KENAPA AKU?

369 23 1
                                    

Malam harinya Adzana terbangun karna merasa haus sekali, gadis itu turun ke bawah untuk mencari minum. Dia pergi ke pantri dan membuka kulkas. Ada banyak minuman disana, Adzana mengambil sebotol soda lalu berjalan sambil meminumnya. 

Gadis itu menoleh kala melihat pintu depan yang terbuka. Apakah ada yang belum tidur atau mereka lupa menutup pintunya. Gadis itu berjalan ke arah pintu, saat dia melongok keluar dia melihat Abyasa sedang duduk sendirian di halaman depan sambil memandang layar ponselnya. Adzana menghela nafas, dari tempatnya berdiri dia bisa melihat kegiatan Abyasa yang sedang menghapus photo-photo nya bersama Ayline di galery nya. Namun gerakan tangan pria itu terkesan ragu-ragu. Setiap dia hendak menghapus photonya, dia memandangnya dulu lama baru menghapusnya. Ada juga yang Abyasa lewatkan. 

Adzana berdehem sengaja membuat Abyasa sadar akan kehadirannya. Adzana berjalan keluar dan duduk di samping bangku yang terletak disamping pria itu. 

"Makanya, kalo masih pacaran jangan kebanyakan photo. Kan, kalo putus jadi nyusahin hati harus ngapus photonya satu-satu. Iya, 'kan?" Tanya Adzana dengan senyum mengejek. 

Abyasa memandangnya. "Kamu belum tidur?" Tanyanya tanpa menyauti ejekan Adzana. 

Gadis itu menggeleng. "Haus banget, aku turun cari minum terus liat pintu kebuka. Aku kira lupa ditutup ternyata ada yang lagi galauin mantannya di luar sendirian." Ejeknya lagi. 

"Jangan ngejek saya." Tegur Abyasa dan Adzana cengar cengir saja. 

Keduanya saling diam lagi. Adzana menenggak minumannya lagi, namun matanya melirik saat Abyasa bertanya padanya. "Kamu pernah patah hati?" 

Gadis itu menggeleng. "Enggak." Jawabnya. 

Alis Abyasa mengernyit. "Serius? kamu gak pernah ditinggal atau dikhianati pacarmu memang?" Tanyanya. 

Adzana berfikir sejenak lalu menggeleng lagi. "Enggak pernah. Aku gak patah hati waktu putus sama dia." Ucapnya.

Abyasa memandangnya dengan wajah skeptis. Adzana terkekeh jadi gadis itu kembali menjelaskan. "Mantan akutuh cuma satu. Waktu jaman kuliah dulu, semester satu. Teman satu jurusanku yang ngajak pacaran."

"Karna itu pertama kalinya aku di ajak pacaran jadi aku terima padahal aku gak suka dia. Sekedar penasaran aja, rasanya pacaran itu gimana. Baru beberapa hari jadian dia ngatur aku terus, aku lupa ngabarin dan bales chat lama aja dia marah-marah, sok ngambek gitu, jijik banget. Padahal aku lagi sibuk ngerjain tugas. Yaudah aku putusin aja, padahal kita baru pacaran empat hari." Adzana bercerita. 

Abyasa memperhatikan ekspresi gadis itu ketika bercerita. Seru sekali mendengarnya, karna wajah Adzana yang begitu bersemangat dan nada bicaranya yang enak di dengar. 

"Setelah itu aku gak pernah pacaran lagi, Yasa. Karna ada beberapa kesimpulan yang aku ambil ketika pacaran sama dia ; Pertama, pacaran itu ribet banget, aku gak suka dituntut kaya gitu yang harus ngabarin, harus telfonan, aku juga punya urusan lain. Kedua, tugas kuliahku banyak Abyasa, pusing kalau kuliah sambil pacaran bakal keteteran. Ketiga, aku nyaman sendirian." Ungkap Adzana. 

"Kamu perempuan mandiri berarti." Ujar Abyasa sambil memandangnya. 

Adzana tersenyum bangga. "Mungkin kali ya ..." Katanya. "Eh, kalau mantan kamu ada berapa? banyak nih pasti." Tebak Adzana. 

"Sama kaya kamu, cuma satu." Sahut Abyasa. 

Adzana terkekeh. "Bohong?"

"Seriusan." 

"Ayline doang?" Tanya Adzana. 

Abyasa mengangguk. "Saya pacaran sama dia lama, bertahun-tahun. Dari zaman kuliah sampai kita lulus dan bekerja." Ucapnya. 

Falling First [TAMAT]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن