QUEST 2 HIERATIC DANCE

16 2 2
                                    

"Jika sampai Sang Ratu tahu, kita akan tamat. Aku mau pulang saja." Xas tiba-tiba menghentikan langkahnya. Tubuh mungil bercahaya di balik gaun putih itu sedikit bergetar dan dingin. Seumur hidupnya, belum pernah sekali pun dia melanggar aturan kerajaan Faeryas. "Kau tahu 'kan, Xims, yang kita lakukan ini sangat berbahaya.Terlebih Hieratic Dance berada dalam larangan teratas kerajaan kita. Pasti ada maksud di setiap larangan, bukan? Tidak mungkin dibuat asal saja."

Xims mendatangi Xas dan memegang pundaknya. "Aku tahu, Xas. Aku mengerti dengan ketakutanmu, oh sahabat terkasihku. Namun, Kita sudah membahas semuanya sejak beberapa bulan lalu. Hanya ini satu-satunya cara untuk menemukan ibuku." Dia memandang lekat pada Xas dengan tatapan memelas. "Aku mohon."

Xas menatap satu-satu para sahabat yang lain, mencari dukungan agar mereka mau kembali bersamanya. Namun mereka mengelilingi Xas dan meyakinkannya untuk melanjutkan langkah.

"Kita sudah sepakat untuk membantu Xims. Yakinlah, kekuatan persahabatan akan melindungi kita." Kata-kata Xica membuat Xas luluh dan keenam sahabat itu melanjutkan perjalanan menembus Hutan Larangan.

Tak berapa lama berjalan di antara pohon-pohon berukuran lebih dari tiga pelukan peri, hutan beralih menjadi hamparan bunga-bunga yang bercahaya biru menakjubkan di tengah keremangan malam. Xims melihat peta yang dibawanya dan mulai berlari.

"Teman-teman, di sini!" teriaknya. Dia berhenti di tengah tanah lapang yang hanya ditumbuhi rumput. Dari kejauhan memang tidak Nampak, tetapi saat mereka tiba di tempat Xims berdiri, mereka melihat lingkaran itu, tersusun dari Kristal biru yang berpendar dan berhiaskan jamur-jamur ajaib yang belum pernah mereka kenal sebelumnya. Konon, jamur tersebut hanya mekar beberapa puluh tahun sekali, pun hanya beberapa jam saja. Setelah itu, jamur tersebut akan menghilang menjadi debu.

Xims mendongak menatap bulan yang tergantung di langit dengan anggunnya, memancarkan cahaya kebiruan." Syukurlah kita belum terlambat. Masih ada waktu sebelum bulan menjadi biru sempurna. Kalau tidak, kita harus menunggu lima puluh tahun lagi untuk momen seperti ini."

"Lihatlah, jamur-jamurnya mulai mekar. Kita harus bergegas," Xica menimpali.

Xims mendekati Xas, menggenggam tangannya untuk menghilangkan keraguan yang masih terlihat jelas di wajahnya. "Xas, sekali ini saja, dan aku tidak akan memaksamu lagi."

"Bagaimana jika gagal? Bagaimana jika ada kesalahan? Bagaimana jika kamu berhasil dan kamu tidak bisa kembali?"

"Apa pun hasilnya, yang penting kita sudah mencoba."

"Baiklah, Xims, aku menyayangimu." Xas memeluk Xims, diikuti yang lain. Mereka melepaskan pelukan dan bergandeng tangan memposisikan diri di luar lingkaran kristal.

Xims melantuntan nyanyian yang diajarkan ibunya saat kecil, sebelum ibunya menghilang dan tak pernah kembali. Dari rumor yang dia curi dengar dari para tetua, ibunya telah dengan sengaja melakukan ritual Hieratic Dance yang terlarang. Dia berhasil membuka portal ke dunia manusia sehingga Kerajaan Faeriyas bisa dimasuki para makhluk fana nan terhina tersebut. Ratu Faeris sangat marah dan mengasingkan ibu Xims ke dunia lain. Sejak saat itu, tata cara membuka portal termasuk tempat, nyanyian, dan tarian, menjadi sangat rahasia.

Ratu mengambil pengetahuan peri-peri yang menguasai kemampuan tersebut, memusnahkan perkamen yang memuat tentang segala hal yang berhubungan, dan menjadikan Hieratic Dance larangan utama di kerajaan. Saat ini, hanya Ratu sendiri dan beberapa tetua yang tahu tentang tata cara tarian ajaib tersebut. Kecuali, tentu saja, tanpa sepengetahuan siapa pun, Xims masih memiliki catatan ibunya.

Xims bernyanyi semakin merdu. Nada dan frekuensi mengaliri keenam tubuh bercahaya yang mulai menari. Awalnya mereka masih menari sesuai hafalan yang dicontohkan Xims. Lama-lama tubuh mereka seolah menyatu dengan nyanyian Xims dan bergerak makin gemulai.

Seiring dengan warna bulan yang membiru dan jamur yang mekar sempurna, tubuh mereka tidak lagi digerakkan si pemilik tubuh. Sebaliknya, Hieratic-lah yang menggerakkan tubuh mereka. Keajaiban lain terjadi. Lingkiran di tengah mereka mulai bergemuruh. Tanah berubah sangat terang lalu tanah itu rontok ke bawah, memunculkan sumur cahaya yang menembus dua dunia.

Di bawah bulan biru, Xims menari, melesak ke tengah lingkaran dan lenyap dari pandangan para sahabatnya. Mereka tidak yakin apakah Xims ke atas atau ke bawah, yang pasti dia sedang tidak berada di dunia peri.

Tiba-tiba Xas berhenti menari, terengah-engah, lalu menangis. "Ini sebuah kesalahan! Ini dosa!" Dia berlari tak tentu arah dan menghilang di antara rimbunan pohon Hutan Larangan.

Kepergian Xas membuat cahaya dalam lingkaran lenyap. Xica dan sahabat lain terhenyak, tak percaya. "Xas! Apa yang kau lakukan! Cepat kembali ke sini, Xas!" mereka berteriak kalut. Xica mencoba mengejar Xas, tetapi tenaganya lesap. Dia bersimpuh dan menangis. "Apa yang kau lakukan, Xas. Bagaimana Xims akan kembali, jika kamu pergi. Hieratic Dance tidak bisa dilakukan tanpamu." Xica tersedu-sedu. Teman lain memeluknya dan meratap bersama.

Sementara Xims. Bersamaan dengan cahaya yang menghilang, Xims jatuh membentur tanah berumput tepat di tengah lingkaran batu andesit. Enam orang perempuan berjubah hitam mengelilinginya. Xims sama terkejutnya dengan mereka.

Kesunyian menyelimuti tanah lapang tersebut selama beberapa detik, lalu salah satu dari mereka berkata, " Ritual kita berhasil, seekor peri perempuan." Tampaknya dia adalah pemimpin para perempuan tersebut. Awalnya dia bicara sangat pelan, namun setelah sadar dari keterkejutan, dia mulai berteriak, "Kita berhasil! Cepat ambil jaringnya! Jangan sampai dia lepas!"

#unbkwga #wgaexam

THE OLD PICTURE'S TALEWhere stories live. Discover now