OM JORDAN [END]

Om Jordan || 51

•┈┈┈••✦ ♡ ✦••┈┈┈•

∘
∘
∘

   Atmosfer sekitar Chelsea rasanya menipis, dan udara mendadak terasa panas, padahal ruangan ini dipenuhi dua AC yang bahkan mengarah ke arahnya. Napasnya tercekat saat mama dan papa yang duduk di seberangnya memandang tajam sosok kekasihnya dan dirinya secara bergantian.

   "Papa ga akan bertele-tele, pokoknya kamu harus mau menikah dengan pilihan papa dan mama."

   "Tapi pah, Jordan sudah dewasa! Bisa memilih calon pendamping Jordan sendiri!"

   "Kamu kalau ga dipaksa mama sama papa juga pasti bakal melajang selamanya sayang," sambung mama dengan suara cemas. Sungguh sang mama tidak ingin hal itu terjadi pada anak sulungnya.

   Jordan menghembuskan napasnya lalu memandang ke arah Chelsea yang sedari tadi hanya bisa menunduk. Tidak ada yang tau gadis itu sedang menahan jantungnya yang berdenyut sakit. Sudah terlihat jelas dari nada bicara papa jika ia tak memiliki harapan lagi. Sebenarnya siapa yang akan papa jodohkan dengan om tampannya itu?

   Jika memang orang tua angkat di depannya ini tak merestui, bisakah Chelsea dengan Jordan kawin lari? Sungguh Chelsea ingin sekali egois saat ini. Lagipula jika Jordan menikah dengan wanita lain, bagaimana nasib anak Jordan yang ada di perutnya? Apakah Chelsea akan terlantar dan menjadi gembel di pinggir jalan bersama anaknya menjadi manusia silver untuk menyambung hidup?

   Chelsea bergidik ngeri, ia tak ingin! Chelsea hanya bisa berdo'a dan berserah diri pada Tuhan agar keajaiban berpihak padanya. Ia tak ingin Jordan hidup bahagia dengan orang lain! Chelsea tak akan pernah membiarkan semua yang ada di bayangannya itu terjadi!

   Chelsea tersentak dari lamunannya tatkala Jordan menarik sebelah tangannya untuk digenggam. Chelsea melirik takut ke arah mama dan papa yang memandang mereka dengan ekspresi bingung. Terdengar helaan napas berasal dari Jordan sebelum pria itu berucap sesuatu yang membuat papa dan mama terkejut bukan main.

   "Aku menolaknya pa, aku mau menikah dengan Chelsea."

   "Apa kamu bilang?" tanya mama tak percaya dengan apa yang Jordan katakan. Bahkan sekarang nyali Chelsea menciut, ia takut akan dipisahkan dari Jordan dan tidak diperbolehkan untuk bertemu lagi. Hell no!

   "Chelsea hamil anak Jordan."

   Mendengar itu papa naik pitam lalu melangkah ke arah Jordan yang sudah pasrah jika wajahnya akan terluka sebentar lagi.

   Bugh!

   "Kamu sudah kelewatan Jordan!!"

   Jordan hanya bisa diam tersungkur ke permukaan lantai yang dingin. Ia hanya bisa menunduk dengan wajah datar, tak berniat melawan papanya.

   "Bisakah kamu menahannya?! Chelsea masih SMA!"

   Jordan tersenyum kecut ke arah papanya, ia bersimpuh di hadapan papa lalu menundukkan kepalanya dalam-dalam.

   "Jordan mohon jangan pisahin Chelsea dari Jordan pa. Jordan cinta sama dia, Jordan terpaksa lakuin itu karena Jordan ga mau menikah dengan wanita pilihan kalian."

   Mama beranjak dari tempat duduknya lalu berjalan menuju Chelsea, detik berikutnya Chelsea dibuat kaku karena mama malah memeluknya erat. Tak seperti yang ia bayangkan! Chelsea kira mama akan menariknya keluar karena sudah bertindak di luar batas dengan Jordan.

   "Kamu bicara apa sih Jordan! Wanita yang mama dan papa pilih itu wanita yang sedang mengandung anakmu sekarang! Makanya kalau mama belum selesai bicara jangan ditutup teleponnya!"