chapter 44

3.1K 20 0
                                    

"inikah yang kau inginkan nona cantik?" Ucap pria hitam sembari mengembalikan berkas pada si sekretaris.

Sekilas Nella memeriksa berkas, kemudian menaruhnya di atas meja. Nella nampak bersiap-siap untuk melayani si klien. Ia nampak sedang mengikat rambut panjangnya.

Dasar di pria hitam sudah tidak sabar, ketika wanita itu tengah mengikat rambutnya. Tiba-tiba ia menghampirinya, merangkul pinggang si wanita cantik yang sedang mengangkat kedua tangan mengikat rambutnya.

"Anda sepertinya sudah tidak sabar pak?"

"Ahh kau memang pandai merayu seorang pria seperti ku nona, hmm?" Ucap pria di dekat leher jenjangnya sembari mengecup bagian leher itu.

"Hhsstt ah. Lakukanlah sesukamu pak." Timpalnya memejamkan mata.

Bibir tebal dan hitam mulai menelusuri permukaan leher putih sang wanita cantik, sedangkan si wanita sibuk membukakan pakaian pria itu.
Bibir si pria mengarah ke bibir ranum merah merekah, memagutnya beberapa kali.

Nella menjulurkan lidah lembutnya yang kemudian langsung di sambut di pagut pula oleh mulut pria itu.

"Mmmuuaacchh.."

Pria itu menarik dan menghisap kuat-kuat lidah hingga terasa kelu.

"Aahhh emmmpphh"

Tak mau kalah dari si pria, Nella membalas pagutan di bibirnya. Tangan lembut si Nella meraba-raba bagian dada bidang. Nafas beraroma wangi terasa menyegarkan mulut si pria berkulit gelap.
Hasrat ingin segera mencumbu sang sekretaris kian berapi-api.

Tangan hitam yang kontras dengan permukaan payudara montok putih, menggerayangi dua bongkahan kenyal dengan puting susunya yang kemerahan di balik bra yang menutupi bagian itu.
Dengan cepat si pria mengeluarkan dua bongkahan kenyal dari persembunyiannya.

Dengan posisi si wanita duduk di atas meja, pria itu meremas-remas payudara indah menekannya lalu menyedot puting susu tersebut.

"Hhhsstt.. ahh."

Lalu sembari menyedot puting payudara montok, tangan kanan mengelus-elus paha halus nan menawan. Ujung bawah Rok ketat di tarik ke atas menyingkapkan apa yang tersembunyi di baliknya.

Organ kewanitaan si sekretaris yang masih terlindungi CD merah di elus- elus pula di gesek-gesek oleh jemari-jemari tangan besar.

"Ahh.." mata si Nella terpejam bersamaan dengan membuka mulutnya yang terdengar mendesah nikmat.

"Betapa beruntungnya menjadi bos mu memiliki wanita sempurna sepertimu nona"

"Hmmm ahh, mungkin bosku sudah agak bosan denganku tuan."

"Mana mungkin dia bosan padamu? Kau begitu sangat menggairahkan."

Mata si pria hitam seakan tidak bisa berkedip begitu ia melorotkan CD merah, mendapati pemandangan yang sangat menakjubkan.

Yaitu bagian vagina kemerahan milik si sekretaris yang nampak bersih terawat, meski bulu-bulu hitam halus menghalangi pemandangan.

Si pria hitam mendongakkan kepalanya ke titik pusat kenikmatan sang wanita, berusaha meraih permukaan bibir vagina dengan lidah tebalnya.
Lidah itu nampak mengelus-elus permukaan bibir vagina si wanita dengan lembutnya.

"Ooouugghh,, ahh.. hhhsstt." Membangkitkan gairah hasrat birah si wanita. Lidah itu semakin menelisik rongga peranakan menjilati sampai kedalam. Membuat bulu kuduk berdiri, apalagi lidah tersebut menyentuh klitoris.

Emmmhh rasanya seperti melayang-layang, mabuk dalam kenikmatan surga dunia. Si pria hitam mempermainkan area feminimnya bukan hanya melakukan jilatan -jilatan yang membabi buta, tapi terkadang di selingi hisapan kuat tepat di klitorisnya.
Nella benar-benar tak kuasa menahan gelombang kenikmatan yang mendera jiwa raga.

Lidah itu mengaduk-aduk isi di dalam rongga peranakan, menari-nari di sekitaran lubang kecil.

