42. FACTS REVEALED?

978 30 0
                                    

"loh kok jemputan mu kok ganti?" Kata Karin heran
"Cowoknya Rin yang jemput kan Varen sibuk." Sahut Elin
"Bukan Alxero yang jemput aku."
Jawab Lyana

"Terus siapa?"
"Lery!"

Lery membuka kaca helm nya dan menyengir tampan
"Oalah konco e to." Elin
"Yaudah aku pulang duluan ya Karin Elin, see you next time."

"Lery enggak mau mampir dulu?" Tanya Lyana menunjuk apartemen yang tinggi
"Lain kali aja deh na." Jawab Lery
"Beneran? Main game aja sama aku!"

Lery menimang tawaran Lyana dan mengangguk setuju, sama seperti sebelumnya mereka ke lantai 13 dulu, ruang game dengan kamar mereka terpisah
"Aku ke ruang game dulu ya."

"Anjayy, Alxero punya PS juga gue kira cuman punya pistol." Lery takjub dengan ruang game yang tertata rapi juga banyak koleksi berbagai game disana
"Gila bagusan ini dari pada di rumah gue anjir."

"Dih, gue tau ini pasti akal akalnya Alxero di setting biar Lo menang terus!" Lery menaruh stik dengan kasar

Sudah keempat kalinya Lery kalah telak dengan Lyana padahal game yang mereka mainkan Lery termasuk pro
"Enggak siapa yang bilang? Aku kan pro player." Kata Lyana bangga

"Pasti kalo main Alxero ngalah dia emang udah Bucin bangettt Keknya." Gumam Lery kesal
"Yaudah Aku mau tidur dulu ya Lery, kalo mau main game lagi disini main aja aku ngantuk bangettt."

Dengan santainya Lyana berjalan keluar dari ruangan Game begitu saja
"Kek nya bener deh calon nya Alxero ini."

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Alxero kepada Lery yang sedari tadi menggerutu
"A-ah a-anu tadi habis nganterin Lyana pulang terus mampir hehe."

Alxero duduk di sebelah Lery lalu menatap lurus ke arah tv yang masih menyala
"Bagaimana? Ada pergerakan apa sejauh ini?" Tanya Alxero serius

Lery yang awalnya fokus bermain game langsung meletakkan nya dan ikut serius perihal ini
"Aku rasa Ayah Milly tidak seperti apa yang kita bayangkan Alxero, sepertinya dia tidak bergerak sendiri dalam rencananya."

"Apa kau sudah menemukannya? Siapa yang ikut dalam rencana itu?" Tanya Alxero
"Belum. Aku akan mencari secepatnya tapi aku juga tidak bisa menjanjikannya tepat waktu."

"Aku tau kau seorang pangeran, keluarga mu keluarga Kerajaan maksud ku keturunan begitu juga adikmu." Ucap Alxero

"Benar, hanya kalian yang tau aku seorang keturunan keluarga kerjaan yang lumayan terkenal, walaupun awalnya ibu ku tidak terima jika berteman dengan seorang mafia serta ikut menjadi anggota geng motor."
"Aku tau juga punya tanggung jawab itu Alxero rasanya ingin aku lepaskan dan menjadi orang biasa saja." Lery berdecih mengingat bagaimana jahatnya sepupunya ingin merebut tahta miliknya

"Walaupun kau bukan pewaris sesungguhnya tapi di pihak ayah mu kau menjadi pewaris utama itu." Tutur Alxero
"Kau tau kan? Ayah ku juga mempunyai nenek seorang anak mafia yang menjadikan ayahku juga berani." Lery

Pertengkaran antara sepupunya dari pihak ibu membuat ikatan persaudaraan mereka sedikit renggang karena sepupunya lah yang bersi keras ingin menjadi pewaris utama, jika di pihak ayah nya lah Lery bisa menentukan apapun itu karena pewaris utama dibebaskan ingin melakukan apapun sekalipun tidak menjadi pewaris

"Aku tidak tau menau tentang sistem kerajaan jadi lupakan saja."

"Ya kau taunya sistem menghancurkan musuh mu itu."

