02.30 - Pelindung

348 20 5
                                    

Segala yang manis itu adalah Azam. Lelaki dingin tapi perhatian juga ada di Azam. Selalu datang dan memberi obat lalu pergi tanpa meninggalkan luka, Azam juga bisa. Setelah pergi lalu kembali lagi kemudian menetap tanpa dipaksa, Azam lah pelakunya. Lelaki yang rela berjuang juga melawan dunia demi gadisnya, itu terlalu Azam banget.

I Love You, Azam Reynald Putra

Are you ready, guys?!

Happy reading!

.
.
.

Zara kini semakin dipojokkan oleh ucapan para gadis yang membencinya itu. Zara bahkan tidak bisa melawan, pergi dan menjauh pun tidak bisa karena dirinya dikunci oleh lingkaran para gadis.

“Jalang berkedok cupu!” ucap Keysia.

Mereka semua menertawakan Zara, melihat penampilannya. Keysia merasa sangat bangga pada dirinya karena berhasil membuat Zara dibenci banyak gadis yang menjadi pelajar di SMA Danajaya itu.

“Rok panjang bukan berarti lo itu cewek baik-baik!” Nida menendang kaki Zara kemudian tertawa kala melihat gadis itu hampir terjatuh dibuatnya.

“Ra? Kita pergi sekarang aja,” ajak Maya, ia rasa menyahut ucapan rombongan gadis itu tidak akan ada habisnya.

Zara terdiam, gadis itu selalu tidak bisa membuka suaranya lagi saat ia berusaha menahan air mata. Mental Zara rasanya hancur saat kalimat-kalimat buruk itu dilontarkan padanya.

“Gak ada gunanya lo nolongin dia, May!” ucap Keysia, “Cewek bodoh!”

Mereka semua tertawa meremehkan Zara. Tidak ada yang berhenti menghina Zara ditambah saat gadis itu diam membisu.

Langkah cepat seorang lelaki membuat lingkaran yang mengitari Zara sedikit terbuka. Lelaki itu membawa Zara dalam dekapannya tepat di depan semua gadis yang membenci Zara.

“Azam, lo ngapain?” tanya Keysia dengan lembut, sungguh pemandangan apa ini?

Maya mundur, memberi sedikit jarak pada sepasang Suami Istri itu. Raka, Devan, Adi, dan Fadhil juga datang kala mendengar suara ribut-ribut yang melibatkan Zara itu.

“Kenapa berhenti tertawa?” tanya Azam, ia menatap Zara sambil bertanya pada para gadis yang telah berani menghina Istrinya itu.

Baju Azam yang sedikit basah akibat keringat, membuat tubuh kekarnya menjadi tercetak sempurna. Jika dibayangkan Azam akan memukul mereka, maka para gadis itu mungkin akan mati dengan otot-otot yang dimiliki Azam.

Azam bangkit dengan masih membawa Zara dalam dekapannya, “Cewek cupu? Jalang?” tanya Azam sedikit tertawa tidak percaya.

Tidak hanya para gadis yang menghina Zara yang takut, Keysia bahkan empat inti Ervions Geng itu pun ikut merinding melihat wajah mengerikan yang ditunjukkan oleh Azam.

Bagaimana keadaan Zara? Gadis itu hanya diam dengan wajah yang ia sembunyikan pada dada bidang Suaminya. Zara tidak menangis, tidak pula marah, ia masih berpikir, seburuk itukah dirinya?

Mengapa orang-orang seperti sulit menerima kehadirannya?

“HAHA! AYO KETAWA!” Azam membentak semua gadis yang tadi sempat menertawakan Zara.

“KENAPA DIAM?!”

Lelaki itu terlihat sangat mengerikan, ia menatap tajam semua gadis terutama Keysia.

“Cepat, hina dia di depan gue!” perintah Azam membuat semua orang hanya bisa diam membisu.

Tidak ada yang berani jika melihat Azam yang sedang marah seperti ini. Keysia bahkan kaget saat dirinya dibentak oleh Azam. Gadis itu sedikit gemetar, antara takut dengan Azam juga menahan amarahnya kepada Zara.

Dear AWhere stories live. Discover now