19. Bersama Aaron

42 1 0
                                    

Leyna dan Nula kini menyamakan langkah nya dengan langkah lebar Reva

"Maksud lu tadi apa Rev? Coba jelasin"

"Revv berhenti dulu Napa"

Reva terus melangkah dengan cepat menuju kelasnya tempat dimana Natalie berada, kali ini dia akan jujur dan menceritakan semuanya pada leyna dan nula

Brakk

Reva mendobrak pintu kelas nya dengan kasar dan mendapati Natalie tengah duduk bersilang kaki diatas meja guru sambil bermain handphone, baju seragam nya juga ia sudah ganti dengan seragam permberian leyna tadi

"Nat, sebaiknya kita jujur saja dan menceritakan semuanya pada mereka" ucap Reva menunjuk leyna dan nula dibelakangnya

"Maksud nya jujur apa Rev? Kalian merahasiakan apa?" Tanya Nula dengan sejuta penasaran

"Jadi lu udah tau ya Rev kalau gue bukan Erlin?" Tanya Natalie mengabaikan Nula

"Iya gue tau lu bukan erlin, apa Erlin udah kembali di tubuhnya?" Ujar Reva

"Kalian membuat ku pusing, Erlin siapa lagi?" Celetuk leyna

"Reva pastikan tidak ada yang menguping penjelasan gue nanti..Gue itu bukan erlin, kalian tau yang namanya bertukar jiwa? Jiwa Erlin pada saat itu tertukar dengan jiwa gue tapi sekarang jiwanya sudah kembali ke tubuh asal nya" jelas Natalie yang segera membuat Nula dan Leyna terkejut

"A apa? Maksud lu apa sih?" Cecar Nula

"Masih ga ngerti? Gue malas ngulang" ucap Natalie kemudian melanjutkan bermain handphone

"Jadi maksud lu tuh dari awal kami berinteraksi Ama jiwa Erlin yang berada di tubuh lu gitu? Terus dia kemana sekarang?" Tanya leyna yang merindukan sosok sahabatnya itu

"I don't know, yang pasti kalian tunggu saja kejutan dari dia besok atau paling tidak lusa"

Kemudian Reva pun juga kini menceritakan kepada leyna dan Nula secara inci dan tujuan Erlin yang sebenarnya

•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

"Araangg, gue tuh bosan disini..biarin gue tuh bebas dan tadi gue ngeliat ada kebun buah dibawah balkon kamar ini gue mau petikk rang" rengek Erlin saat Aaron sibuk mengusap puncuk kepala nya dengan mata yang tertutup

Posisi nya mereka tuh tidur berdampingan dengan Aaron disisi nya sambil mengusap kepala Erlin agar gadis itu tidur

"Kamu menginginkan buah hm? Aku akan menyuruh para maid untuk mengambil nya untukmu" kilah Aaron yang semakin mendekatkan wajah nya dengan wajah gadis itu

"Ihh tapi gue mau petik langsung" protes Erlin keras kepala

"Aku takut jahitan diperut mu terbuka jika banyak bergerak" kini Aaron mulai memeluk Erlin dari samping dan menenggelamkan wajah nya di tengkuk erlin

"Kok lu jadi posesif gini sih rang, justru tuh gue mau banyak banyak gerak biar bisa cepat sembuh dan kembali sekolah untuk membalaskan dendam pada tiga cabe ituu" gerutu Erlin melayangkan tinjuan ringan ke udara

"Biar aku saja"

"GA! Gamau! Biar aku saja! Kau tinggal mencari sisi gelap dari mereka terus nanti biar gue permaluin dimading sekolah" utus Erlin kemudian terkekeh jahat

"Semua sudah aku kumpulkan, lengkap" balas Aaron sambil tersenyum

"Cepat juga ya lu, tapi gue masih mau bermain main Ama mereka setelah bosan bakalan gue culik terus gue kuliti mereka satu persatu" tutur gadis itu tertawa jahat

The VillainOù les histoires vivent. Découvrez maintenant