"Of course, sampai kapanpun yang berurusan dengan ku nyawa serta kehidupannya tak akan pernah tenang."
Lery bergidik ngeri melihatnya

"Bagaimana dengan ketiga wanita yang kau bilang waktu itu?" Tanya Lery
"Mereka.... Masih dalam pantauan salah satu anak buah Zavier." Jawab Alxero

"Kenapa kau tidak turun tangan langsung mengatasinya? Mereka satu kampus dengan Lyana." Kata Lery
"Aku tau, juga alasan mengapa Varen aku suruh ikut serta menjadi anak kuliaha." Jawab Alxero

"Musuh sudah bermunculan Alxero, sebentar lagi masalah satu persatu akan datang jadi jaga milikku juga jangan ada salah paham di antara kalian lagi." Lery
"I know, kau selalu tau hal tentang apa yang terjadi."

"Ya, kerena aku seorang Roosevelt."
Mereka menyeringai seram.

💫♠️💫

"Dasar bodoh kau."

Viola tersentak ketika pintu kamarnya di buka kasar pelakunya adalah ayahnya sendiri, Tuan Rai.

"Papa Kenapa?" Tanya Viola

"Kau bodoh sekali!" Tuan Rai menunjuk Viola
"Aku?"
"Kenapa kau seperti orang cacat Ha?! Seperti orang penyakitan saja, menyusahkan sekali."

"Andai saja kau sempurna seperti apa kemauan ku!? Coba saja kau tidak menjadi anak ku! Kenapa kau yang harus tepilih saat berasa dalam rahim Istriku!"

Air mata Viola luruh, semenjak dirinya sudah boleh dipulangkan Papanya selalu berbicara seperti itu yang membuatnya sakit hati
"Papa aku anakmu! Aku yang dikirim oleh tuhan untuk Papa!" Jawab Viola

"Aku tidak bilang bahwa aku ingin anak sepertimu! Anakku sempurna Bahkan pasti sekarang dia sedang belajar mengerjakan tugas! Seharusnya dia sekarang tidak sakit sakitan seperti ini!" Teriak Tuan Rai

"Papa kenapa? Aku masih sakit, aku juga sedang mengerjakan tugas dari kampus!" Kata Viola
"Aku sudah muak dengan semua tuntutan mu tidak masuk akal mu itu! Aku muak! Orang tua mana yang menyuruh anaknya belajar hingga jam 4 pagi?! Dari jam 7 malam hingga jam 4 pagi?! Lalu di sekolah kau menyuruhku untuk ikut les? Masih les sekolah belum di luar sekolah yang aku harus pulang jam 8 lalu lanjut belajar hingga jam 4?! Aku MUAK!!"

PLAKK

"TUTUP MULUT KOTOR MU SIALAN!"
"HENTIKAN RAI!"

Ibu Viola datang menghentikan pertengkaran itu lalu memeluk anaknya sedangkan Tuan Rai pergi begitu saja

"Jangan dengarkan apa kata Papa mu sayang, kau adalah kau dan dirimu adalah dirimu."

.


.


.


"Gue suka ini."

Kedua kalinya Lyana di bully, Lyana awalnya ingin ke perpustakaan yang memang lorong menuju ke sana sepi karena jarang di lewati saja kecuali anak anak bolos memang banyak

Tapi dipertengahan jalan dia di hadang oleh ketiga gadis dan menyeretnya di belakang sekolah lalu dirinya di siram air got dan di guyur lagi dengan tepung dua bungkus

"Lo kan yang Deket sama Alxero?" Tanya Salah satu gadis disana

Jangan heran mereka tau nama asli Alxero karena mereka mencari tau data privasi milik Alxero yang mustahil bagi orang lain membukanya Bahkan sekarang lebih di perketat

"Ingat kau disini hanya Mahasiswi baru juga pasti beasiswa kan? Gak Jaman beasiswa di kampus elit dan mahal disini, rata rata disini hanya orang berkasta tinggi yang bisa berkuliah disini. Tapi kok Lo yang notabenenya anak miskin kok bisa?"

"Kampus kita jadi tercemar deh."
"Pov dia ada diantara para putri kerajaan sedangkan dia pembantu nya."

"Calra apa yang selanjutnya kita lakukan kepada dia?" Tanya Hana

"Suruh anak buah Papa Lo buat perkosa dia aja beres kan?"

💫TBC💫
VOTE DAN KOMEN JANGAN LUPA
BIAR CEPET UPDATE
SEE YOU NEXT CHAPTER ALL.

Yeu Lyana gak capek apa ya dibully teross? Tapi lihat aja karma nya.

Vote dan komen
Follow me on wattpad
Terima kasih sudah mampir 💗

ALXERO Where stories live. Discover now