Foto dan Kenangannya

13 2 0
                                    

Orang-orang sering mengabadikan momen dengan berfoto. Katanya untuk kenang-kenangan.

Bahkan ada yang menyimpan foto yang diambil berpuluh-puluh tahun lalu agar dapat dilihat kembali di masa kini.

Untuk orang yang nggak pandai mengabadikan momen, seperti saya, rasanya sedikit menyesal sih.

Masa-masa SMA contohnya.

Foto-foto yang saya ambil terbilang sedikit. Padahal itu katanya masa yang paling indah ya?

Saya mengalaminya sekarang.

Ketika saya kangen terhadap suatu momen, saya nggak punya bukti keeksistensian momen tersebut di masa lalu. Jadinya, saya selalu minta ke temen. Itu pun kadang nggak pas sama yang saya pengen nostalgiain.

Misalnya saya pengen foto sekolah yang ada sayanya, eh temen saya nggak punya karena saya susah diajak foto. Ya, salah saya juga sih.

Terus waktu ultah temen, saya sering nyari-nyari aib mereka buat diposting, ujung-ujungnya jadi kenangan ya.

Foto memang menjadi penanda akan adanya suatu hal.

Namun, yang lebih penting adalah bagaimana kita memandang hal tersebut berharga.

Foto memang salah satu alternatif untuk mengingatnya.

Namun, dorongan diri untuk ingat momen itu suatu hari nanti malah lebih penting.

Buat apa ada foto kalau kita nggak menganggap itu kenangan berharga?

Foto memang menjadi 'alarm' untuk ingat suatu momen.

Namun, kalau sejatinya momen tersebut berharga kita nggak bakalan butuh pancingan untuk mengingatnya kan?

Karena ada yang namanya hati dan memori.

Jadi, foto memang penting.

Namun, ingatan kita terhadap kenangan yang berbekas lebih penting.

Mari kita sama-sama nikmati setiap momen yang ada.

SOAL MENGELUH, SAYA JAGONYAWhere stories live. Discover now