10. JADWAL

2.3K 71 0
                                    

"Elin sama Karin enggak ke sekolah?" Tanya Lyana baru menyadari pakaian dari mereka berdua
"Gak , mau jagain kamu aja" sahut Karin
"Nanti ketinggalan pelajaran gimana?" Kata Lyana khawatir sekarang saja dia khawatir ketinggalan pelajaran

"Udah bilang ke ketua kelas kok na, nanti di kasih tau kalo ada tugas" kata Elin duduk di sofa
"Btw Lyana , orang tua kamu udah tau kamu dirumah sakit belum?" Tanya Karin
Lyana terdiam.

Memang ini bukan rumah sakit tempat Bundanya di rawat tapi bagaimana Bundanya sendirian di sana pasti akan mencarinya dan menanyakan kemana saja dia?
Lyana memikirkan nya saja sudah pusing.

"Mereka belum tau, besok aja aku kasih taunya" jawab Lyana
"Kenapa besok? Sekarang aja na" Elin heran dengan perkataan Lyana
"Mereka sibuk."
"Se sibuk sibuknya harus bisa menyempatkan untuk dirimu" kata Elin

Lyana menunduk apakah dia harus jujur tentang keadaan hidupnya?
"Aku cuman tinggal sama Bunda"
"Dan beliau sakit , aku takut Bunda khawatir terus enggak fokus sama kesehatannya"
Karin dan Elin menyembunyikan wajah keterkejutan mereka.

Ya, hari itu Lyana menceritakan tentang kehidupannya setiap harinya tanpa sadar karena entah lah dia juga tidak tau akan dirinya ini padahal dia sebisa mungkin untuk tidak terbuka kepada orang lain.

"Lyana , makan dulu gih" Karin menyodorkan sepiring nasi ke Lyana dan di terima sang empu dengan senang hati
"Lusa kamu udah boleh pulang" Elin
"Kamu tinggal di kost kosannya Mama aku aja ya na? Ada satu kamar kosong disana" Kata Karin

"Gak usah bayar , gratis ini My mother doesn't mind" sela Karin cepat
"Really?"
"Yap"
"Nanti kita anterin, disana ada anak kost lain tenang aja baik semua kok kalo ada yang jahatin kamu lapor aku aja" Karin tersenyum senang.

"Yang , aku kok gak pernah lihat Lyana lagi sih? Biasanya selalu ngintilin kamu" tanya Varen heran
"Kaki nya retak"
"Ha?! Beneran yang?"
"Beneran sayang ku , mau aku anterin kesana? Soalnya lusa dia udah boleh pulang" tawar Kak Kelly
Varen mengangguk.

"Hai Lyana"
Lyana menoleh ke arah pintu ruang inapnya lalu tersenyum , memang Lyana murah seyum banget.
"Istirahat aja kamu Lyana udah ngerjain tugas aja nih anak , aduh" omel Kak Kelly gemes

"Enggak mau biar pas aku udah bisa masuk sekolah langsung aku kumpulkan" kekeh Lyana lalu kembali mengerjakan pr tersebut
Varen menatap Lyana dengan raut yang tak bisa diartikan sama sekali
"Heh, kagetnya biasa aja udah" tegur Kak Kelly

"Kaget tau aku yang , Lyana aja anak kalem masa bisa kayak gini" Varen menatap curiga ke Lyana
"Ya namanya kepeleset gimana sih? Kan kita juga gak tau kalo ada musibah" kata Kak Kelly
"Terus nanti kamu mau tidur dimana?" Tanya Kak Kelly ke Lyana

"Aku disuruh Karin tidur di kost kosannya Mamanya"
"Oh bagus deh aman , soal Bunda kamu besok aku bakal kasih tau kalo kamu lagi sibuk sama tugas"
"Makasih Kak Kelly"
"You're welcome"
"Kita kayak orang tua aja yang lagi jagain anak sakit" celetuk Varen

"Simulasi menjadi orang tua , karena simulasi udah tinggal anaknya aja" kata Varen dengan wajah tengil
Kak Kelly mencubit pinggang Varen
"A - ampun ampun"
Tapi Kak Kelly enggan mendengarkan Rengekan sang pacar
"Sttt sayang berhenti aww itu Lyana tidur njing" kata Varen

Kak Kelly menoleh ke bangsal Lyana dan benar saja anak itu tertidur dengan posisi kurang nyaman dipandang , Kak Kelly berdehem sebentar lalu mendekati Lyana dan memperbaiki posisi tidurnya tak lupa juga membereskan buku buku milik Lyana
"Good night".

Skip Time , Lusa pu tiba Lyana dibantu Karin , Elin serta Mama Karin untuk ke kost sekalian dan pembayaran rumah sakit sudah ditanggung oleh Elin sesuai dengan perkataannya
"Maaf ya ngerepotin kalian sama Tante juga" kata Lyana kesekian kalinya

"Gak apa apa nak Tante sama sekali tidak keberatan lagian Karin udah cerita kok jadi aman" kata Mama Karin
"Kamu pakek kursi roda dulu ya?" Kata Elin
Lyana mengangguk dan dibantu Mama Angelin (Mama Karin) untuk dipindahkan ke Kursi roda.

"Kamar kamu Tante tempatkan sedikit pojok gak apa apa kan?" Kata Angelin seraya memutar kunci kamar
"Enggak apa apa kok Tante yang penting nyaman"
Mereka masuk ke dalam kamar kost baru Lyana.

Lyana berdecak kagum dengan suasana kamar yang nyaman
"Jadi pengen tidur disini" kata Karin terpesona dengan kost kosan milik ibunya
"Bikin kamar kost harus yang nyaman terus agak besar dikit ruangnya biar gak sumpek" Mama Angelin
"Tapi Tante ini termasuk nya bersih banget loh" Elin

"Yaudah sisa 2 kamar kosong di lantai  3 sama lantai 2 ambil aja" kata Mama Angelin
"Waduh langsung to the points" kata Karin
"Udah udah biar Lyana istirahat dulu."

Kost milik ibunya Karin ini di bagi menjadi 6 bangunan dan 6 bangunan tersebut bersebelahan semua , setiap bangunan ada namanya sendiri
Bangunan 1 , Ads A1
Bangunan 2 , Ada B2
Bangunan 3 , Ada C3 dan seterusnya
Sewa 1 bulan 300 ribu saja jika ambil per Minggu 110 , jika ambil perhari 50 ribu , murah atau mahal?
Bukan hanya kost putri saja tapi kost Putra juga ada lokasinya lumayan jauh dari kost putri.

Sudah ada satpam yang menjaga di depan juga depan kost yang luas , parkir motor maupun mobil tersedia dan sudah ada orang yang bersih bersih kost setiap hari di jam tertentu.
Kamar mandi ada di dalam kamar lalu setiap bangunan kost ada 4 lantai.

♠️💫♠️

2 bulan kemudian....

Hari ini jadwal Lyana kontrol untuk memeriksa kondisi Kakinya bersama kedua temannya.
"Ini gips nya sudah boleh dibuka , seperti nya anda melakukan nasihat saya tentang memakan makanan yang saya sebutkan tempo bulan lalu" kata Dokter itu yang ber name Tag Heli.

"Iya dok saya paksa" kata Elin Santai
Dokter Heli hanya terkekeh lalu melepaskan gips tersebut
"Anda bisa berjalan tapi tetap dibantu atau bisa istirahat lagi " kata Dokter Heli

"Mending istirahat kan dok? Biar sembuh maksimal?" Karin mengode dokter Heli untuk menyetujui ucapannya dengan mengedipkan sebelah matanya dengan brutal
"I-iya betul apa yang dikatakan oleh Teman anda" heli tersenyum terpaksa

"Okey udah denger kan apa yang dibilang sama Dokternya, jadi kamu gak boleh sekolah dulu" kata Karin
Lyana tampak berpikir
"Aku masuk 2x seminggu gimana? Itung itung absen aja selama 2 bulan enggak sekolah" kata Lyana berharap

"Boleh tapi diem aja dikelas" kata Elin
Dokter Heli juga menyarankan untuk tetap mengonsumsi makanan yang sebelumnya yang telah dikonsumsi juga.
"Baik dokter terima kasih".

Keesokan harinya Lyana berangkat sekolah bersama kedua temannya yang ngekost disitu juga siapa lagi kalau bukan Karin dan Elin.
"Jalannya pelan pelan aja" kata Karin menjaga dari belakang
Lyana memegangi tangan Elin dan sampai ke mobil milik Karin.

"Gak apa-apa naik aja" Kata Karin kepada Lyana yang seperti sedikit kurang nyaman.

Sampai di kelas semua anak anak diam memerhatikan Lyana yang duduk dibangkunya
"Matanya gak usah gitu" Elin menatap  balik anak² kelas
Semua langsung mengalihkan pandangannya karena mata tajam Elin menghunus mereka.

💫TBC💫
VOTE DAN KOMEN JANGAN LUPA
BIAR CEPAT UPDATE
SEE YOU NEXT CHAPTER ALL

💫TBC💫VOTE DAN KOMEN JANGAN LUPABIAR CEPAT UPDATESEE YOU NEXT CHAPTER ALL

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kamar kost Lyana ☝🏻

Aku sedikit mempercepat pemulihan kaki Lyana karena gak tega melihat tampang polosnya kesakitan terus matanya Boba nya kek... lucu aja gitu.
See you
Vote dan komen

ALXERO Where stories live. Discover now