03.32 - Hari Pertama

370 20 5
                                    

Alooo

Semoga baper!

Udah gak mau banyak omong!

Yuk, langsung baca!

Happy reading!

.
.
.


Maya berjalan sendiri, mencari buku-buku pelajaran untuk dirinya. Ia melihat-lihat buku yang dapat menarik dirinya, bahkan beberapa novel juga ingin dibeli gadis itu.

“Ehh,” Satu gadis tidak sengaja tersenggol bahu Maya, mereka saling menatap dan ternyata keduanya saling mengenal.

“Hai, Maya!” sapa gadis itu dengan senyum yang merekah di wajahnya.

“Lo sendiri?” tanya Maya.

“Gak,” jawab gadis itu.

Awalnya Maya ingin bersama tapi saat mendengar jawaban bahwa gadis itu tidak sendiri, rasanya Maya lebih memilih sendirian saja. Ia malas jika gadis itu bersama teman-temannya.

“Yana, yang ini bukan?” tanya seorang lelaki menghampiri Maya dan gadis yang tadi menyenggolnya.

Tidak sengaja hari ini Maya bertemu dengan Yana juga Adi. Sepasang kekasih itu sedang mencari novel dan malah bertemu dengan Maya di sana.

“Maya?” tanya Adi kala matanya menemukan sosok teman dari Zara itu.

“Oh, hai!” Maya mengangguk kaku, ia pikir Yana datang bersama Keysia dan Nida ternyata dengan Adi.

“Eh ada Mak Lampir,” ucap Raka, lelaki itu memang sering ikut jika Adi dan Yana sedang bersama.

Ikut bertujuan untuk mencari kekasih, namun apalah daya, ia masih setia sendiri hingga saat ini seperti tidak ada gadis yang mendekatinya. Raka itu tampan, hanya saja gadis yang menyukainya tidak sesuai dengan yang diinginkannya, alhasil Raka tidak memiliki kekasih seperti sekarang ini.

“Gue pergi,” pamit Maya.

Adi dan Yana saling memandang, memberikan tanda tanya besar di sana. Mengapa Maya pergi begitu saja? Wajah gadis itu pun berubah kala melihat kedatangan Raka di sana.

“Kalian lanjutin aja cari bukunya,” ucap Raka dan pergi menghampiri Maya.

“Ada apa?” tanya Yana.

Adi menggeleng, sedetik kemudian lelaki itu berpikir. Apa Raka menyukai Maya? Ahh, sepertinya tidak.

“Mereka ada hubungan ya, Di?” tanya Yana, gadis itu memang dikenal sebagai anggota paling tenang diantara Keysia dan Nida.

“Yana cantik, kalau Raka ngejar cewek bukan berarti mereka punya hubungan, hm?” ucap Adi menjelaskan kepada sang kekasih.

Di sisi lain, Raka mencari keberadaan Maya. Gadis itu sangat cepat menghilang dari pandangannya.

“Lo di mana, May?” tanya Raka yang tidak mungkin dijawab oleh sang empu.

Langkah Raka terhenti saat melihat gadis yang tengah duduk dengan dua buku di tangannya. Gadis itu meletakkan satu buku di atas pangkuannya dan yang satunya lagi ia buka dan dibacanya.

Raka mendekati Maya dan duduk begitu saja di samping gadis itu.

“Lo gak capek belajar mulu?” tanya Raka.

Lelaki itu sudah tahu sumber dari masalah Maya malam itu. Ia tidak mencari tahu tetapi Raka memang sangat cepat mengetahui segala kabar yang ada di sekitarnya.

Dear ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang