1

97 7 1
                                    

"Aku Kinara. Kamu siapa?"

"Sarah."

Kinara tersenyum dan menjabat tangan gadis di depannya. "Sarah, teman Kinara. Besok kita ketemu di sini lagi, ya."

Sarah memiringkan kepalanya dan tersenyum sinis. "Teman?"

Kinara tertawa dan menjambak rambut Sarah, teman barunya. Sarah yang tak terima lantas menjambak rambut Kinara dengan tak berperasaan sampai beberapa helainya tercabut di tangannya.

Kinara melepas jambakan itu, begitupula dengan Sarah yang kini kebingungan. "Lucunya, temanku," ucapnya kegirangan. Ia bertepuk tangan antusias dan pergi meninggalkan Sarah dengan hati gembira.

Sudah saatnya minum obat.

Sarah menatap kepergian Kinara dengan berat hati. Andai ... andai ia bisa tinggal lebih lama di tubuh ini. Tubuh Elena yang sedang ia ambil alih.

Sarah terduduk, tubuhnya tiba-tiba lemas hingga ia harus dibantu oleh dua perawat untuk kembali ke ruangannya. "Kinara, Kinara, Kinara." Sarah mengucapkan nama itu berulang kali, ia takut melupakannya.

"Aku baru tahu kalau namamu bukan Sarah. Kenapa kamu berpura-pura di depanku?"

"Karena aku Sarah."

Sarah benar-benar menemui Kinara di tempat yang sama. Taman rumah sakit jiwa di bawah pohon rindang pada sore hari. Gadis itu menatap Kinara kesal, ia kesal bagaimana Kinara mengetahui identitas Elena.

"Kamu Elena."

"Tidak, aku Sarah. Kamu hanya boleh panggil aku Sarah, tidak boleh yang lain."

Kinara tertawa dan duduk bersandar pada pohon, ia menatap ke atas pada dahan-dahan pohon yang daunnya hijau lebat. Pandangannya terganggu sebab Sarah berdiri tiba-tiba di hadapannya. "Apa, sih?!" tanyanya kesal.

"Aku tidak pernah punya teman. Kamu teman pertamaku."

Kinara dibuat tertawa sampai memukul apa pun yang ada di depannya. "Itu karena kamu tidak nyata!" pekiknya.

"Tidak. Pemilik asli tubuh ini juga memang tidak memiliki teman. Jadi aku kesal."

Tawa Kinara luntur beberapa saat namun ia kembali tertawa terpingkal-pingkal. Sarah pikir Kinara menganggap sesuatu yang ia katakan tadi adalah omong kosong, jadi ia sendiri makin kesal sekarang.

"Jadi kamu mengakui bahwa kamu tidak nyata?! Kamu lucu! Lucu sekali sampai perutku sakit!" Kinara tertawa dan menunjuk wajah kesal Sarah yang sangat lucu.

"Kinara, aku pernah membunuh orang. Kamu mau kubuat mati juga detik ini?"

Kinara berhenti tertawa detik itu juga, ia nyaris tersedak.

Welcome To My WorldWhere stories live. Discover now