1

2.4K 199 21
                                    

Danita.

Ladies and gentlemen, will you please stand?
With every guitar string scar on my hand
I take this magnetic force of a man to be my lover

"Lo dimana, Nyeeeeeet?"

Aku memutar mata ku dan berdecak mendengar ucapan Aluna yang bergaung di speaker mobil ku yang ku sambungkan dengan ponsel ku, memotong Taylor Swift yang sedang asik menyanyikan lagu Lover, tepat di bagian pamungkas lagu tersebut.

"Sabaaar! Gue udah di depan Plaza Senayan ini, sebentar lagi sampai. Lo udah sampai apa gimana sih?"

"Udah."

"Bohong! Kantor lo kan di Gatsu!"

"GATSU KE PS CUMA 15 MENIT YA, Dan!"

Aku tertawa mendengar Aluna yang berteriak di ujung sana, menahan kekesalannya.

"Iyaa iyaa! Sabar, habis ini gue sampai kok!"

"I swear to God, lo keterlaluan banget kalau sampai Nikita dan Kak Fay sampai duluan."

"Iya bawel! Ini udah mau masuk parkiran, astaga!" Aku berseru sambil membelokkan mobil ku ke arah parkiran Plaza Senayan "Tadi tuh gue ada Gmeet dulu sama kantor pusat! Mending lo nunggu di bawah eskalator Remboelan deh!"

Setelah huru hara panjang, akhirnya aku sampai. Benar saja kata Aluna, aku jadi orang yang terakhir sampai.

Aluna melipat kedua lengannya di dada, melihat ku yang berlali kecil sambil cengengesan.

"Hehehe"

"Hihihi" Ledek Aluna.

"Ketawa, lo." Kini Nikita yang protes.

"Lo berangkat dari mesir, ya." Kak Faye melempar sarkas sembari menepuk pundaku.

"Sumpah tadi gue beneran ada Gmeet dulu Kaaaak!"

"Udah, ayo masuk. Laper gue belom makan dari SD."

Aku, Nikita dan Kak Faye mengikuti Aluna dari belakang dan masuk ke dalam Remboelan yang berada di lantai lima Plaza Senayan.

Setelah memesan makan dan minuman, Kak Faye duduk bersandar pada kursinya, melepas lanyard salah satu startup unicorn yang masih menggantung di lehernya dan berujar "Coba deh, bayangin kita makan yakiniku, yang marbling dagingnya sempurna dan meleleh banget pas di mulut, yummm"

Aku tertawa, dan membuat kesepakatan dengannya "Ya udah, besok pas weekend kita Mr. Park deh, lo juga mau coba korean barbeque yang disana kan, Kak?"

"Deal!"

Sebenarnya, sebelum ini sempat terjadi perdebatan antara Kak Faye dan Aluna, Kak Faye menginginkan yakiniku di Esina, sedangkan Aluna dan Nikita sedang menginginkan makanan dengan citarasa lokal seperti Plataran dan Remboelan, karena kalah jumlah suara, maka akhirnya perdebatan dimenangkan oleh Aluna dan Nikita.

"Awas ya, kita udah siap mau pergi, terus tiba-tiba lo batalin lagi karena ga dibolehin sama Abian!" Nikita berujar dengan ketus, masih sebal dengan pria yang berstatus kekasih Kak Faye itu perkara ia yang harus membatalkan acara buka bersamanya dengan kami beberapa bulan lalu karena tak diizinkan oleh kekasihnya.

"Lo semua sadar ga sih, sebenarnya hubungan kita itu punya masalah masing-masing?" Aluna berujar, sambil menyantap empal gentong yang dihidangkan di meja.

"Huh?"

"Iya, kaya lo dan Radit yang selalu bertengkar masalah komunikasi, gue sama Adam yang selalu bertengkar masalah prinsip, Nikita sama Adrian yang bertengkar soal anak intern yang naksir sama Adrian, yang sialnya si intern itu keponakannya dirut di kantornya, atau Kak Fay yang bertengkar soal cowonya yang selalu posesif sama dia?"

LoversWhere stories live. Discover now