01. Tuan Muda Ikbal

733 20 2
                                    

-Happy Reading-


Diruangan minim cahaya terlihat lewat cahaya remang-remang seorang laki-laki sembari memegang pistol nya. Menatap Pria paruh baya dihadapan nya dengan memasang wajah angkuh nya sembari memainkan pistol itu.

"Tuan Muda, saya mohon, ampuni saya. Saya berjanji, saya tidak akan melakukan kesalahan lagi." Pria paruh baya itu memohon untuk diampuni atas kesalahan yang ia perbuat terhadap laki-laki didepan nya yang ia sebut Tuan Muda.

Pria paruh baya itu dengan berani membocorkan data penting perusahaan nya. Tentu hal itu membuat Ikbal murka.

"Tidak ada kata ampun, bagi seorang penghianat!" Laki-laki itu menarik pelatuk dan mengarahkan nya pada pria paruh baya itu.

Dorr!

Dorr!

Dorr!


Tiga tembakan, mengenai kepala dan dada pria paruh baya itu. Senyum smirk tergambar di bibir sexy dan berisi nya.

Merasa belum puas dengan apa yang di lakukan pada pria paruh baya di depan nya yang kini sudah terkapar dengan nafas mulai melemah ia menginstrupsi bodygard nya untuk mengambilkan nya senjata.

Ia mengambil sebuah pisau belati, dan mulai mengesksekusi pria paruh baya di depan nya.

Srek!

Srek!

"Aaarrghh!" Pria paruh baya itu mengerang sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.

Laki-laki itu tersenyum puas. "Bereskan dia!" Titahnya, lalu melemparkan pisau yang sudah berlumuran darah pada salah-satu Bodygardnya.

"Tuan Ikbal, Nyonya Besar memanggil anda, untuk menghadap beliau." Ucap Daniel Ajudan dari laki-laki itu.

Ya, Laki-laki yang melakukan hal sadis itu adalah Tuan Muda Ikbal Adrick Addison. Laki-laki tampan berusia 23 tahun, pemilik mata elang yang tajam juga tubuh kekar yang atletis. Kejam, arogant. Dua kata itu sangat cocok untuk menggambarkan sosok Ikbal, dia dijuluki sebagai Tuan muda kejam.

Tadi Itu adalah salah satu contoh, hukuman yang di berikan pada orang yang berani mengusiknya atau orang yang sudah berani berkhianat padanya.

"Hm." Laki-laki itu hanya berdehem, lalu melangkah keluar meninggalkan ruangan itu.


*****


Di sebuah ruangan bernuansa eropa klasik, terlihat wanita paruh baya berpenampilan elegan itu duduk angkuh di sofa tunggal. Yang diketahui namanya adalah Tarina Addison, wanita itu sering di panggil Oma. Atau lebih dikenal dengan sebutan Nyonya besar.

Tak!

Tak!

Tak!

Hentakan suara sepatu terdengar begitu nyaring di ruangan mewah itu, membuat orang yang berada di ruangan itu menoleh kearah sumber suara.

"Ada apa?" tanya Ikbal begitu sampai dihadapan Oma Tari.

"Duduk, Oma ingin membicarakan hal penting, bersama mu." Ucap Oma Tari menyuruh Ikbal untuk duduk.

Istri Tuan Muda IkbalWhere stories live. Discover now