f

128 35 2
                                    

Jay berdiri di depan gerbang rumah Jongwoo, rasanya aneh sendiri. masalahnya selama mereka berdua bertetanggaan tak pernah sekalipun Jay main ke rumah Jongwoo, yang ada Jongwoo yang selalu main ke rumah Jay, itu juga kalau dimintai tolong oleh Jay untuk membantu mengerjakan tugasnya.

Jay berkali kali memencet bel yang ada, tapi tak ada yang menyambutnya, "masih hidup kan kak Jongwoo?" pikir Jay saat itu. tanpa memperdulikan sopan santun, Jay main masuk ke rumah Jongwoo, tujuannya mencari kamar kakak kelasnya tersebut dan dapat! Jay menemukan kamarnya, pintu putih dengan gantungan nama Yoon Jongwoo Jay dapat temukan dengan mudah.

"kak Jongwoo?? kak? kakak di kamar??"

Jay membuka pintu tersebut sedikit demi sedikit, sekedar mengintip di dalam ruangan tersebut ada atau tidak orang yang sedang ia cari, tapi sudah menyipitkan mata hingga sipit sekali, hanya gelap yang Jay lihat.

"gak ada kak jongwoo yaa??" gumam Jay.

karena pikir Jay kakak kelasnya tersebut tidak ada, Jay berniat menutup kembali pintu tersebut, tapi belum ada tertutup, pintu tersebut ditarik dari dalam berserta pergelangan tangan Jay yang terasanya juga ada yang menggenggam dan menariknya masuk ke dalam kamar tersebut.

"kak Jongwoo ini kan?!"

"setan"

"aaahh, kakak nih!!"

untung Jongwoo segera menyalakan lampu, hampir saja bungkusan yang Jay bawa ia lemparkan ke asal suara. melihat raut wajah Jay yang sedikit terkejut, membuat Jongwoo tertawa pelan.

"ketawa ketawa, emangnya ada yang lucu?!"

"kamu lucu"

"halah, injek nih kakinya"

Jay memilih untuk duduk di pinggir kasur milik Jongwoo, dan Jongwoo membuka jendela agar terik siang masuk ke kamarnya. Bungkusan buah yang Jay bawa Jay taruh di samping dan menunggu Jongwoo duduk di sampingnya.

"tumben main Jay?"

"kata kak Hao, kakak sakit, ini aku jenguk"

Jongwoo menangguk sambil membuka bungkusan yang Jay bawa, ada beberapa buah dan sekotak makan siang, niatnya Jongwoo ingin mengambil piring untuk menyajikan makanan yang Jay bawa, tapi Jay menahannya.

"kakak sini aja, biar aku yang ambil piring"

"emangnya tau??"

"tau kok, tunggu ya"

Jay pun keluar kamar. menemukan dapur di rumah seseorang tak terlalu sulit menurut Jay, benar saja, beberapa menit Jay kembali dengan seperangkat alat makan. Jay pun segera menyajikan buah yang sudah mommy Chang potong potong sebelumnya. Jay juga membukakan kotak makan siang yang mommy Chang siapkan juga. Jadi Jay menyiapkan apa??

gak nyiapin apa apa. emang emang nih anak.

"gak bisa makan sendiri, suapin dong"

"masa gak bisa sih? udah gede juga"

"namanya orang sakit, lemes"

"yaudah iya"

niatnya emang bercanda, tapi ternyata Jay mau, yaudah sekalian aja. suapan demi suapan Jay suapkan ke Jongwoo, Jongwoo pun menerimanya dengan senang hati, kapan lagi kan Jay mau mendengarkan keinginannya Jongwoo seperti ini.

"kapan kapan gantian suapin aku kalau sakit"

"jangan sakit dong, ngga enak soalnya"

"yaudah, gak usah nunggu sakit deh"

Jay membereskan kotak makannya, dan mengambil botol minum untuk diberikan ke Jongwoo, "buahnya mau dimakan sekarang atau nanti? mau di taruh kulkas dulu gak?"

Jongwoo menggeleng, mengambil ahli piring buah yang ada di pangkuan Jay, "sini, kakak aja yang pegang," Jongwoo menusukan garpu ke buah tersebut, menyuapkannya ke Jay, "nihh, aaaaa"

Jay menatap bingung, tapi karena buah sudah disuguhkan di depannya, Jay membuka mulutnya, "emm, manis buahnya"

"oh, kirain kamunya yang manis"

"apaansih?!!?"

melihat respon Jay, mengundang gelak tawa Jongwoo. Jay sedikit malu sih mendengar ucapan Jongwoo barusan, maksudnya apa coba?

"loh?! ini kakak bisa makan sendiri?!"

"hehehe"

――

a. woojay [✓]Where stories live. Discover now