juga hari-hari sebelumnya. Rindu? Entahlah. Tapi tidak mungkin untuk disebut demikian.

Jadi untuk mendistraksi pikirannya, Taehyung telah berselancar di sosial media selama satu jam setengah lamanya. Menyibukkan diri dengan melihat postingan idola yang diikuti atau teman-temannya yang ribut di sosial media. Hingga layarnya tiba-tiba berganti ketika panggilan telepon masuk.

Taehyung nyaris membuang ponselnya karena terkejut, namun berhasil dikontrol sehingga tidak perlu ada biaya yang keluar untuk perbaikan ponsel atau bahkan mengganti benda persegi panjang tersebut. Nama Jeon Jeongguk tertera apik disana. Taehyung jadi bertanya-tanya, bagaimana Jeongguk tau tentang dirinya yang masih terjaga di tengah malam begini.

"Halo." Suaranya tidak dibuat serak, ini memang suara khas Taehyung.

"Hai, lo memang masih bangun atau kebangun?" Dapat Taehyung dengar suara klakson disana.

"Lo lagi dijalan?" Bukannya menjawab pertanyaan yang Jeongguk berikan, Taehyung malah melempar satu pertanyaan untuk Jeongguk.

"Iya, pertanyaan gue belum dijawab tadi." Tutur kata Jeongguk halus, dibuat terdengar selembut mungkin secara tidak sengaja. Spontan saja demikian ketika lawan bicaranya adalah Kim Taehyung.

"Gue memang masih bangun." Ini jawaban jujur. Dan Taehyung tidak akan jujur jika ditanyakan alasannya.

"Kenapa belum tidur?" Sudah terduga. Jeongguk pasti akan bertanya perihal alasannya masih terjaga.

"Belum bisa. Lo sendiri juga belum tidur bahkan masih aktivitas diluar." Benar, jika melihat dari keadaan sekarang, Jeongguk lebih parah.

Terdengar kekehan dari seberang sana. "Iya juga. Cuma yang jelek biar gue aja, lo jangan ikut-ikutan."

"Namanya curang." Kali ini kembangan senyum turut menghias wajah sempurna Taehyung kala tawa Jeongguk terdengar bebas di seberang sana.

"Makanannya udah dimakan kan?"

Tanpa sadar, Taehyung menjawab dengan anggukan kepala. Matanya terpejam sembari mendengar suara Jeongguk diseberang sana.

"Udah dimakan belum?" Sekali lagi, sang dominan mengajukan pertanyaan. Barulah Taehyung menjawab dengan suaranya.

Mereka menghabiskan waktu seperti 'pasangan normal' ketika mereka sendiri bahkan tidak mengerti dengan jalan cerita yang mereka jalani. Hubungan ini seperti nyata tapi tidak nyata, seperti ada namun tidak ada. Bahkan ketika Taehyung tertidur sembari mendengar lullaby dari Jeongguk yang berusaha membantunya tertidur, ukiran senyumnya masih ada sebelum luntur ketika semakin masuk ke alam mimpinya.

XOXO [KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang