32. Desa penempa pedang

951 138 6
                                    

WARNING : TYPO BERTEBARAN.
TIDAK MENGIKUTI ALUR SEPERTI KARYA ASLI.
KATA² MUTIARA
SPOILER
OOC.
.
.
.
.
.
.
.

Kakushi pov :

"Ano.. Ketsueki-sama, apa anda memerlukan sesuatu?" Tanyaku pada seorang gadis muda di depanku.

Sebenarnya, tidak ada alasan bagiku untuk bersikap sopan pada anak ini, karna kudengar, dia bahkan tidak pernah mendapat misi dari Oyakata-sama kecuali saat tidak ada kisatsutai lain yang bisa dikirim. Dengan kata lain, anak ini hanyalah kisatsutai cadangan. Tetapi, anak ini adalah salah satu dari kembar bersaudara yang sangat diperhatikan oleh Oyakata-sama.

Mereka tidak mempunyai kakushi pribadi seperti para hashira, mereka juga tampak seperti tidak membutuhkan bantuan kami. Banyak kakushi yang mengabaikan mereka, bahkan banyak yang tak tau dengan keberadaan mereka. Kebanyakan kisatsutai juga tampak menganggap mereka remeh karna hampir tidak pernah mendapat misi. Sepertinya mereka berfikir bahwa mereka tidak diberi misi karna mereka lemah, seperti Kanzaki-san.

Tapi aku berbeda. Aku tau betul dengan kemampuan kedua saudara kembar ini. Saat pertarungan mugen train lalu, akulah kakushi yang mengangkat tubuh kembaran anak ini. Aku melihat pertarungan mereka secara langsung, dengan kedua mata ini.

Usia anak ini jauh lebih muda dariku. Mereka hanya lebih tua beberapa tahun dari putriku. Dan mereka berhasil bertahan saat bertempur dengan iblis bulan atas. Kudengar, mereka juga berhasil membunuh iblis bulan atas sebelum bergabung dengan pasukan pemburu iblis, dan baru-baru ini mereka juga membantu Tanjiro saat melawan iblis bulan atas lainnya.

"Ketsueki-sama?" Tegur ku sekali lagi. Tunggu, kenapa dia mengabaikanku? Sejak tadi dia terus mondar-mandir di sekitar halaman kediamannya. Aku tidak melihat kembarannya, apa dia menunggu kakaknya?

Author pov :

"Ya? Oh, aku tidak apa" Jawab (y/n) spontan saat iya tersadar dari lamunannya. "Uhm, apa kamu.. melihat Miyashiro-san?" Tanya (y/n) ragu.

"Miyashiro? Ah, penempa pedang yang ditugaskan Oyakata-sama untuk menempa pedang anda ya?" Balas kakushi tersebut. (Y/n) tampak senang dan menganggukkan kepalanya dengan cepat.

"Sayangnya, saya tak pernah melihatnya lagi sejak ia kemari membawakan pedang anda" Jelas kakushi tersebut. "Eh, begitu ya" Celetuk (y/n) lesu.

Sudah 2 minggu berlalu sejak Tanjiro terbangun dan senjata kedua yang diminta oleh (y/n) tak kunjung datang, membuat hatinya sedikit gelisah. Tentu saja, tidak akan terjadi masalah karna desa penempa pedang dapat diselamatkan oleh Tanjiro. Namun, tidak mudah untuk mengaplikasikan gerakan pernafasan pada benda kecil yang ia minta, sehingga ia membutuhkan waktu lebih untuk berlatih.

"Apa anda tidak ingin mencoba pergi ke desa penempa pedang untuk mencarinya secara langsung?" (Y/n) tampak tersentak dan spontan menggelengkan kepalanya saat ia mendengar saran dari kakushi yang berada di hadapannya.

"Ya? Ah, tidak, aku akan menunggu saja. Mungkin Miyashiro sedang sibuk" Jawab (y/n).

"Baiklah, jika anda tidak memerlukan apapun, saya pamit undur diri" Kakushi tersebut tampak membungkukkan badannya sebelum ia berjalan menjauh dari (y/n).

(Y/n) pov :

Sialan, apa yang terjadi? Ini sudah lebih dari seminggu sejak Tanjiro terbangun, saat ini, mungkin dia sedang berlatih dengan Kotetsu.

Tenanglah.. tenanglah.. Setelah senjata keduaku tiba, aku akan meminta Muichiro untuk melatihku, sesuai dengan perkataan Mitsuri, jika aku bisa menguasai gerakan dasar pernafasan kabut, mungkin aku bisa mengembangkan teknik pernafasanku.

Kimetsu no yaiba : ketsueki twins •||• KNY X READERSDove le storie prendono vita. Scoprilo ora