STORM BRINGER [BSD LIGHT NOVEL TERJEMAHAN]

[KODE; 04][20]

Pada saat yang sama Dazai menggumamkan itu, gelombang terpancar dari rangkaian lubang hitam. Dua puluh sabuk astro keputusasaan yang memiliki kekuatan untuk menghancurkan segala sesuatu di alam semesta. Itu tidak cukup paralel dan mereka terpancar seperti mulut terbuka.

Separuh dari lubang hitam mencungkil bumi sementara separuh lainnya terbang melintasi langit. Chuuya berada di tengah garis api berbentuk kerucut. Pita lubang hitam mendekatinya, menjebaknya di orbit. Bola kehancuran ini yang dapat menembus setiap dan apa pun menyerbunya, seolah-olah binatang itu sedang menurunkan dagunya.
Tidak ada tempat untuk lari.

Itu akan menjadi kematian instan hanya dengan goresan.

Arahabaki Chuuya mengangkat beberapa lubang hitam berputar yang dia ciptakan sebagai perisai. Pada saat yang sama dia mengangkatnya, dua puluh bola meriam hitam menghantam Chuuya.

Mereka menabrak Ergosphere dan memancarkan cahaya yang merusak. Sisa-sisa energi liar terbang mundur, membentuk parabola, dan menghancurkan bumi. Jalan, tiang listrik, dan mobil yang ditinggalkan semuanya meleleh sebelum menguap. Itu sudah seterang tengah hari di pinggiran kota.

Arahabaki Chuuya menahannya. Dia menahannya, mengangkat perisainya, dan menahannya lagi.

Tapi bola meriam gelap Guivre tidak pernah berakhir dan tidak ada tanda-tanda radiasi semakin melemah.

Panas yang tercipta dari kehancuran itu sendiri menghanguskan kulit Chuuya, menyebabkan luka bakar.

Chuuya memuntahkan darah. Bola meriam semakin mendekat padanya.

Pada saat itu-rangkaian serangan dibubarkan.

Lubang hitam menyebar dan mengubah orbit, jatuh ke tanah. Pada saat yang sama, sekuntum bunga api merah bermekaran di wajah Guivre.

"Pasukan 2, tembak!" Suara Dazai bergema di walkie-talkie. "Jangan ragu menembak waktu yang sama! Apapun yang terjadi, siapapun yang memiliki kemampuan untuk menembak, harus!"

Mafioso yang tak terhitung jumlahnya memegang senjata berbentuk silinder di atas bahu mereka, menembaki Guivre dari gedung, jalan, dan kendaraan pengangkut.

Mereka memegang peluncur roket portabel. Itu adalah senjata terkuat yang bisa dimiliki seseorang dengan daya tembak yang cukup untuk menghancurkan tank, pesawat terbang, dan bahkan markas musuh. Jika mereka hanya membidik dan menarik pelatuknya, peluncur roket akan secara otomatis menghancurkan target. Kekuatan ledakannya benar-benar tidak ada bandingannya dengan granat tangan atau bahan peledak lainnya.

Ini adalah segerombolan mafioso yang telah memperoleh terlalu banyak kekuatan individu melalui kesepakatan senjata bawah tanah. Itu adalah strategi batalion yang tidak dapat ditahan oleh banyak orang, termasuk pengguna kemampuan.

Namun, ketika asap menghilang, bahkan Guivre tidak memiliki goresan di atasnya. "Jangan khawatir, ini baik-baik saja!" teriak Dazai ke walkie-talkie. "Tetap fokuskan
perhatiannya ke tanah!"

Lubang hitam Guivre ditembakkan dalam serangan balik yang merobek tanah. Kegelapan merobek bumi dan mengubah mafioso menjadi debu bahkan sebelum mereka bisa menjerit.

Namun, mafioso tidak gentar. Para penyintas menyiapkan peluncur roket mereka dan menembaki binatang itu.
Guivre adalah penjelmaan energi, ia tidak memiliki kepribadian. Itu tidak lebih dari massa kebencian yang bergerak sesuai dan melawan permusuhan dengan permusuhan. Karena itu, dia tidak memiliki kemampuan untuk sadar akan resiko dan tidak bisa memprioritaskan lawan mana yang harus dia serang terlebih dahulu. Oleh karena itu, jika mereka memusatkan perhatiannya pada banyak mafioso yang menyerangnya di lapangan,Chuuya bisa bergerak bebas.

Chuuya mengambang sendirian di langit, mengeluarkan darah dari setiap pori di tubuhnya. Tubuhnya mendekati batasnya. Bersamaan dengan serangan yang dia tahan dari Guivre, tubuh manusianya yang halus tidak dapat menahan gaya gravitasi yang dia pancarkan. Pukulan yang dia alami, dislokasi, robekan otot, dan patah tulang. Itu seperti gravitasi yang menyatukan tubuhnya sementara entah bagaimana juga mempertahankan bentuk semi-layak. Sosoknya tampak lebih kesepian dari apa pun di dunia ini.