BAB 21

1 3 0
                                    

"Apapun itu, gue nggak terima jika itu mengganggunya."

___Reno
.
.
.
.
.

"Yang ini cocok untukmu," tutur Jiran sambil melihat pantulan putrinya di cermin. Gadis itu hanya menghela napasnya gusar.

"Mah... kalo aku ke sana pake kaos boleh nggak ya," ucap Nike seolah bertanya. Jiran langsung terkekeh dan menampol pelan kepala Nike karena gemas.

"Itu acaranya formal... jadi harus pake pakaian yang bagus. Lagian kamu kan cewek," sahut Jiran yang menghadiahi dahi Nike dengan satu jitakan maut.

"Aws, sakitlah..." rengek gadis itu sambil mengusap dahinya pelan.

"Di jitak doang sakit, biasanya jatuh motor sampe luka nggak nangis tuh," sindir Jiran. Nike langsung terkekeh pelan.

"Biarin..."

"Mah aku deal yang ini. Jadi berapa harganya?" Canda Nike sambil melirik Ibunya yang menatapnya bak macan yang sedang mengincar mangsanya.

"Nggak-nggak... becanda...." kekeh Nike lalu beralih merangkul gemas ibunya.

Dalam hatinya, gadis itu terus bergumam semoga dia bisa terus melihat senyuman ibunya.

"Coba aja dari dulu begini..."

*

Reno_D is calling...

Nike langsung mengangkatnya.

"Queen, lo udah siap?"

"Udah." Jawab gadis itu singkat lalu meraih tas selempangnya.

"Gue udah di depan rumah lo."

"Ha? Ouh oke..." gadis itu sedikit kaget. Dia melangkah menuju jendela lalu membuka sedikit tirainya untuk memastikan saja. Dan benar saja, pria itu berada di sana; berdiri sambil menyenderkan tubuhnya di mobil sambil meletakkan ponselnya di telinga.

"Gue tunggu."

Gadis itu langsung melangkah dari kamarnya menuruni tangga secara perlahan. Dress berwarna putih campur merah yang di gunakannya kali ini benar-benar sangat cantik. Di tambah dengan sepatu balet berwarna senada membuatnya terlihat seperti malaikat. Kalau Mulan melihat itu, pasti dia akan menyebutnya malaikat jahanam.

Nike melangkah pelan menghampiri Reno yang tampak mematung di sana sambil terus menatap Nike.

"Ayo jalan." Ucap Nike saat sampai di depan pria itu. Sontak pria itu langsung kembali menetralkan tatapannya yang secara terang-terangan kagum dengan penampilan gadis itu.

"Woi. Jadi jalan nggak?" Sentak Nike yang terlihat sedikit kesal karena Reno masih diam di sana.

"E-eh jadi dong... ayo..."

*

Suasana di rumah temannya Reno sangat ramai. Banyak remaja yang berdatangan, baik cewek maupun cowok. Reno yang di ekori Nike terlihat sangat keren menggunakan kameja putih dengan kancing atasnya di lepas dan juga di baluti jas berwarna hitam membuatnya seperti orang kantoran yang benar-benar kece.

Saat melangkah masuk ke dalam, seorang gadis dengan pakaian seksinya datang menghampiri Reno. Nike yang melihat itu hanya diam di samping Reno dan sama sekali tidak berniat untuk ikut campur.

"Hey Ren..." sapa gadis itu kepada Reno. Pria itu hanya tersenyum tipis dan tidak berniat untuk membalas sapaan dari gadis itu.

"Sorry... kita butuh ruang untuk ngobrol." Ujar gadis itu kepada Nike. Reno langsung menatap dingin gadis itu sedangkan Nike yang paham dan tidak berniat mengganggu mereka langsung mengangguk dan pergi menuju satu meja yang masih kosong.

MOON LIGHT (END)Where stories live. Discover now