11. KEPELESET

2.2K 69 2
                                    

BRAKK

"Ngilang kemana aja Lo? Gak asik mainan kita ngilang gitu aja" kata Viola
"Gue denger ya nih dia masuk rumah sakit gara gara kaki dia retak" kata Shera dengan nada menjengkelkan
"Oh Really? Hajar aja gak sih Mil?" Kata Viola melirik Milly yang memang selalu bersikap dingin ke siapapun.

"Terserah, hibur gue aja intinya sekarang" kalimat itu sudah seperti trauma bagi Lyana karena apa? Yang berarti dia akan dihajar oleh 3 pembully itu tanpa ampun Samapi peminta ini menghentikannya.

"A-aku lagi s-sibuk" Lyana hendak berdiri untuk kabur tapi Shera langsung menarik seragamnya hingga dia terduduk kembali ke bangkunya
"Yaaa , Lo berani banget pergi begitu aja?" Geram Shera
"Bawa di ke tempat biasa gue juga bakal ikut turun tangan" kata Milly dengan wajah angkuhnya

Viola hendak menarik pergelangan tangan Lyana tapi sebuah seruan mereka dapatkan
"YAAA, BERANI KALIAN SERET LYANA GUE HAJAR BALIK KALIAN" teriak Elin sambil menunjuk mereka bertiga

Milly tertawa remeh
"Memangnya Lo bisa apa? Orang lemah kayak Lo gak usah belain dia atau gue bisa minta tolong ke bokap gue ngeluarin Lo sekarang juga!" Ancam Milly
"Gue gak takut sama sekali, modal pakek jabatan orang tua belagu Lo pakek harga diri Lo sendiri dong, sini maju" balas Elin

Tatapan Milly berubah tajam dan dingin seketika dia merasa tersinggung
"Gue bukan jalang ya!" Teriak Milly kesal
"Dih gak ngatain jalang kok kita tapi Lebih tepatnya Lonte iri hati" Kata Karin
"Gue gak ada masalah sama Lo ya" bentak Milly ke Karin

"2 jam berapa juta?" Tanya Elin memanasi Milly
"Apa apaan ini ribut ribut" kata Ketua kelas Lyana
"Mereka mau seret orang yang mereka sendiri buat orang itu sakit" kata Elin
Ketua kelas yang bernama Zay , dia yang menolong Lyana saat tas milik Lyana basah.

"Keluar, kalian gak ada hak buat seret dia paksa kalian ganggu jam istirahat siswa siswi disini" kata Zay dingin
"Gue tonjok muka Lo" kata Viola kesal merasa mereka bertiga sekarang terpojok

"Lu cewek gue cowok, tinggal pilih aja mau dihajar sama Elin Karin yang sama sama cewek kekuatan Kalian setara atau gue yang cowok kekuatannya lebih kuat dari lo?"
Milly yang mood nya dari awal kesel jadi tambah kesel dan gak mood sama sekali dia langsung pergi dan nabrakin bahunya kepada Karin begitu aja.

"Lo kerja?" Tanya Karin ke Lyana
"Iya"
Sekarang waktunya pulang sekolah
"Kaki kamu ma--"
"Aku bagian kasir kok Karin dan itu duduk , kak Kelly juga yang suruh" sela Lyana cepat
"Yaudah aku anterin terus pulangnya aku jemput, tidak ada penolakan".

"Lyana, ini makan dulu sebelum pulang" Kak Kelly menaruh sebungkus makanan didepan Lyana
"Lho Kakak gimana? Ini kan pakai uang kakak jadi punya kakak dong" kata Lyana
"No, ambil aja Kakak kenyang makan burger tadi disana" sahut Kak Kelly

"Itu aja kak? Nanti kalo gak makan nasi perutnya perih, gimana?"
Kak Kelly terkekeh dengan ucapan Lyana yang seperti sudah dewasa saja padahal di mata kak Kelly dia seperti anak 3 tahun:(

"Kita makan bareng bareng aja, porsi segini aku kebanyakan itung-itung reward buat kita udah bekerja keras hari ini" Tutur Lyana dengan senyuman manis miliknya yang tak pernah ketinggalan

"Baiklah".


"Kaki mu gak sakit kan? Kalo sakit kita kerumah sakit sekarang" Karin
"Enggak kok baik baik aja cuman ya gitu jangan berdiri lama lama" jawab Lyana
"Hu'um habis ini istirahat atau nyemil apa gitu aku sama Elin tadi beliin Kamu yogurt sama Snack biar cepet pulih luka kamu"
"Haduh aku selalu aja ngerepotin kalian" melas Lyana
"Gak sama sekali".

♠️💫♠️

Seharusnya hari ini Lyana tidak sekolah tapi anaknya ngotot pengen ke sekolah tapi sama Elin dan Karin langsung ngunciin Lyana dari luar
"Udah istirahat aja , awas kabur" peringat Elin
"Tugas aku tolong kumpulkan" mohon Lyana
Karin dan Elin langsung mengambil tugas milik Lyana dan menguncinya kembali.

Lyana bersusah payah membuka pintu kamarnya yang dikunci dari luar tapi percuma sudah 2 jam lebih dia mencobanya selalu gagal.
"Makan aja kali ya? Tidur aja deh."

"Varen pinjam handphone kamu sebentar" kata Alxero dan Varen menyerahkan handphone miliknya
"Telpon Pacar kamu" perintah Alxero
Varen menurut dan menelepon Kak Kelly lalu dijawab 3 menit kemudian.

"Halo"
"Ada apa? Aku masih di universitas ini"

"Alxero mau ngomong"

"Halo kak Kelly nanti tolong bilang ke Lyana buat ke basecamp, aku mau ajak dia jalan jalan bisa atau tidak?."

Kak Kelly diseberang sana terdiam seketika bingung ingin menjawab apa dia memang hanya memberi tau Varen saja jika Lyana mengalami retak tulang pada bagian kakinya, bahkan Kak Kelly melarang Varen untuk menyebar luaskan hal itu.

"Halo?"

"Oh iya Alxero kayaknya Lyana sibuk deh , anaknya agak ambisi sama nilai jadi ya Taulah bagaimana anak ambis itu"

"Kira kira kapan aku bisa ketemu dia?"

"Aku juga tak tau, aku akan ngabarin kamu lagi kalo dia udah gak terlalu sibuk".

Telepon dimatikan Alxero melempar handphone milik Varen begitu saja dan sang empu meringis.
Hp mahal bro;)
"Kapan kita ujian kelulusan?" Tanya Alxero yang duduk di sofa Single
"3 hari lagi dan ujian berjalan selama kurang lebih 7 hari , mungkin?" Jelas Varen

"Lo kan anak pemilik sekolah Alxero ngapain nanya ke temen Lo" kata Gavin
A

lxero melirik Gavin
"Papa Ku main rahasia rahasiaan" jawab Alxero dingin
"Om Zavier lawak juga ya ternyata" Imbuh Lery
"Lanjutkan rapat."

Lyana mengigit bibir nya dia tadi tak sengaja terpeleset di kamar mandi dan rasanya kek mau terbang ke surga
"LYANA" teriak Karin langsung membantu Lyana berdiri dan mendudukkannya di kasur
"Kok bisa ngesot gimana ceritanya?" Tanya Karin

"Aku kepeleset" cicit Lyana masih menahan sakit
"Astaga, woi Elin ke rumah sakit sekarang hubungi Dokter Heli" kata Karin tanpa basa basi
Elin yang baru masuk kamar Lyana loading bentar dan langsung menjalankan perintah Karin tadi.

"Jadi merah gini" Dokter Heli mengelus kulit Lyana yang terdapat luka tulang retak disana
"Lain kali minta bantuan dulu ya buat aktivitas karena masih perlu dipantau" nasihat Dokter Heli lalu mengoleskan salep dan membalutnya dengan gips

Ya, Lyana kembali di gips lagi karena lumayan parah kakinya itu apalagi tadi terpeleset juga.
"Udah gak apa apa bisa sembuh kok ini , udah saya oleskan salep pereda sakit sama biar cepet sembuh" kata Dokter Heli berusaha menghibur Lyana yang kesakitan dan berhasil.

"Makasih ya dokter Heli udah sabar nanganin aku" Lyana tersenyum senang
"Sama sama demi pasien saya cepat sembuh" katanya ikut tersenyum

"Pstt"
"Kek nya gue naksir dokter Heli deh"
"Manis lagi senyumannya , sial emang jadi cinlok gini".

💫TBC💫
VOTE DAN KOMEN JANGAN LUPA
BIAR CEPAT UPDATE
SEE YOU NEXT CHAPTER ALL

Btw maaf telat update dan lamaaa banget karena sibuk tapi enak kan tripel update?
See you

Vote dan komen

ALXERO Where stories live. Discover now