Chapter 37

130 21 1
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Assalamualaikum geees!

Yak kita jumpa lagiii!

Piw piw piwwwww

Jan lupa tombol bintangya biar author semangat.

Dah?

Makaseeeh, /emot lope

Happy reading 🌼

—🍃✨🍃—

Semua di mulai satu tahun yang lalu.

Seorang Elhaqq punya sepuluh hari untuk berlibur sebelum kembali disibukkan oleh kepengurusan pondok. Waktu itu ia gunakan untuk mengunjungi ibukota.

Jakarta.

Tempat itu kalah indah jika dengan pondok, sebenarnya. El pergi ke sana hanya karena mengikuti kedua orangtuanya menghadiri sebuah acara.

"Sabrina," panggil seseorang saat El se keluarga baru saja duduk di bangku sebuah cafe.

Sabrina, adalah nama ibunda El.

Ibunda El, atau yang lebih sering El panggil dengan sebutan umi pun menoleh ke sumber suara.

"Nasya?" Ujar Umi terkejut saat mendapati ternyata orang yang memanggil beliau adalah dia.

Sahabat lama umi.

"Siapa umi?" Tanya El penasaran karena tak ingat pernah bertemu wanita itu sebelumnya.

"Sahabat umi waktu mondok," jawa Umi yang ditanggapi dengan oh kecil oleh El.

"Assalamualaikum Sya! Lama nggak ketemu," sapa Umi saat bundanya Al itu menghampiri beliau.

Iya, bener kok! Bundanya Al!.

"Waalaikumsalam warahmatullahi, iya nih! Kamu awet muda ya, Sab!" Jawab Bunda Nasya tak kalah semangat dengan uminya El.

Ya, begitulah ibu-ibu kalau lagi reunian, heboh seantero benua!.

Umi Sabrina dan Bunda Nasya adalah sahabat senempel lem alteko pada saat mereka menuntut ilmu di pesantren. Namun, setelah keduanya menikah mereka jarang bertemu bahkan hingga lost contact.

Inilah kali pertama mereka bertemu setelah bertahun-tahun.

Al cukup terkejut saat mendengar cerita itu. Pasalnya, bunda Al tak pernah menceritakan hal apapun semacam itu. Entah Al lupa atau bundanya tak pernah bercerita.

"Jadi, kita... dijodohin?" Tanya Al yang, tas tes tas tes burmmmm burmmmm duarrrrr! Tepat zekali!.

Kak El pun membenarkannya dengan sebuah anggukan. Jantung Al berdetak tak normal karenanya.

"Beliau berdua sudah berjanji akan menjodohkan anaknya kelak," timpal Kak El menjelaskan. "Karena kakak saya perempuan, adik saya masih kecil dan... kamu anak tunggal, alhasil kita dijodohkan," sambungnya memperdetail.

Al & El : Gus, atau Pengurus? | Lanjut After MarriedOnde histórias criam vida. Descubra agora