03. Sikap Ikbal

200 10 2
                                    

-Happy Reading-



Siang kini sudah berganti dengan malam. Viana duduk di kursi yang berada di balkon kamarnya, dia menatap langit malam yang dihiasi bintang dan bulan. Terlihat begitu indah, perlahan air mata mulai merembes keluar membasahi pipi Viana.

"Ma, Pa, Viana kangen." lirih Viana.

Drett! Drett! Drett!

Viana menatap layar handpone nya melihat nama yang muncul. 'Mama' dengan cepat, ia menghapus air matanya. Ia berusaha menetralkan suaranya, agar Mama nya tidak tahu kalau dia menangis.

"Halo Ma, apa kabar? Viana kangen," ucap Viana. Ia menyeka air matanya.

"Hallo Sayang, kabar Mama baik. Gimana kabar kamu? Kamu bahagia kan disana?" tanya Kinaan dengan antusias.

Degh!

Pertanyaan Kinaan membuat Viana terdiam, ia merasa sesak di dadanya. Air matanya mengalir, Mama nya tidak boleh tahu dengan keadaan yang sebenarnya. Ia tak mau membuat orangtua nya khawatir.

"Vi? Viana, are you okay?"

"I-iya Ma, i'm okay. Mama tenang aja, Ikbal baik banget sama aku," Viana menahan tangis nya.

Terdengar helaan nafas lega. "Mama seneng dengernya kalo kamu bahagia disana, kamu nurut ya Sayang, gimana pun juga Ikbal suami kamu. Semoga kamu dan Ikbal selalu bahagia dan cepat memberikan kamu cucu," ucap Kinaan terkekeh pelan.

"Iya Ma, aku selalu ingat ucapan Mama." Ujar Viana pelan.

"Yasudah, Mama tutup dulu ya Vi. Besok Mama sama Papa akan mengunjungi Kakak kamu ke amerika." Ujar Mama Kinaan.

"Iya Ma, titip salam buat Kak Zion."

"Selamat malam Sayang." Ujar Kinaan penuh kehangatan.

"Selamat malam, Mama."

Tut!

Viana tak mampu menahan air mata nya, dia menangis saat itu juga. Ia kembali mengingat kejadian siang tadi. Dimana Ikbal memperlakukan nya denan begitu kasar.

"Ma, andai aku bisa kasih tahu Mama, kalo aku ngak baik-baik aja," lirih nya.

"Nona muda, anda baik-baik saja?" tanya Maid Sita.

Viana dengan vepat menghapus air mata nya. Lalu menoleh, menatap Maid Sita. "Ya, saya baik-baik saja. Ada apa?" tanya Viana.

"Makan malam sudah siap, Nona bisa turun dan makan. Tuan muda sudah menunggu," ucap Maid Sita.

Viana mengangguk pelan. "Iya, saya turun sekaran." Ujar Viana.

-------

Viana berjalan menghampiri meja makan, disana sudah ada Ikbal yang sedang memakan makanan nya dengan santai. Viana tak berbicara apapun, ia langsung duduk di kursi. Maid Sita menyajikan makanan untuk Viana.

"Gue pikir lo ngak akan datang," ucap Ikbal saat Viana menyuapkan nasi kedalam mulutnya.

Viana tidak menjawab dia memilih untuk makan. Ia malas untuk berdebat atau bertengkar dengan Ikbal. Karna itu akan membuatnya terluka kembali.

Ikbal melihat pipi Viana yang masih merah bekas tamparan nya tadi. Ada sedikit rasa kasihan pada perempuan itu. 'Apa gue terlalu kasar?' batin Ikbal.

"Nanti, lo ke kamar gue!" Ucap Ikbal datar.

Mendengar itu, Viana menghentikan kunyahan nya. Ia menatap Ikbal dengan ragu-ragu. 'Ikbal mau ngapain? Apa dia akan membahas kejadian tadi?' batin Viana.

Istri Tuan Muda IkbalWhere stories live. Discover now