KENALAN

75 43 163
                                    

HALLO SEMUAA! SIAPKAN KOMEN DAN VOTENYA YAA! MAMILAWU MENUNGGUU!!

HALLO SEMUAA! SIAPKAN KOMEN DAN VOTENYA YAA! MAMILAWU MENUNGGUU!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

HAPPY READING!

"Nama apapun akan menjadi indah, jika kamu yang memakainya."
-Muhammad Altareas Hasbian-

Kini, waktu sudah berlalu begitu cepat. Minggu pun silih berganti menjadi bulan. Tak terasa dua bulan Reiisha telah ditinggal kedua orang tuanya.

Rasa sedih terus menghantui perasaan Reisha. Sedih, pilu, masih ia rasakan saat ini.  Namun, jika terus bersedih seperti ini apakah orang tuanya akan bahagia di sana? Mencoba bangkit untuk menjalani kehidupan yang fana ini.

Setelah dua bulan mengalami keterpurukan, kini Reiisha mengawali paginya dengan semangat empat lima.

Reiisha mengawali pagi ini dengan senyum yang mengembang sempurna di wajah cantiknya. "Oke, gak boleh sedih lagi, gak boleh murung lagi. Awali pagi ini dengan senyum manis," ucap Reiisha di depan cermin.

Setelah dirasa tidak ada yang ketinggalan, kini Reiisha pergi ke sekolah dengan menggunakan motor biru kesayangnnya. "Bilru, kamu siap kan? Ayok kita cuss ke sekolah."

Menikmati perjalanan sambil menghirup udara pagi yang masih segar itu, enaknya tiada tara. Reiisha mengendarai motornya dengan kecepatan sedang, sambil sesekali ia melihat burung yang nangkring di atas tiang listrik.

Reiisha sampai di sekolah ketika jam masih menunjukan pukul 06:30 pagi. Setelah memarkirkan si Bilru, Reiisha langsung menuju kelasnya yang masih sepi dan dilanjutkan pergi ke kantin untuk membeli sarapan.

Pagi ini Reiisha membeli nasi goreng dengan tambahan sosis di dalamnya, tidak lupa pula dengan teh manis sebagai minumannya.

Sarapan Reiisha yang tadinya tenang, dan senyap kini berganti dengan kedatangan ketiga temannya. Mereka dateng-dateng langsung menyerbu Reiisha dimeja yang Reiisha tempatin.

"Lu berangkat gak sama Kafathan, Reii?" tanya Ardina. Mungkin kedekatan Reiisha dengan Kafathan membuat sebagian murid beranggapan bahwa mereka berdua tengah menjalin hubungan lebih dari sahabat.

Gelengan kepala Reiisha sebagai jawaban atas pertanyaan Ardina. Wajah lesu Ardina tampak setelah Reiisha menggelangkan kepalanya. "Tapi dia masuk gak, Rei?" tanya Ardina.

"Tenang aja, dia masuk kok hari ini," jawab Reiisha. Mungkin untuk orang yang tidak peka, pertanyaan Ardina akan terlihat biasa saja, tapi tidak untuk Reiisha yang menyadari ada sesuatu dari pertanyaan Ardina tersebut.

"Lu dirumah gaa sarapan Reii?" tanya Ulan

"Belum, sekarang gue males sarapan dirumah," ucap Reiisha.

Yang lain langsung tau maksud dari perkataan Reiisha tersebut. Keadaan seketika berubah menjadi hening setelahnya, Khanza yang tidak suka keadaan tersebut langsung mengalihkan topik pembicaraan.

Perjuangan yang Sia-SiaWhere stories live. Discover now