Chapter 25

10.4K 932 24
                                    

"Eh! Ratu peri?! Mana mungkin!" Pricilla sangat terkejut sekarang, pasalnya ini tidak masuk akal. Biasanya keturunan peri memiliki warna rambut perak sejak lahir, sedangkan ia tidak. Dan sekarang rambutnya berwarna putih, malah dikatakan dia adalah reinkarnasi dari Ratu Peri. Itu sangat tidak mungkin, dia bukan tokoh utama melainkan hanya figuran saja. Bagaimana ini bisa terjadi?!

"Pricilla tenanglah, awalnya aku juga tidak percaya hal ini. Tetua mengatakan ini baru terjadi dan hal ini ada di buku peninggalan sejarah peri. Jika mau kita bisa pergi nanti ke kastilnya" Zephan menggenggam tangan Pricilla.

"Mau kamu peri ataupun bukan aku akan tetap mencintaimu, jadi jangan khawatirkan apapun itu~" Sambungnya lagi, membuat Pricilla tenang. Namun di sisi lain Pricilla tetap kepikiran dengan sosok lelaki di mimpinya itu. Entah mengapa ia mendapatkan firasat buruk tentang ini.

____________________

Zephan meraih tangan Pricilla begitu mereka turun dari kereta. Kali ini Pricilla memakai jubah yang menutupi dirinya. Mereka tiba di kastil yang megah, penjaga mempersilahkan masuk karena tau akan kedatangan mereka. Di pintu masuk nampak seorang pria paruh baya yang tersenyum menyambut kedatangan mereka. Pricilla dan Zephan membungkuk hormat.

"Selamat datang di tempat tinggal ku yang sederhana" Pricilla agak heran, dia tak tau dimana letak kesederhanaan itu di bangunan ini.

Tetua memimpin mereka untuk masuk ke dalam, Pricilla tak pernah melepaskan pegangan tangannya dari lengan Zephan. Ia melihat sekeliling, nampak nuansa klasik tapi ini sangat menyenangkan. Rasanya Pricilla betah lama-lama di sini. Langkah Tetua berhenti di sebuah lukisan besar yang sebelumnya Zephan lihat. Pricilla membulatkan matanya tak percaya melihat lukisan itu.

"Terlalu cepat mengatasi tidak mungkin, bahwa kau adalah reinkarnasi dari beliau. Pricilla Angel Seyla" Tak salah lagi itu adalah Ratu Peri yang dikatakan oleh Zephan sebelumnya. Butuh waktu lama untuk mencerna hal ini, hingga akhirnya mereka tiba di ruangan khusus dimana banyak buku tua di sana.

Tetua mempersilahkan mereka duduk di kursi, Zephan terus menggenggam tangan Pricilla seakan ia takut jika ia melepaskannya, gadis itu akan menghilang. Pricilla terdiam seribu bahasa. Rasanya dia ingin pulang sekarang, ia terlalu takut untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

"Tak apa Istriku, aku ada disini untukmu" Zephan mencium tangan Pricilla yang gemetar, dan itu selalu mampu membuat Pricilla kembali tenang.

"Aku tidak ingin berlama-lama, aku tau kau pasti sangat kebingungan. Itu mungkin karena ingatan masa lalumu belum masuk sepenuhnya." Ucap Tetua.

"Tolong, jelaskan semuanya pada saya..." Lirih Pricilla, lalu membuka penutup kepalanya.

"Granet, itu sebenarnya bukanlah keturunan peri. Mereka hanya diberikan anugerah kekuatan peri, maka dari itu keluarga Granet memiliki rambut perak. Sebenarnya rambut peri itu putih sama seperti rambutmu" Pricilla melirik rambutnya. Ia baru tau akan hal ini.

"Peri tidak bisa memiliki keturunan"

"Eh?!" Kejut Pricilla, dia panik. Katanya dia reinkarnasi peri, apa dia juga tidak bisa punya keturunan.

"Ah~ tenang saja kamu kau bisa memiliki keturunan karena memang kau awalnya adalah manusia" Zephan dan Pricilla menghela nafas lega secara bersamaan.

"Kalian melihat lukisan tadi, beliau sebenarnya juga bukan hanya Ratu Peri tapi juga Kaisar pertama" Fakta mengejutkan itu membuat mulut Pricilla menganga tak percaya. Tentu saja tak ada yang pernah mengetahui ini kecuali penjaga kastil ini.

