BERTEMU

162 134 227
                                    


HALLO GESS, AKU MINTA TOLONG SIAPKAN JEMPOL KALIAN UNTUK MEMENCET VOTE DAN KOMEN OKEE, MAMILAW MENUNGGU KALIAN!
TERIMA KASIH YANG SUDAH VOTE DAN KOMEN ^~^

HALLO GESS, AKU MINTA TOLONG SIAPKAN JEMPOL KALIAN UNTUK MEMENCET VOTE DAN KOMEN OKEE, MAMILAW MENUNGGU KALIAN! TERIMA KASIH YANG SUDAH VOTE DAN KOMEN ^~^

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

HAPPY READING!

"Kita ketemu terus yaa, apa jangan-jangan kita jodoh?"
-Kireiisha Aurestella Anjani-

Bel pulang sekolah sudah berdering sepuluh menit yang lalu. Kelas pun sudah mulai kosong. Tetapi masih ada empat makhluk ciptaan tuhan yang masih betah dikelas untuk merencanakan akan pergi kemana setelah ini.

"Kita mau ke kafe aja atau ke mall?" tanya Khanza yang sudah lelah dengan sahabat-sahabatnya yang super rempong.

"Kafe."

"Mall."

"Nonton."

Jawaban berbeda dari tiga orang yang berbeda pula. Mendengar itu Khanza pun semakin kena mental menghadapi sahabatnya yang kadang-kadang bego itu. "Yang bener woi, udah mau sore ini."

"Udah ke mallinci aja sih, gue mau shopping," usul Ulan. Yang lain tidak menyetujui usulan yang Ulan berikan. Weii inget sekarang sudah akhir bulan uang jajan pun sudah mulai menipis. Namun dengan gampangnya Ulan mau shoping? Ulan sudah gilaa.

"Gak! Apa-apaan, lu doang yang shoping terus kita ngapain. Udah akhir bulan dodol duit gue udah mulai menipis." Jam sudah menuju keangka lima yang dimana sudah masuknya waktu sore menuju malam hari. "Udah lah gak usah aja, ribet banget lo pada. Capek gue nungguin mau ke mana."

Mendengar itu yang lain langsung memutuskan untuk nonton lalu pergi ke kafe. Namun diiringi perotesan Ulan yang tidak jadi shoping.

Kebiasan mereka kalo mau jalan pasti meributkan tempat-tempat yang mau di singgahi. Mending begitu dari pada kalo mau jalan pada jawab SETERAH. Itu yang bikin ribet lagi.

 Itu yang bikin ribet lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Perjuangan yang Sia-SiaWhere stories live. Discover now