chapter twenty one

34 2 0
                                    

HAPPY READING.






Skotalazia berteriak menyerukan nama Arleno. Tapi cowok itu tak muncul-muncul juga. Kemudian saat Zia berdiri ditengah ruang tamu yang ada disana. Tiba-tiba ada banyak sekali kertas berbentuk persegi yang kecil berwarna-warni jatuh dari atas dan mengenai dirinya.

Gadis itu sangat terkejut, tapi dia menyukai kertas kecil-kecil yang berhamburan disekitar nya itu. Kemudian tangannya mengambil satu kertas itu. Di kertas itu tertulis i love you, masuklah ke dalam lift dan naik ke lantai tiga.

Setelah membaca tulisan itu, Zia melihat ternyata terdapat sebuah lift di depan nya. Gadis itu langsung masuk dan menekan tombol untuk ke lantai tiga.

Zia sekarang sudah keluar dari lift dan ternyata disana terdapat sebuah tangga. Lalu di dinding yang ada di sana tertempel kertas yang sangat besar dengan sebuah tulisan.

Naik lah ke tangga lalu buka pintunya, sayang.

Seperti itulah tulisan yang terdapat disana. Dengan langkah hati-hati Zia mengikuti petunjuk dari tulisan itu. Dia menaiki tangga hingga diakhir tangga tersebut terdapat sebuah pintu. Di pintu pun juga terdapat sebuah tulisan dengan hiasan yang indah.

BUKALAH PINTUNYA, SAYANG.

Tulisan dengan huruf kapital itu terpampang jelas di depan Zia. Jantung nya sudah berdegup sangat kencang sekarang. Dengan perlahan Zia membuka pintu itu dan ternyata dibalik pintu itu terdapat sebuah rooftop.

Zia melangkah kakinya, gadis itu melihat disekelilingnya. Ada begitu banyak sekali hiasan yang sangat indah. Terdapat kolam renang dengan banyak sekali balon yang mengapung.

Banyak sekali balon dan juga sebuah hiasan yang bertuliskan happy birthday Zia. Oh astaga, dia lupa bahwa saat ini dirinya sedang berulang tahun.

Karena terlalu fokus melihat pemandangan di depannya. Gadis itu sangat terkejut ketika ada yang menepuk pundaknya. Kemudian dia pun menoleh ke belakang.

"Happy birthday!!" Teriak semua sahabat-sahabatnya dari belakang.

Zia melihat semua teman-temanya di sana. Dan juga ada Arleno yang sedang membawa sebuah kue dengan lilin yang banyak berwarna warni.

"Happy birthday my girl," ucapnya tersenyum.

Zia sangat terharu dan tanpa sadar dia meneteskan air matanya. Diberi kejutan seperti ini dihari ulang tahunnya benar-benar tak ia bayangkan sebelumnya.

"Makasih," ucapnya tersenyum tulus dengan air mata yang masih mengalir di pipinya.

"Hey, don't cry baby"

Arleno mendekat dan menghapus air mata yang ada di pipi gadisnya dengan tangan kiri sedangkan tangan kanannya memegang sebuah kue.

"Tiup dulu lilin nya,"

Zia mengangguk lalu menutup matanya sejenak setelah itu meniupnya.

Arleno menarik pelan tangan Zia dan membawanya ketempat duduk yang ada disana. Cowok itu meletakkan kue nya di atas meja. Dia mendekap gadisnya yang masih sesenggukan itu.

"Gini nih kalo udah bucin, lupa kalo masih ada manusia lain."

Aza berujar sinis saat melihat kedua pasangan itu yang sedang duduk tak jauh didepannya meninggalkan teman-temannya yang masih berdiri disini.

"Iri kan lo Za, udah ah mending kita duduk. Pegel anjir dari tadi berdiri terus," sahut Alara dan langsung mencari tempat duduk diikuti yang lainnya.

Zia berusaha untuk meredakan tangisnya. Gadis itu melepaskan tubuhnya yang didekap oleh Arleno.

SKOTALAZIA ( END )Where stories live. Discover now