"Kalian pasti tau mahkota ratu pertama? Itu sebenarnya milik beliau. Tapi pihak kekaisaran menutup rapat masalah itu, aku juga kurang mengerti itu juga tertulis di wasiatnya. Granet adalah orang kepercayaan beliau saat itu maka dari itu keluarganya mendapatkan anugerah turun temurun. Keluarga kekaisaran sekarang juga salah satu keluarga yang beliau percayai untuk menggantikan tahtanya. Oleh sebab itu Peri sangat diagungkan di sini"

"Mengapa beliau menjadi Kaisar? Dunia manusia bukanlah lingkungannya" Tanya Pricilla, ini pertanyaan yang terus mengganjal di pikirannya.

"Ah~ tunggulah. Jawabannya akan datang padamu sendiri. Aku hanya pernah membaca bukunya bahwa beliau menjanjikan akan bereinkarnasi ke keturunan Granet yang menjadikan beliau sempurna menjadi manusia dan peri"  Jelas Tetua lagi, Pricilla sudah diberitahu oleh Zephan bahwa ketua mengetahui identitas dirinya. Dia hanya bisa terdiam lagi, semakin ia mencoba untuk mencari tau rasanya semakin pikirannya terganggu. Seperti ada sesuatu yang merantai dirinya.

"Jadi, apa yang akan terjadi pada istri saya nanti?" Kali ini Zephan membuka suara.

"Tidak ada dua keturunan peri dalam satu waktu. Tapi entahlah yang namanya keajaiban. Setelah ritual Lady Lyli dilakukan kita baru akan melihat dan kebenaran akan nampak. Gadis itu tampaknya bukanlah keturunan Granet, tapi entah mengapa dia bisa memiliki rambut berwarna perak. Apakah kau tau sesuatu?" Tetua melirik Pricilla.

"Setau saya ayah membawa pulangnya ke rumah setelah ibu meninggal. Dia mengatakan itu anaknya bersama wanita lain yang dia bawa juga ke rumah" Suara Pricilla bergetar nampak dia masih merasakan kesedihan karena hal itu. Zephan mengusap tangannya mencoba menenangkan lagi emosi istrinya yang tidak stabil.

"Eum, seperti yang sudah ku katakan saja. Kita akan melihat setelah ritual. Publik akan tau yang sebenarnya juga saat itu, dan kau pasti akan mendapatkan hak mu kembali sebagai keturunan Granet seharusnya" Tetua tersenyum lembut pada Pricilla seakan tau bagaimana penderitaan yang dia alami selama ini.

"Terima kasih, Tetua"

_______________________

PRANG!

"Lyli apa yang kau lakukan?!" Teriak Duchess panik, melihat Putrinya melempar vas bunga ke lantai. Nampak Lyli sedang sangat marah sekarang. Ia tak lagi menjadi orang yang sabar dan baik hati.

"Mereka! Mereka mencemooh ku ibu!" Teriaknya frustasi, Duchess langsung memeluk erat tubuh Lyli.

"Apa yang sebenarnya terjadi nak?" Lyli lalu mengatakan bahwa saat tadi datang ke pertemuan para Lady, mereka menatap dirinya dengan tatapan tak suka. Dan mereka mengatakannya bahwa dia sudah menipu mereka semua. Lyli yang dulunya dipuji dan disanjung kini mendapatkan tatapan tak mengenakan. Itu membuatnya takut sekaligus sakit hati.

"Padahal hanya kesalahan dalam ritual, aku tetaplah keturunan peri. Mengapa mereka merendahkan ku begitu?" Air mata Lyli mengalir.

"Tenanglah Lyli, saat kekuatan mu telah bangkit nanti kita akan memberikan mereka pelajaran setimpal. Kau adalah peri terbaik kami" ucap Duchess memeluk erat anaknya.

To Be Continued

Happy 8k guys!
Uhuy gimana nih Double Upnya puas kah?
Terima kasih tetap stay nunggu cerita ini
Jangan lupa follow ig aku buat dapatin spoiler dan update terbaru
Jan lupa follow, vote and komen
Byebye :*

Male Lead Itu MilikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang