Orang Tua dan Segala Harapannya

14 2 0
                                    

Ada banyak sekali alasan yang menjadikan anak berselisih dengan orang tua.

Ketika orang tua menginginkan yang terbaik—di mata mereka—untuk anaknya, belum tentu juga si anak iya-iya aja.

Ini adalah masalah klise, saya yakin setiap anak sudah dan sedang mengalaminya.

Orang tuanya minta A, tapi si anak kekeuh B.

Nggak apa-apa, malah kalau nggak ada perselisihan kayak gitu yang perlu dipertanyakan.

Setiap orang tua punya harapan untuk anaknya agar hidup bahagia, tentram, damai, dan sukses tentunya. Nah, jalan untuk menunjukannya yang berbeda-beda.

Ada banyak versi, salah satunya versi yang dilakukan orang tuamu.

Saya nggak akan membicarakan siapa yang lebih baik; lebih benar; lebih layak dibela atau didengar. Itu bukan ranah saya. Toh, mencari suatu validasi nggak akan berujung.

Ini soal mengerti dan dimengerti.

Sedekat-dekatnya kita dengan seseorang, termasuk orang tua, mereka tetaplah manusia yang memiliki segudang keegoisan.

Kita adalah manusia.

Maka, bagaimana kita menghadapi dan menekan ego masing-masinglah yang paling penting.

Semua orang punya pendapat "versi terbaik"-nya masing-masing, termasuk anak dan orang tua.

Apa yang orang tua bilang, belum tentu terbaik untuk anaknya dan belum tentu juga berakibat buruk.

Ingat pepatah yang mengatakan, "restu Tuhan ada di tangan orang tua."

Mungkin juga dengan mengikuti kemauan orang tua, itu salah satu rezeki kita yang sudah disiapkan Tuhan. Jadi, orang tua adalah perantaranya.

Kita bisa menggunakan masukkan dari orang tua sebagai pilihan yang perlu dipertimbangkan. Jangan langsung menolak, sebab kita nggak tau ke depannya akan memberikan hasil seperti apa. Hal yang kita anggap baik hari ini, belum tentu akan tetap baik esok hari.

Nah, di sisi lain menjadi orang tua juga bukan untuk ajang jumawa. Mempunyai title "orang tua" bukan berarti pilihannya selalu yang terbaik sehingga harus dituruti oleh anaknya.

Big no!

Jadi, balik lagi. Ini tentang komunikasi dan menekan ego masing-masing.

SOAL MENGELUH, SAYA JAGONYAWhere stories live. Discover now