37 | Resign

2.6K 339 131
                                    

Wkwkwkwk ketawa banget baca komen2 di chapter kemarin. Segala persepsi muncul dari kalian hahaha. Maaf, yaaaa. Aku tu suka nyiksa karakter2ku (dan pembaca)... biar nggak happy2 terus hahahaha (Ditoyor rame2)

Oke, di chapter ini, aku kembalikan mood kalian yang udah kubikin berantakan di chapter kemarin. (Semoga wkwkwk)

Here you go!

***

"Beli kue buat siapa, Jen?" tanya Aska pada Jenna yang tengah membungkuk, menyisir etalase kue di hadapannya.

"Garvin," jawab Jenna datar.

"Hah?!" Aska menelengkan kepalanya sambil terus mengikuti Jenna. "Buat Garvin?" ulang Aska memastikan pendengarannya tidak salah.

"Iya, dua minggu lagi, Garvin ultah."

"Buset! Masih lama banget kali."

"Mumpung inget dan mumpung lewat. Mbak, mau yang ini, ya." Jenna menunjuk salah satu kue bermotif sederhana berwarna hitam, sesuai dengan warna favorit Garvin.

Usai menyelesaikan urusan kalimat yang akan dicantumkan di atas kue dan juga jenis lilin yang akan dipakai, Jenna beranjak ke meja kasir, dengan Aska yang masih setia mengikutinya.

"Lo bilang, lo kesel sama Garvin. Ngapain malah beliin dia kue ultah?" ujar Aska yang berdiri di samping Jenna. "Lagian, emang Garvin udah balik pas dia ultah?"

"Lo bilang cutinya habis minggu depan, kan?"

"Iya, tapi kan belum tentu juga dia bakal balik."

"Kalau nggak balik, ya, gue rayain sendiri."

Kedua alis Aska menukik tajam, tak mengerti maksud gadis yang sedang diajaknya bicara itu.

"Ini pertama kalinya, gue bisa ngerayain ultah Garvin sebagai cewek yang sayang sama dia. Walaupun mungkin, gue bakal ngerayainnya sendiri."

Dan, di sinilah Jenna sekarang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dan, di sinilah Jenna sekarang. Berdiam diri di dalam mobil yang ia parkir di halaman gedung apartemen Garvin. Sebuah kotak kue tersimpan rapi di bangku penumpang di sampingnya.

Menjelang jam pulang kantor tadi, Jenna dihubungi oleh pihak toko, diingatkan untuk mengambil kue pesanannya yang seharusnya sudah diambil sejak siang. Jenna benar-benar lupa kalau dia punya pesanan kue untuk ulang tahun Garvin hari ini.

Ya, hari ini adalah hari ulang tahun Garvin.

Jenna menghela napas berkali-kali sembari menatap gedung di depannya dan kotak kue di sampingnya secara bergantian.

Sudah hampir setengah jam dia di sana, tapi dia belum juga memutuskan untuk turun atau tidak. Otaknya berkecamuk memikirkan apakah keputusannya ini tepat atau tidak. Haruskah ia memberikan kue ini pada Garvin atau merayakannya sendiri seperti rencananya di awal?

Pay Your Love ✓ [Completed]Where stories live. Discover now