"Slepp slepp slepp slepp." Aroma khas bercampur rasa asin terasa di ujung lidah. Lendir dari dalam lubang berpadu dengan air liur dari mulut si pria. Nampak vagina kemerahan si gadis basah kuyup.

Beberapa saat si pria mempermainkan area tersebut, kini ia mengangkat kepalanya beralih pada dua bukit kembar nan sintal kembali. Sedangkan jemari tangan menggantikan tugas lidah di rongga peranakan si Nella. Jari itu mengobok-obok dan mengocoknya sesuka hati.

Mulut tebal tengah melumat ujung puting payudara, menghisap kuat-kuat lalu memelintirnya dengan ujung lidah. Sedangkan jari tengah terlihat belepotan oleh lendir dari organ kewanitaan. Terus menusuk-nusuk lubang yang terasa sempit bagi si pria hitam.

"Ohh, ahh.. emmmpphh." Tubuh Nella ikut menari-nari keatas dan kebawah mengikuti irama tusukan-tusukan jari tengah. Tangan lembutnya memeluk erat punggung si pria. Dua rangsangan sekaligus ia rasakan membawanya terus hanyut dalam kenikmatan. Hingga Nella hendak mendapatkan puncak kenikmatan pertamanya.

"Aaaarrhhhh... Ooouugghh.. emmhh."
Tangan mencengkram kuat punggung,

Si pria mengetahui akan hal tersebut, ia segera menghisap puting payudara si sekretaris dengan segenap kemampuannya, lalu memasukkan tiga jemari tangannya sekaligus memborbardir mengobok-obok vagina kemerahan yang sebentar lagi akan menumpahkan hasratnya yang terpendam.

"Aahhh... Ahhhh.. aaaaaahhhhhhhhhh"

Teriaknya melenguh panjang melepaskan segala hasrat, cairan bening orgasme memancar keluar dari lubang kenikmatan yang sedang di obrak abrik. Cairan yang keluar membasahi telapak tangan besar nan hitam.

"Oooh cantik, kau sudah keluar rupanya. Sekarang giliranku sayang."
Pinta si pria sembari membersihkan telapak tangannya dari cairan yang keluar dari lubang kenikmatan.

"Hhuuhhh hahhh, hhuuhhh hahhh" Nella nampak ngos-ngosan setelah orgasme pertamanya. Ia segera turun dari atas meja. Duduk berjongkok di depan pria hitam.

Tangan membukakan celana panjang yang masih melekat pada si pria, namun apa yang terjadi. Nella melongo tidak bisa berkata-kata lagi. Ketika semua pakaian si pria terlepas terlihat batang kejantanan pria perkasa begitu mengerikan.

Penis yang berukuran raksasa, jelas itu bukan penis sembarangan. Penis Hitam sangat besar panjang sangat jauh dari ukuran penis besar pria pribumi pada umumnya. Bahkan jauh berkali-kali lipat dari ukuran batang kejantanan milik bosnya yang sudah bisa membuat dirinya tak berdaya.

Nella sangat syok dengan ukuran penis pria hitam itu. Tak terbayangkan bagaimana jadinya jika benda super jumbo itu menghajar lubang kenikmatannya yang cukup kecil.

"Kenapa kau diam saja nona?" Tanya si pria membuyarkan lamunan.

"Ehh enggak pak, saya tidak percaya dengan apa yang anda punya."

"Hahaha, nona tidak perlu cemas. Di jamin nona akan ketagihan setelah merasakannya."

"Mati aku . kenapa begitu bodohnya sampai bisa menemui penis yang sangat tak lazim seperti ini. Hahh sudahlah yang penting aku sudah mendapatkan tanda tangan orang ini" sesalnya dalam hati.

Tangan halus nampak sedikit gemetar memegang batang kemaluan hitam besar panjang menjuntai kebawah seperti hidung gajah. Ukuran penis orang tersebut sangatlah besar seperti ukuran pria berkulit hitam yang sering muncul di adegan film biru. Tepatnya film dengan tema BBC (big black cock).

Nella mencoba mengukur batang kejantanan itu dengan menaruhnya di permukaan wajah dari ujung dagu sampai melewati ujung keningnya.
Benar-benar sangat panjang besar pula. Ingin sekali ia meninggalkan tempat itu lari dari kenyataan yang barusan ia ketahui. Namun itu tidak mungkin, semuanya telah terjadi ia terlanjur merelakan dirinya untuk dinikmati batang kejantanan "monster" yang amat mengerikan.

Asal Kalian PuasOù les histoires vivent. Découvrez maintenant