QUEST 16

2 1 0
                                    


QUEST 16

Museum Guangzhou saat malam terasa menyeramkan. Banyak benda-benda bersejarah yang terpajang seperti menguarkan aroma mistisnya. Namun, keadaan lenggang seperti itu memang menjadi incaran Vlad. Setelah berhasil mengakali alarm, Vlad langsung berlari dengan lincah dan gesit ke bagian paling belakang. Baang yang dicarinya memang tidak ada di pajangan, akan tetapi disimpan di brankas tersendiri.

Vlad menggunakan keahliannya untuk memecahkan kode brangkas. Putar kanan, kiri sedikit lalu kanan lagi dengan sagat hati-hati. Setelah beberapa menit mencoba akhirnya, "Binggo!"

Sebuah gulungan perkamen bertuliskan huruf China kuno membuat jantung Vlad berdebar kencang. Tak membuang waktu lagi Vlad segera mengambilnya dan hendak melarikan diri sama seperti caranya masuk tadi. Sayang sekali aksinya harus terhenti. Sesosok perempuan dengan siluet tubuhnya bak gitar Spanyol, berdiri dengan anggun di depan pintu.

"Barang itu bukan milikmu, Vlad."

"Kamu terlambat Lilac, aku yang lebih dulu mengambilnya."

"Tidak ada kata terlambat, sebelum sampai ke tangan bos, masih banyak kemungkinan yang bisa terjadi." Lilac tersenyum kecil. Vlad harus mengakui kalau dia terkagum-kagum dengan saingannya itu.

"Berani sekali kamu menampakkan wajah."

"Vlad, kamu mungkin lupa keahlianku dalam memanipulasi kamera. Lagi pula mereka tetap tidak akan bisa menangkapku." Tak ingin membuang waktu lagi, Lilac mengacungkan pistol yang dibawanya dan mulai menembak. Suara desingan pelurunya hanya seperti angin yang lewat, tidak berisik sama sekali.

Vlad sudah bersiap dengan serangan itu. Dengan sigap dia menghindar dari berondongan peluru. Meluncurkan tubuhnya ke balik peti pengiriman yang ada dalam ruangan itu. Vlad membalas dengan melemparkan senjata rahasia yang dibawanya. Mirip seperti senjata ninja tapi lebih tepat sasaran dan efektif. Senjata kecil itu menggores lengan Lilac, membuatnya mengaduh sedikit. Tidak terima dengan serangan itu, Lilac menyerbu masuk dan makin menggenjarkan tembakannya.

Vlad melihat sekilas ke arah Lilac. Saat diperkirakan sudah dalam jangkauan, Vlad segera melumpuhkan Lilac dengan melakukan kuncian pada tubuh Lilac. "Sorry, Lac, kali ini aku yang akan menang." Vlad segera memasukkan perempuan itu ke dalam peti dan menutupnya. Vlad berlari cepat seperti kehabisan waktu.

Vlad pikir dia sudah aman saat berhasil sampai di motor yang dia parkir di basement. Nyatanya, Lilac berhasil mengejar dan menyarangkan sebutir peluru di dada Vlad.

"Kamu pikir aku semudah itu kamu kalahkan, Vlad? Maaf membuatmu kecewa, tapi kali aku menang lagi. Tenang saja, peluruku tidak akan membuatmu mati. Hanya mungkin kamu harus beristirahat di penjara untuk beberapa waktu. By the way, makasih ya sudah mengambilkan perkamen ini." Lilac mengecup Vlad yang sekarat dan melarikan diri dengan motor Vlad.

#unbkwga #wgaexam

THE OLD PICTURE'S TALEWhere stories live. Discover now