Mengerti dan Dimengerti

16 2 0
                                    

Mempunyai hubungan emosional dengan sesama manusia itu merepotkan.

Kami harus saling mengerti.

Hingga tanpa sadar, orang-orang berada di tahap ingin selalu dimengerti.

Kadang, saya merasakan seperti itu.

Bahwa tidak ada satu pun yang bisa mengerti diri saya.

Apakah itu yang menyebabkan hubungan yang saya jalani tidak pernah mulus? Entah itu tentang sahabat ataupun keluarga.

Pasangan? Nope.

Saya sering melakukan suatu hal yang berkebalikan dengan keinginan. Itu secara impulsif. Kebanyakan berasal dari dorongan emosi yang ada dalam diri saya saat itu.

Tidak baik memang.

Beberapa berakibat fatal.

Oleh karena itu, dorongan untuk merasa dimengerti kadang muncul. Namun, tidak selamanya orang mempunyai kepekaan yang tinggi kan? Tidak mengherankan jika hubungan kami hancur begitu saja.

Ini sulit.

Tidak semua orang bisa berkata lantang mengenai apa keinginannya. Lalu tiba-tiba menuntut ini itu.

Egois bukan? Iya, saya tau.

Makanya saya bilang kalau hubungan emosional antarmanusia itu merepotkan.

Belasan tahun hidup di bumi tidak menjadikan saya punya sahabat. Saya membatasi mereka untuk selalu berada di jalur 'teman'. Agar kami bisa seenaknya datang dan pergi.

Dengan begitu, saya tidak akan menuntut untuk dimengerti. Mereka pun tidak berkewajiban untuk mengerti dan menuntut dimengerti juga.

Relevansi mengerti dan dimengerti itu tidak ada yang sempurna. Tidak akan pernah ada.

SOAL MENGELUH, SAYA JAGONYAWhere stories live. Discover now