5. Bukan Dia

133 28 13
                                    

Happy Reading
───────•°•❀•°•───────


Seperti biasa Xiao Zhan akan selalu menyempatkan diri untuk meletakkan kotak bekal kelinci di dalam loker Wang Yibo. Ketika misi hariannya selesai, dia lekas pergi meninggalkan lokasi agar tak ketahuan oleh siapa pun.

Namun siapa sangka, sebelum punggungnya menghilang di tikungan, ada satu sosok yang berhasil memergoki aksinya. Sosok itu lantas berjalan menuju loker Wang Yibo dan berniat mengambil benda yang Xiao Zhan letakkan tadi untuk dibuang isinya tapi, sang pemilik loker nyatanya telah berada di sana.

Wang Yibo mengambil langkah seribu guna mendekati sosok asing yang berdiri di depan lokernya yang terbuka. Jantungnya berdebar kencang ketika jarak di antara mereka semakin menipis.

"Apakah itu kamu, Bunny?"

Zhou Liying tersentak, dengan gerakan patah-patah, dia menoleh ke arah Wang Yibo.

"P-prince?" beo Liying dengan mata membulat sempurna.

Tatapan Wang Yibo jatuh pada kotak bekal di tangan Liying. Kurvanya melengkung tinggi ke atas seiring gerakan tubuh yang langsung memerangkap tubuh pihak lain dalam dekapan hangat.

"Akhirnya aku menemukanmu."

Nyawa Liying seakan ditarik paksa keluar dari tubuhnya. Demi apa, Wang Yibo tengah memeluknya? Tak hanya memeluk, dia juga bisa merasakan jika pucuk kepalanya tengah dikecup mesra. Oh my god, mimpi apa Liying semalam hingga bisa merasakan hal indah ini?

"P-Prince ...."

"Ada apa, hum?" jawab Yibo lembut.

"I-itu ... a-anu---"

Perkataan Liying terputus akibat pekikan lain yang datang dari arah belakang tubuh Wang Yibo.

"Apa-apaan kalian?"

Itu suara Dylan. Pria yang tak kalah tampan dengan Wang Yibo itu menganga tak percaya ketika melihat sang sepupu tengah memeluk seorang wanita.

Kemarin Xiao Zhan, sekarang siapa lagi?
Wang Yibo melepaskan pelukannya. Pria itu berbalik kemudian melayangkan tatapan datar pada Dylan.

"Apa?" tanya Yibo malas.

Dylan menyipitkan kedua matanya pada tautan tangan Wang Yibo dan Liying yang jujur saja membuat matanya begitu risi.

"Seharusnya aku yang bertanya bukan? Apa yang kalian lakukan tadi."

"Apalagi? Tentu saja berpelukan,” jawab Yibo datar. Seakan-akan apa yang baru saja dia lakukan adalah hal biasa.

"Tunggu ... tunggu! Biarkan aku mencerna apa yang terjadi di antara kalian."

Dengusan bosan terdengar. Mengabaikan Dylan yang terlihat begitu bodoh dengan ekspresinya, Yibo menoleh lembut ke arah Liying yang sejak tadi diam membisu.

"Ayo, biarkan aku mengantarmu ke kelas, Bunny. Ah, di mana kelasmu? Aku tidak tahu.”

Sudah dibilang, Wang Yibo itu terlalu cuek dengan sekitar. Jadi tak heran jika dia tidak tahu Liying berada di kelas mana.

"Bu-Bunny?" cicit Liying tak mengerti.
Panggilan menjijikkan macam apa itu? Kenapa Prince memanggilnya dengan nama tersebut?

"Mn. Kenapa? Bukankah aku sering memanggilmu seperti itu?"

Ada yang janggal. Liying mulai berpikir keras untuk meluruskan benang kusut yang ada. Setelah beberapa saat termenung, pandangannya langsung jatuh pada kotak makan kelinci yang masih dia genggam.

Twists Turns of Love (Yizhan) PDF Ready ✅Where stories live. Discover now