25 | Gue Dilabrak Ni?

3.1K 418 70
                                    

Hujan confetti serta permainan lighting yang semarak menjadi tanda berakhirnya acara utama sekaligus penutupan pameran tunggal terbesar yang diadakan oleh Spectrum Land. Penampilan Radeva Lingga sekeluarga sangat memenuhi ekspektasi pengunjung dan juga pihak Spectrum sendiri.

Radeva Lingga dan keluarganya turun dari atas panggung dengan didampingi oleh Pak Cokro dan beberapa jajaran direksi. Mereka sempat bercakap sejenak sebelum meninggalkan venue acara untuk acara makan bersama.

Beberapa panitia dari Spectrum masih tampak berada di venue. Sebagian masih harus mengurus loading out semua properti pameran karena malam ini pameran selesai, sebagian sisanya ingin menghabiskan waktu bersama rekan-rekannya di akhir pekan sebelum kembali ke rumah masing-masing.

"Bu Jenna nggak pulang?"

Jenna yang sedang fokus pada ponselnya sontak mendongak dan menemukan Audi sudah berdiri di hadapannya, serta tiga staf-nya yang lain berada di belakang Audi. "Oh, iya, ini sebentar lagi. Kamu sudah mau pulang?"

"Iya, Bu, ini bareng anak-anak. Pada mau ke tempatnya Lutfan. Dia baru pindah ke apartemen, Bu," jelas Audi.

"Oh, ya?" Mata Jenna membulat, sarat antusiasme. Atensinya teralih pada Lutfan. "Beneran, Fan? Beli atau sewa?"

Lutfan tersenyum canggung dan malu. "Hehe, beli, Bu Jenna. Tapi, nyicil kok, Bu."

"Mau nyicil, mau tunai, nggak masalah. Yang penting sudah punya rumah sendiri dan nggak ngerepotin orang lain. Selamat, ya."

"Makasih, Bu."

"Terus ini ceritanya mau pada housewarming party di rumah Lutfan gitu?"

"Iya, Bu. Mumpung weekend ini nggak lembur," jawab Regan.

"Itu ..., kalau Bu Jenna berkenan, Bu Jenna saya undang juga ke rumah saya. Nggak ada acara apa-apa sih, Bu. Cuma kumpul-kumpul aja. Orangnya juga cuma kami berempat," ajak Lutfan dengan sopan.

"Wah, kayaknya seru, tapi maaf, saya sudah punya acara habis ini. Lain kali, saya main ke apart kamu, deh. Janji," jawab Jenna dengan raut penuh penyesalan.

"Mau malming-an sama Pak Nala, ya, Bu?" goda Mariska.

Jenna melirik ke gadis dengan rambut bergelombang itu. "Kamu tu kepo," jawabnya sambil terkekeh. Ia kemudian menarik dompetnya dari dalam tas, mengambil 10 lembar uang seratus ribuan, dan memberikannya pada Lutfan. "Ni pake buat beli jajan."

"Wah, Bu, kok repot-repot?" balas Lutfan.

"Sama sekali nggak repot. Dah, ni ambil."

Akhirnya, Lutfan menerima uang tersebut. "Makasih banyak, Bu."

/TING/

Sebuah pesan masuk ke ponsel yang sejak tadi digenggam oleh Jenna. Ia membaca sekilas pesan yang masuk melalui notification bar, kemudian kembali menatap para staf-nya. "Oke, saya pergi dulu. Have fun, kalian!"

"Iya, makasih, Bu. Hati-hati di jalan."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pay Your Love ✓ [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang