048: Wira vs Bocah-bocah

85.6K 6.9K 586
                                    

Semoga puas ya, setelah sebulan ga update🤫💗

Happy reading!!

***

Dengan wajah yang ceria Yolan mengambil alih piring ditangan Wira, dan piringnya kini sudah berpindah tangan. Yolan pun menghabiskan makanan itu dengan rasa bahagia.

Kok bisa pesanan Bang Wira enak, punya gue biasa aja.

"Kenyangnya." ucap Yolan bersyukur kini perutnya sudah tenang.

Setelah menghabiskan minumnya, Yolan dan Wira beranjak dari tempat duduk mereka untuk membayar makanan yang telah mereka pesan. Mereka kembali memasuki mobil dan bersiap pulang ke rumah.

Sepanjang jalan pulang Yolan sudah kembali happy. Dengan senang hati Wira mendengarkan kecerewetan Yolan.

Pukul kini sudah menunjukan 00.30. Jalanan semakin sepi dan angin di luar pasti terasa menusuk di kulit.

Saat asik-asiknya Yolan dan Wira karokean di mobil, tiba-tiba dari belakang mobil mereka ada dua buah motor yang secara tak terdua menyelip dan menghadang tepat di depan mobil mereka. Sontak Wira menginjak pedal rem.

"Kamu gapapa Yolan?" tanya Wira ingin memastikan keadaan Yolan.

Yolan yang awalnya menunduk kini menengok, membalas Wira. "Gapapa ta-tapi mereka siapa Bang?" tanya Yolan perasaanya mulai tidak enak.

Wira dan Yolan sama-sama memperhatikan pengendara motor itu. Ada 4 orang dan semuanya laki-laki. Usianya bisa Yolan perkirakan masih pelajar.

Kepala Yolan dibuat geleng-geleng saat melihat anak-anak itu mengeluarkan benda berbentuk tajam.

"B-Bang mereka bawa senjata!" panik Yolan. Apalagi melihat anak-anak itu mulai mendekati mobil Yolan.

"Bang ini gimanaa!"

Wira buru-buru menenangkan Yolan. "Dengarkan saya Yolan."

Yolan yang bergetar berusaha menatap mata Wira.

"Kamu harus tetap tenang."

Tok! Tok! Tok!

Kaca mobil mereka mulai diketuk dari luar. Isi pikiran Yolan sudah kemana-mana. Yolan sangat takut dengan keadaan saat ini. Malam yang sunyi ditambah tidak ada siapa-siapa yang lewat membuat suasanya semakin mencekam.

"Yolan fokus! Dengar Saya!" ucap Wira menyadarkan Yolan karena Yolan terus menatap keluar jendela yang ada di belakangnya.

Tanpa sadar Yolan menitihkan air mata. Sangking takutnya. Seumur hidup tinggal di Jogja baru kali ini dia ketemu klitih gini.

Mimpi buruk apa gue bisa sesial ini. Tuhann tolong hambaa!

"Yolan!"

Pundaknya diguncang oleh Wira membuatnya kini tersadar.

"Dengarkan saya baik-baik. Kita gak punya waktu lama, sebelum mereka semakin nekat."

"Ta-takut Bang."

"Ada saya! Kamu gak perlu takut."

Hiks.

"Saya akan keluar untuk berbicara dengan mereka--"

"Jangan aneh-aneh deh Bang!! Ngapain pake acara bicara sama manusia-manusia itu sih! Mending kita pergi ngebut aja!" frustasi Yolan.

"Yolan kalo kita ngebut mereka semakin mengejar kita. Percaya sama saya. Nanti saat saya kasih aba-aba ke kamu, baru kamu telpon polisi ya."

"Bang...."

"Yolan kunci mobil ini. Tunggu sampai polisi datang. Saya akan coba menahan mereka sampai polisi datang. Oke?"

Hi, Future!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang