-6-

1.1K 105 3
                                    

Setelah selesai menemui Ego, Isagi, Kurona, Hiori dan Noa pun keluar dari ruangan itu.

Isagi lantas berterimakasih kepada Noa karena telah mengasuhnya dan meminta maaf atas kekacauan yang telah ia lakukan.

Ia juga meminta kepada sang Master untuk memberitahu ke yang lain agar tidak membahas masalah ini lagi dan seperti biasanya saja.

Untunglah Noa mau mengerti dan akan memberitahukannya kepada mereka sesudah latihan.

Saat ini Isagi sedang berada di kamar miliknya dan Kurona, ia menatap peralatan bayi yang tersusun rapih di dalam lemarinya dengan tatapan miris.

"Selain master yang udah jadi 'pengasuh' gue selama gue berubah jadi bayi siapa lagi, na?" Tanya Isagi pada Kurona. Kini hanya tersisa mereka berdua karena Hiori dipanggil Master untuk melanjutkan latihan.

"Ya bisa dibilang rekan satu tim kita sih walaupun ngga semua. Temen-temen lo yang dari MC sama Barcha, bahkan si bule Jerman itu juga."

Isagi berteriak dalam hati, pasti pria Jerman itu mengolok-olok dirinya saat ia berubah menjadi bayi waktu itu.

Setelah memasukkan semua peralatan bayi itu ke dalam kotak, Isagi meletakkan kotak itu di bawah kasur dipan miliknya.

Meskipun agak skeptis melihat itu semua, ia tentu tidak akan membuangnya dan menghargai pemberian sang master.

"Laper ngga, sa?" Tanya kurona setelah sadar bahwa pria itu belum makan seharian

"Gue ngga nafsu makan." Bohong Isagi, ia sebenarnya sangat lapar namun masih belum berani untuk bertemu dengan yang lain.

"Lo pasti laper, gue tau lo bohong. Tunggu bentar gue ambilin." Kata Kurona kemudian beranjak pergi mengambilkan makanan untuk Isagi.

"Makasih, na." Kata Isagi sambil tersenyum, Kurona memang paling mengerti dirinya sesudah Bachira.

Lalu setelahnya Isagi mulai mempersiapkan fisik dan mentalnya untuk kembali berlatih besok pagi.

Hingga keesokan harinya mereka kembali berkumpul dan bertanding, sang master pun menjelaskan strategi dengan serius dan Isagi bersyukur bahwa tidak ada yang menanyakan dirinya yang telah kembali semula dan masuk ke dalam tim.

Namun diam-diam tanpa sepengetahuan siapapun ada satu pemain yang terlihat tidak fokus karena melihat Isagi yang telah kembali seperti semula.

Orang itu adalah Michael Kaiser. Saat bermain ia terus-terusan melirik kearah Isagi meskipun biasanya juga memang seperti itu namun kali ini berbeda.

Saat bertanding antar pemain Munchen ini ia dan Isagi tidak satu tim, hal itu yang membuat Isagi semakin bersemangat untuk menghancurkan pria itu dan mencoba mengunggulinya.

Tersisa waktu lima belas menit terakhir, skor saat ini adalah 2:2 dengan gol yang terus diciptakan oleh keduanya seolah tidak memberi kesempatan orang lain untuk ikut mencetak gol.

Namun saat berhadapan dengan Kaiser, Isagi tiba-tiba tersenyum saat melihat wajah linglung Kaiser yang seperti orang bodoh.

Melihat Isagi yang tersenyum di detik akhir pertandingan membuat Kaiser kehilangan fokus karena teringat wajah lucu Isagi saat berubah menjadi bayi.

Kelengahan nya itu membuat peluang bagi Isagi dan ia berhasil merebut bola dari Kaiser.

Isagi tersenyum puas, rencananya berhasil.

"Jangan lengah, dasar badut." Kata Isagi kembali ke mode satir nya.

"Sialan lo, Yoichi. Lo lucunya cuman pas jadi bayi ternyata." Ucap Kaiser mengukir senyum miringnya.

Darah Isagi mendidih mendengar ucapan pria Jerman itu, ia sangatlah sensitif jika ada yang membahas penyakitnya itu.

"Jaga mulut lo, anjing." Ucapnya dengan mata berkilat marah.

"Kenapa? Mending lo balik jadi bayi aja deh, lucu soalnya." Ucap Kaiser.

Tidak tahan dengan ucapan pria asal Jerman itu Isagi mempercepat langkahnya dan memainkan bola dengan agresif sehingga kawan maupun lawannya disini tidak akan ada yang mampu menghentikannya.

Fisiknya saat ini sudah mulai meningkat dikarenakan latihannya bersama sang Master saat akan melawan Ubers kemarin.

Saat dirinya dan gawang hanya berjarak 25 meter lagi, tiba-tiba seseorang bertubuh kekar datang untuk menghadang jalannya.

Isagi tidak gentar, ia melakukan tipuan seolah-olah ia lengah dengan bola itu lalu ketika kaki Kunigami akan mencapai bolanya, ia mengangkat bola itu menggunakan punggung kakinya.

Sesuai dengan prediksinya, lalu saat bola melayang di udara kakinya langsung menembak bola ke arah gawang.

Bola itu ditendang dengan sangat kasar sehingga membuat gawang itu menjadi berlubang.

Pemain yang lain menatap kearah Isagi dengan ekspresi beragam, selama ini mereka tidak pernah melihat Isagi bermain agresif seperti tadi.

Apalagi kali ini ia terlihat seperti sedang menahan amarah, mereka bertanya-tanya dalam hati, mengapa Isagi terlihat sangat tersinggung dengan ucapan Kaiser? Apa yang telah terjadi padanya?

Isagi yang biasanya memerlukan assist dari Kurona kini hanya bergerak sendirian untuk mencetak gol.

Kaiser yang melihat itu lantas menjilat bibir bawahnya dan menyunggingkan senyum miring.

"Fuck, gue ngga tau kenapa lo marah sama ucapan gue. Tapi semakin kesini lo semakin menarik, Yoichi." Ucap Kaiser dalam hati.

Sedangkan Isagi yang telah kembali bercanda dan tertawa bersama Kurona dan Hiori itu teringat akan ucapan Kaiser tadi dan mulai berdo'a agar penyakitnya itu tidak akan kambuh lagi.




Baby Isagi (Blue Lock)Where stories live. Discover now