02. Awal dari penderitaan

208 12 1
                                    

-Happy Reading-

Perasaan adalah pokok utama dari setiap hubungan. Lalu, bagaimana dengan hubungan tanpa perasaan?- Viana Slyvia Greneich.

•ISTRI TUAN MUDA IKBAL•

Saat sarapan bersama, Ikbal mengutarakan keinginan nya untuk membawa pindah Viana ke Mansion miliknya. Agar ia bisa leluasa dan tidak terus-menerus berpura-pura romantis bersama Viana. Ia benar-benar muak.

Awalnya Oma Tari dan Amber melarang Ikbal utuk membawa Viana pindah. Karena takut Ikbal akan memperlakukan Viana dengan buruk. Namun Ikbal bersikeras ingin pindah, ia mengatakan jika akan menjaga Viana dengan baik.

Setelah mendapat izin dari Oma Tari dan Mama Amber, Ikbal membawa Viana pindah ke mansion milik nya. Yang berada cukup jauh dari mansion utama keluarga Addison.

Kedatangan Ikbal disambut hangat oleh maid dan bodyguard disana. Ikbal melangkah masuk dengan angkuh, diikuti oleh Viana yang membalas sapaan maid dengan senyuman tipisnya.

"Selamat datang, Tuan dan Nona muda." sapa para maid saat Ikbal dan Viana memasuki mansion.

Ikbal tak menjawab, ia memili naik kelantai atas diikuti Viana dan Maid yang membawa koper Viana. Mereka menggunakan lift untuk kesana. Setelah mereka sampai dilantai atas, Ikbal berhenti, tepat di depan pintu kamarnya. Kemudian ia berbalik, menatap wajah Viana itu datar.

"Kita pisah kamar," ucap Ikbal terkesan dingin.

Viana terdiam, sebelum akhirnya ia menghela nafas pelan. "Lalu, dimana kamar aku Ikbal?" tanya Viana saat Ikbal akan masuk kedalam kamar nya.

"Terserah, disini banyak kamar kau bisa memakai yang mana saja," ucap Ikbal datar lalu ia masuk kedalam dan menutup pintunya.

Viana mengangguk pelan, lalu ia berjalan kearah kamar yang tak jauh dari kamar Ikbal. Dia masuk kedalam kamar bernuansa biru muda itu, dekorasi kamarnya begitu indah. "Terimakasih, kau bisa pergi," ucap Viana.

"kalau Nona butuh sesuatu panggil saya, kalo begitu saya pergi dulu," ucap Maid bernama Sita itu menunduk dan pergi.

Viana mengangguk, ia mulai menyusun semua pakaian dan barang-barang miliknya. Ia menata nya begitu rapi. Viana menambil photo pernikahan nya yang berukuran sedang, lalu membawanya ke sofa.

"Apa aku bisa, melewati semua ini?" Viana bergumam pelan.

Viana menyandarkan tubuhnya ke sofa, ia mengadahkan wajahnya keatas menatap atap kamar. "Aku percaya dengan takdir mu, Tuhan. Kau yang mempertemukan ku dengan Ikbal, maka kau juga yang akan menyatukan hati kami."

-------

Karena merasa haus, Viana memutuskan untuk turun ke bawah. Untuk mengambil minuman segar dari dapur. Sebenarnya bisa saja ia menyuruh maid, tapi karena ia ingin melihat-lihat ruangan di mansion ini.

Langkah kaki Viana terhenti, saat melihat seorang perempuan berpakaian terbuka tengah duduk di sofa ruang tengah. Perempuan itu terlihat sedang memainkan handphone mahalnya.

"Apa dia pacarnya Ikbal?" gumam Viana pelan.

Ia tak ambil pusing, Viana melanjutkan langkahnya menuju dapur. Hingga suara angkuh perempuan itu menghentikan langkah Viana. Membuat perempuan itu menoleh.

Istri Tuan Muda IkbalWhere stories live. Discover now