CHAPTER 24 | 🔥 My Possessive Boyfriend

1.1K 123 0
                                    

Happy reading


✧✧
✧✧✧

Zea masuk ke dalam kelas dan langsung didatangi oleh guru matematikanya, yang lalu sibuk mendiskusikan beberapa soal matematika dengannya.

Sepuluh menit kemudian bel berbunyi, guru matematika itu dengan tidak rela mengakhiri diskusi mereka dan meminta murid-murid untuk mengumpulkan lembar jawaban kertas mereka.

Wajah mereka terlihat sangat lelah saat mereka bergantian mengumpulkan jawaban dengan teratur tanpa tergesa-gesa.

Namun, tanpa merasa kasihan guru matematika itu berkata, "Sebelum ibu keluar, kerjakan soal di buku paket halaman 106-108. Boleh bekerja kelompok ataupun sendiri. Yang penting kalian menguasai materi ini karena Senin depan, kalian akan maju satu-persatu untuk mengerjakan soal di papan tulis! Ibu pergi dulu!" lalu berjalan keluar tanpa memedulikan murid-muridnya yang menatapnya tak berdaya.

Pada akhirnya, murid-murid itu hanya bisa mengeluh dalam hati. Keadaan kelas yang biasanya ricuh saat pulang sekolahpun berganti. Teman-teman sekelas Zea berjalan dengan lemah dan lesu.

Namun, hal itu berbeda dengan Lauren yang kembali menenangkan dirinya setelah mendengar perkataan gurunya dan menghampiri Zea seperti biasanya.

"Zea, bagaimana kalau kita jalan-jalan?" Pertanyaan Lauren jelas berbeda dari dugaan Zea.

Melihat Lauren berjalan ke arahnya, Zea berpikir bahwa gadis itu dan teman-temannya ingin memintanya untuk mengajari mereka.

Bukan hanya Zea yang berpikir begitu, nyatanya Fania dan Riana juga berpikir hal yang sama dengan Zea sebelumnya.

Riana bertanya dengan penasaran. "Nggak mau belajar matematika?"

Pertanyaannya jelas ditunjukkan kepada Lauren.

"Mau! Tapi, jalan-jalan dulu hehe!" Cengirnya yang membuat Fania dan Riana menggeleng heran. Sedangkan Zea menyetujuinya tanpa ragu-ragu.

"Oke."

Melihat Zea setuju, ketiganya segera berjalan menuju parkiran sekolah.

Sesampainya di parkiran sekolah, Lauren dan kedua temannya saling melirik ketika melihat Zayyan dan teman-temannya.

Kebetulan Zea pergi ke sekolah dengan mobil jadi dia langsung membuka pintu untuk ketiga temannya.

Motor Zayyan terparkir di samping Zea. Jadi ketika melihat Zea, Zayyan langsung mendekatinya dan memeluk Zea dari belakang.

"Mau kemana?"

Zea melirik Lauren di sampingnya, Lauren yang langsung mengerti segera menjawab. "Mau ke mall."

Zayyan hanya mengangguk dan berbisik di dekat telinga Zea, "Zayyan ikut ya?"

"Hm."

Zea lalu melihat teman-teman Zayyan di belakang, "Ajak aja." katanya yang mengacu kepada teman-teman Zayyan.

Zayyan merengut sebal, "Jangan. Mereka ganggu."

Meskipun mulut Hendra berkedut ingin misuh-misuh, dia menahannya. "Kita nggak bakal ganggu kok Zea!"

Gibran dan Jovan mengangguk untuk menyetujui pernyataan Hendra.

Sementara Xeon yang sudah berada di atas motornya hanya melirik mereka sekilas. Kebetulan tatapan matanya bertemu dengan Zea yang juga sedang meliriknya. Tanpa mengatakan apapun, Zea segera memutuskan tatapan mereka terlebih dahulu.

Setelah melihat bahwa Lauren dan teman-temannya ada di dalam mobil sedang memanggil sopir untuk mengambil mobil Lauren yang biasanya dipakai untuk mengantar jemput teman-temannya.

𝐀𝐋𝐄𝐗𝐈𝐎𝐑𝐄: 𝐓𝐡𝐞 𝐌𝐲𝐬𝐭𝐞𝐫𝐲 𝐎𝐟 𝐍𝐨𝐯𝐞𝐥𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang