Chapter 41

3.6K 299 9
                                    

Video cinematic cerita ini udah ada di tiktok ku Ryuna scroll di akhir chapter!

Langkah David terburu-buru saat pelayan mengabari bahwa Pricilla dan Zephan sudah tiba di istana. Begitu dia membuka pintu aula utama. Mata merahnya menyala melihat mereka berdua sedang menghadap Kaisar dengan penuh hormat.

Nafasnya memburu dan jantungnya berdetak kencang saat melihat Pricilla dengan balutan gaun hijau cerah dan rambut putihnya tergerai dihiasi hiasan rambut berwarna keemasan seperti warna matanya.

"Peri, tidak, Malaikat..." Dia bergumam lalu menghampiri mereka. Dan tentu saja dia langsung mendapatkan tatapan kematian dari Zephan.

"Selamat datang di istana, Peri Agung" David berjalan ke arah Pricilla dan hendak meraih tangannya untuk dicium sesuai tata krama namun Zephan dengan cepat menghalangi, dengan berdiri di depan Pricilla.

"Astaga, jarang sekali melihat Putra Mahkota menyambut kedatangan tamu istana" sindir Zephan dengan tujuan menghalangi David dekat dengan Istrinya.

"Ah, kurasa tak ada orang di kekaisaran yang tidak meluangkan waktu mereka untuk menemui peri yang agung" David tersenyum paksa lalu mengalihkan pandangan kepada Kaisar.

Pricilla dapat melihat Zephan mengepalkan tangannya, dia dengan cepat menyentuhnya agar lelaki itu tenang. Mereka baru saja masuk dan menyapa Kaisar, lalu David muncul membuat Zephan mencoba menekan emosinya yang meluap-luap bagaikan lava di gunung berapi.

"Saya sangat terhormat bertemu dengan Anda, Peri Agung. Anda merupakan reinkarnasi peri sekaligus Kaisar pertama yang membentuk Kekaisaran ini. Jadi, maukah anda melakukan upacara penobatan anda?" Kaisar turun dari singgasana dan menghampiri mereka berdua. Zephan langsung memasang wajah tak suka.

"Penobatan? Istriku bukan keluarga kekaisaran, dia tak butuh penobatan atau penghormatan segala macam itu~" Sahut Zephan tanpa filter. Pricilla ternganga melihat suaminya tak menghormati Kaisar, namun sepertinya itu sudah jadi hal biasa. Benar, bahkan Kaisar hanya tersenyum.

"Aku sudah berbicara dengan Tetua, beliau mengatakan untuk melakukan penobatan untuk mengangkat kembali kedudukan Peri Agung" jelas Kaisar dengan penuh kesopanan.

"Tapi dia istriku saat ini. Dia bukan peri kalian!" Nada Zephan mulai tinggi dan Pricilla mulai panik.

"Suamiku, jika Tetua mengatakan itu, sebaiknya kita lakukan saja~ ingat, Tetua yang menyelamatkan ku dan dia tau apa yang baik untuk ku" Pricilla memeluk lengan Zephan, dia mencoba berbicara selembut mungkin hingga akhirnya ketegangannya hilang.

"Baiklah. Aku akan mengawasinya. Ini karena istriku yang meminta bukan karena perintah mu" Tekan Zephan dengan mata merah tajamnya.

Kaisar dan Pricilla bernafas lega, sedangkan David hanya menyeringai. Matanya tak pernah lepas dari sosok Pricilla, setiap gerakannya membuat jantungnya berdetak kencang. Lalu Kaisar menyuruh Zephan untuk berbicara berdua dengannya karena ingin membahas sesuatu yang penting.

Awalnya Zephan menolak karena tak ingin Pricilla lepas dari pandangannya. Pricilla mengatakan dia baik-baik saja, ada Jorge yang menjaganya dan dia juga ingin mengunjungi satu tempat di sini. Zephan lagi-lagi mengalah demi istrinya.

Pricilla lalu keluar dari sana, dan mulai menyusuri koridor diikuti Jorge lalu ada David di sampingnya. Dia sangat menjaga jarak darinya, Zephan juga sudah memperingatkan David tadi. David terpaksa berjanji, jika tidak istana akan hancur oleh Zephan.

"Jadi, Anda ingin ke White Castle? Seperti dalam buku legenda itu. Tapi saya tak pernah bisa melihatnya, atau mungkin saya salah" Tanya David yang terus berjalan menuntun Pricilla sesuai dengan permintaannya.

Male Lead Itu MilikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang