19

403 40 0
                                    


.

"Lu tuh udah gak berguna, Jun. Mereka gak bakal balik ke elu"

"Mending lu nyusul ortu miskin lu itu, hidup lu udah gak diperlukan!"

"SABAR JUNHUI! SABAR! LU BISA PERGI GAK SIH?!"

"MATI AJA LU SANA!!"

"MATI!!"

"LU HARUS MATI JUNHUI!!"

"CUKUP!!"

Junhui berteriak keras. Bayangan orang orang yang menertawakannya serta membullynya kala itu terlihat. Tertawa keras kearahnya.

"Tolong cukup...ini sakit..." Lirihnya, bayangan itu mendekat membuatnya semakin panik.

Prang!!

Junhui melempar barang barangnya kesembarang arah. Nafasnya tercekat, bahkan bayangan itu mulai mendekatinya.

Ia benar benar takut.

"Akhh!! Jangan mendekat!! Tolong..."

Jeritnya. Terdengar gedoran kencang dari pintu yang membuatnya semakin panik.

"Junhui...ingat...ini cuman bayangan kamu aja...ini gak nyata..." Ucapnya menenangkan dirinya sendiri, tapi tetap saja, bayang bayangan itu membuatnya semakin takut. Segera ia menenggak obat obatan berharap agar bayangan serta teriakan itu menghilang.

"Junhui...ini kakak..tolong buka pintunya"

"BOHONG! DIA BOHONG SAMA KAMU JUNHUI!"

Teriakan itu kembali terdengar, membuatnya kembali ketakutan. Badannya bergetar, bergerak menjauh dari bayangan yang tak ingin ia lihat.

"Soonyoung...Wonwoo...Jihoon..."

"LU ITU BEBAN!"

DEG!

Hatinya benar benar sakit. Ini memang hanya ilusi, tapi rasanya seperti nyata.

"DOBRAK!! SHU!! DOBRAKK!!"

"Lu bakal selamanya tersiksa Jun..."

Junhui menatap pintu lalu bayangan didepannya bergantian.

"Apa salah aku sama kamu, Yuta?"

"BIARIN AKU HIDUP TENANG!"

"GUE GAK BAKAL LEPASIN LU! LU HARUS MATI!!"

BRAKK!!

Junhui terlonjak. Seharusnya itu Joshua, Jeonghan dan Seungcheol. Tapi dimatanya, itu adalah sekelompok pembully yang kerap kali menyiksanya.

Prangg!!

"Jangan mendekat! Aku ada senjata!!" Junhui menodongkan pecahan kaca itu ke arah Joshua yang ia lihat adalah Changkyun. Lelaki yang pernah membullynya.

"Junhui...ini kakak..."

"BOHONG! KAMU BUKAN KAK SHUA!!"

Junhui terus berteriak, tawa itu kembali terdengar membuatnya mundur perlahan dengan kaki yang luka luka karna menginjak pecahan kaca yang berserakan.

"Junhui...kamu luka..."

"Jangan mendekat..."

"JANGAN MENDEKAT!!"

Junhui melihat, Changkyun, Yuta, Johnny dan anak anak lain mengepungnya. Mengeluarkan tawa yang menyakiti telinganya serta kata kata jahat yang sering mereka ucapkan.

"Jangan..."

"Tolong..."

Greb!!

"Ini kak Shua dek...jangan takut..."

About [Junhui & Svt 96L] - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang